who's she (revisi)

236 24 4
                                    

VOTE COMMENT JANGAN LUPA

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

COMMENT

BIAR GW SEMANGAT BIKIN CERITANYA!

1000+ words

ok,

enjoy!

*

at The Hogwarts

Para murid tengah makan malam di Aula Besar. Semua nampak normal. Mereka berbicara mengobrol dengan teman teman.

Dan yang baru, Ginny—adik Ron—baru memasuki tahun pertamanya dan dia masuk Gryffindor. Tentu saja, orang tua dan kakak-kakaknya adalah seorang Gryffindor.

Lucu jika dia tiba-tiba Slytherin.

Dari jauh Draco dapat melihat Hermione yang tengah mengobrol dengan, ya anak tingkat pertama. Dia tidak peduli siapa itu, dia hanya memperhatikan Hermione.

Sampai Blaise menegurnya.

"Siapa dia?" tanya Blaise, matanya mengarah ke arah Hermione, mengikuti arah pandang Draco.

Awalnya Draco heran dan berpikir macam-macam. Tapi kemudian dia bertanya.

"Jangan bercanda, lucu jika kau tidak mengenalnya. Namanya selalu diatasku saat penilaian, kau mengenal banyak anak perempuan daripada aku." ba
las Draco datar kemudian memakan apel hijaunya.

"Bukan dia, aku tau itu Granger. Maksudku, teman bicaranya." kata Blaise menekan.

Draco menghela napas lega. Menatap Blaise datar. "Aku tidak tau."

"Itu pasti Weasley, rambutnya merah." suara perempuan yang menjawab. Tiba-tiba Pansy menyeletuk sambil meminum minumannya.

"Sejujurnya, aku tidak percaya, Ma'am." kata Blaise dengan nada tidak percaya.

God, perempuan berambut merah itu terlalu cantik untuk seorang Weaselbee.

Pansy memutar matanya malas, tipikal Pansy sekali. Princess diantara mereka.

"Terserah." jawab Pansy sarkas. Blaise itu memang anak yang keras kepala, terserah dia sajalah.

Draco melihat kedua temannya hanya terkekeh kecil. Kemudian melihat kedepan lagi, ke arah Hermione.

Namun, matanya mendapat iris coklat itu menatapnya juga.

Merlin, akhir-akhir ini Draco sering lemah jika bertatap mata dengan Hermione secara tiba-tiba. Contohnya saat mereka berpapasan diperpustakaan, saat tidak sengaja bertatapan dalam kelas saat pelajaran, dan seperti saat ini.

"Aku tau kau dekat dengan Granger." celetuk seseorang.

Itu Theo. Sahabatnya yang satu ini memang terdengar sarkas, jahil, dan jahat. Tapi sebenarnya dia tidak bermaksud apa-apa. Draco tahu itu, hanya saja dia sering terbawa emosi.

"Lalu?" tanya Draco datar.

"Yah, agak mengejutkan. Dia Muggleborn." kata Theo

"Aku tau, dan kau juga pasti mengerti aku tau itu. Dan juga, kau juga pasti mengerti kenapa aku tidak pernah membahasnya. Kan?" jawab Draco sarkas.

"Hahaha, tenang Mate. Aku mendukungmu. Aku hanya ragu dengan orangtuamu." kata Theo sambil mengambil makanan didepannya.

"Kami berteman." jawab Draco singkat.

Annoyed on MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang