Sang surya meninggi
Bayang pun sembunyi di bawah kaki
Cairan asam dari tubuh pun mulai bercucuran
Panasnya mulai mencekik jiwa
Serasa akan memecah kepala
Hingga senja pulang pun kau tak kunjung datang
Bahkan tak ada kabar yang terdengar
Dimana gerangan dikau ?
Semua tanyaku selalu terelakan
Harapanku tak sirna juga
Setia menopang raga
Lemah tak berdaya
Nampaknya sang surya lebih setia dibanding kau
Ia pulang dan meninggalkan kelam
Namun tepat waktu tuk datang
Dan kau meninggalkan suram
Juga membuatku geramPacitan, 2020
~ Nisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak dalam Aksara
Poesíaluka tak selalu salah. terkadang ia ambil bagian dalam hal pelajaran. karena luka adalah perantara atas permohonan petunjuk kita