Chap 11

2K 159 19
                                    

Acara valentine sekolah telah dimulai. MC acara telah naik ke atas panggung yang dibuat di lapangan sekolah. Mereka telah melakukan beberapa kata kata sambutan hingga memberitahukan beberapa kegiatan acara valentine sekolah yang akan di adakan hari ini.

"Dan untuk kegiatan terakhir, adalah kegiatan special! Setiap murid yang memiliki perasaan khusus tersembunyi terhadap temannya, berhak untuk mengatakannya sekarang! Dan, bagi siapa saja yang ingin melakukannya, dipersilahkan untuk memakai coklat atau boneka yang sudah tertera di sana! Ingat! Bagi yang ingin saja! Jika merasa tidak usah, jangan lakukan!" Ucap MC acara.

Wendy yang mendengar itu, tiba tiba mengulas senyumnya. Ia menatap Joy yang sedang duduk bersama dengan Lisa, Irene, dan Rose di bagian tempat duduk di belakang.

"Jaesuya, apa kau membawa gitarmu hari ini?" Tanya Wendy.

"Ne. Waeyo?" Tanya Jaesu.

"Aku ingin meminjamnya" Ucap Wendy.

"Mwo? Untuk apa, Hyung?" Tanya Jaesu.

"Sudah! Biarkan aku meminjamnya sebentar!" Ucap Wendy.

"Ah, ne" Balas Jaesu dan kembali menatap ke depan.

Seluruh kegiatan acara sebagian telah selesai terlaksanakan dan sekarang hanya tersisa kegiatan terakhir yang belum dilaksanakan.

"Baiklah, di antara kalian apa ada yang ingin maju duluan?" Tanya MC acara.

Para murid perempuan sontak mulai berbisik bisik dan ada juga murid laki laki yang saling dorong mendorong.

Wendy berdiri dari duduknya. Ia mengambil gitar Jaesu yang diletakkan di sebelahnya kemudian, berjalan ke atas panggung.

"Aku!" Ucap Wendy.

Para siswa siswi sontak terkejut akan ucapan Wendy. Para murid perempuan mulai berbisik bisik siapakah wanita yang akan di tembak Wendy di hari special ini.

"Astaga! Pasti aku orangnya! Omo! Wendy oppa sangat romantis" Bisik Siswi 1.

"Yak! Mimpimu berlebihan sekali! Jelas jelas aku yang akan ditembak Wendy!" Balas Siswi 2.

"Kalian ini, jika sudah berhalusinasi berlebihan ya! Jelas jelas aku orang yang akan ditembak Wendy oppa!" Balas Siswi 3.

Terus saja seperti itu! Sampai kuda bertelur di padang pasir!
-Batin Irene yang jengah mendengar bisik bisikkan siswi siswi itu.

Mata Irene tiba tiba jatuh ke arah Seulgi yang tersenyum menatapnya. Irene membalas senyuman itu dengan senyuman kecil kemudian, menatap Wendy yang saat ini sedang menyetel senar gitar Jaesu untuk ia mainkan.

"Selamat siang, teman teman semua! Aku disini ingin melakukan sesuai apa yang diminta mc acara tadi. Ya. Aku ingin menyatakan perasaanku di depan seorang wanita yang sangat cantik bagiku tapi, entahlah! Mungkin sekarang keadaannya terbalik. Aku yang cantik sedangkan dia tampan. Hahaha!" Ucap Wendy diakhiri tawa.

"Aigo! Anak itu! Siapa wanita dimaksudnya itu eoh?" Gerutu Jero.

"Kenapa ia tak pernah membicarakan ini sebelumnya!" Gerutu Seulgi.

"Aku akan menyatakan perasaanku padanya, dengan menggunakan gitar dan sebuah lagu, karna, wanita yang aku sukai sangat menyukai dengan pria yang menyatakan perasaanya menggunakan gitar dan menyanyikan sebuah lagu romantis sebagai latar dan itu akan kulakukan sekarang. Aku harap, ia dapat menerimaku" Ucap Wendy yang kembali teringat akan percakapannya dengan Joy waktu itu.

"Joyi" Panggil Wendy.

"Ne? Waeyo?" Balas Joy.

"Ah, mianhe jika aku lancang. Tapi, bisakah aku mengetahui seperti apa tipe pria idamanmu?" Tanya Wendy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love So Beautiful (BlackVelvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang