Rindu yang menyimpan pilu telah berlalu
Pergi sebab mimpi yang terberai
Luka yang mengalir terasa getir
Tak ada sesal yang muncul di awal
Semua berlalu begitu haru
Ego yang membara telah menggelapkan mata
Katamu menetap adalah pilihan yang tepat
Namun begitu mudahnya kau ralat
Apakah ini akhir dalam takdir ?
Atau kau ingin kembali untuk memulai lagi ?
Tapi disini bukan pantai yang mampu kau tapaki seenak hati
Meski kau kembali…
Namun aku akan memilih sendiri
Tanpa mengulang luka yang telah tertancap dalam dada
Dulu kau hanya satu-satunya
Namun kini hanya sepenggal cerita
Dalam rasa yang tak samaPacitan,2020
~nisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak dalam Aksara
Poésieluka tak selalu salah. terkadang ia ambil bagian dalam hal pelajaran. karena luka adalah perantara atas permohonan petunjuk kita