Pagi-pagi buta
Setelah purnama pulang ke peraduan
Seperti biasa
Aku melamun bersandar pada kursi rotan
Tatapku selalu terhenti pada satu titik
Pagar rumah
Barisan besi berkarat yang menjulang tinggi
Menjadi saksi bisu bagaimana kisahku menyatu
Imajinasiku mulai liar
Membayangkan semua cerita mulai dari awal
Hingga sang surya yang meninggi
Menyilaukan mataku
Terima kasih
Berkas sinarmu telah menyadarkanku dari belenggu masa laluPacitan, 2020
~ Nisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak dalam Aksara
Poetryluka tak selalu salah. terkadang ia ambil bagian dalam hal pelajaran. karena luka adalah perantara atas permohonan petunjuk kita