See The Stars

7;Kakak Ipar

Beltran: Ci

Ricia mengerutkan kening. Bingung dengan pesan yang dikirim Beltran.

Fabricia: ha?

Beltran: nama lo susah

Fabricia: terus?

Beltran: gue singkat aja Ci

Beltran: lagian banyak yang manggil lo Ci

Ricia menatap sinis layar hapenya. Memilih tak membalas. Berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka. Mengernyit heran saat hapenya menyala.

Banyak sekali pesan datang. Hampir melempar hapenya menatap rentetan pesan dari grup tidak faedah ini.

JC2H

Ovra: ayok jajan

Angkasa: kuy kafe depan sekola

Ovra: hayuu masi sore ini

Angkasa: gue sih ayok tapi yang lain gimana?

Ovra: ayo ci

Ovra: ayo bel

Angkasa: anjir ngakak

Angkasa: tau ah ra lu mah

Ovra: sebel gue

Fabricia: gak

Beltran: gak

Angkasa: anjir beltran muncul kalau cici muncul

Ovra: cici siapa anjir

Angkasa: Fabricia

Angkasa: namanya susah

Angkasa: lagian banyak yang manggil dia ci

Ovra: ci mah singkatan Ricia bukan cici

Fabricia: cici siapa? Gue gaplok lu

Angkasa: ampun

Ovra: goblooo

Beltran: gaplok ae ci

Angkasa: setan lu

Ovra: ih ayo kapel

Angkasa: feta jadi kapel

Ovra: kan kafe pelita hehey

Angkasa: tau sih bocah

Ovra: elu bocah

Angkasa: elu lebih bocah kaga peka

Ovra: ha?

Beltran: gas

Ovra: hah? Apaan?

Angkasa: kepo

Meletakan ponselnya dimeja. Ponsel baru. Setelah tadi bertemu papanya di rumah sakit ia langsung meminta ponsel baru. Tentu saja langsung dibelikan.

Tiduran menatap langit langit kamar. Sebenarnya ini masih terlalu sore untuk tidur, tapi ia bingung harus apa.

DRRTTT

Ovra Is Calling

Ricia mendecak.

"Ayo keluar"

"Gak" jawabnya dengan malas.

Ovra merengek, "ayo, kirim aja alamat lo gue jemput pake mobil mama"

"Ayo Riciaaaaa"

Gadis tinggi itu mendecak sebal, "ntar gue langsung ke kafe" katanya jengah langsung mematikan telpon.

Berdiri menuju lemari mengganti bajunya. Setelah menyisir rambut dan memakai liptint serta bedak tipis gadis itu mengambil hape. Membaca sebentar pesan lalu keluar Apartemen.