16

10.6K 1.3K 73
                                        

Pasangan baru Lan sampai di paris sekitar tengah malam setelah menempuh perjalan kurang lebih dua jam.

Keduanya baru saja sampai di kamar hotel yang mereka sewa dan Wei Wuxian sudah langsung menjatuhkan diri ke tempat tidur.

"Ah, lelah sekali!" Ia meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.

Lan Wangji membaringkan Xiao Yu yang kembali tertidur dalam perjalanan dari bandara ke hotel, pria Lan itu menempatkan putranya ditengah-tengah kasur.

Wei Wuxian langsung memeluk Xiao Yu dan mendusel ditubuh gempal itu.

"Wei Ying, mandi dulu." Wangji duduk disamping istrinya sambil mengusap kepalanya lembut.

"Lan Zhan, aku ngantuk." Kesadaran Wei Wuxian sudah diambang batas, matanya bahkan hanya terbuka setengah.

Ia berencana akan tidur seharian ini sebelum berjelajah menyusuri setiap sudut kota yang dinobatkan sebagai kota paling romantis ini.

"Lan Zhan!"

Namun sepertinya gagal, suaminya sudah mengangkat tubuhnya dalam gendongan dan membawanya ke arah kamar mandi.

"Kau harus mandi." Bisik pria itu.

Wei Wuxian yang mengerti hanya tertawa kecil dan mengalungkan kedua lengannya dileher Lan Wangji, "Kau saja yang kerja, aku ngantuk. Mau tidur."

Pria Lan itu tidak menjawab melainkan hanya mengecup dahi Wei Wuxian.

Lalu keduanya menghilang dibalik pintu.

Menyelesaikan urusan weding night yang terjeda karena perjalanan honeymoon mereka.

.
.

Wei Wuxian mengernyitkan dahinya. Matanya masih terpejam erat, namun telinganya mulai terganggu akibat suara giggles anak kecil.

Perlahan ia membuka matanya, hal yang pertama ia lihat adalah langit-langit kamar hotel. Lalu tangannya meraba sekitar tempat tidurnya dan tak menemukan siapapun.

Ia bangkit dan memijat kepalanya yang terasa berat akibat terlalu banyak tidur.

"Lan Zhan?" Suaranya serak, ia kemudian mengambil air putih yang tersedia disamping tempat tidurnya.

Wei Wuxian turun dari ranjangnya dan mendapati suara TV yang memutar kartun favorit puteranya, ia kemudian menghampiri ruang keluarga dan mendapati suami serta puteranya yang anteng menonton.

Xiao Yu duduk dipangkuan Wangji sambil tertawa nyaring, sedang sang dada asik mengelusi kepala bocah itu dan sesekali menciumnya.

"Mamaa!!" bocah itu berseru senang melihat sang mama akhirnya bangun, "hai sayang." Wei Wuxian mencium kedua pipi puteranya lalu mendudukan dirinya disamping Lan Wangji, ia kembali merebahkan kepalanya dipundak lebar sang suami.

"Apa kau masih lelah?" Tanya Wangji, istrinya itu malah merengut dan memukul bahunya, "Kau berani bertanya begitu setelah menghajarku habis-habisan? Lan Zhan, aku tidak tau bahwa kau bisa semengerikkan itu." Ia mendengus.

Lan Wangji merasa bersalah pada istrinya itu, tapi bagaimana lagi? Itu sudah nalurinya sebagai pihak diatas.

Sebelah tangannya melingkari bahu Wei Wuxian, "kau boleh meminta apapun padaku sebagai gantinya."

"Benarkah?" Seketika Wei Wuxian merasa semangat.

Kepalanya sudah membayangkan berbagai hal menyenangkan yang bisa ia minta dari suami tampannya.

Ia terkikik, "Baiklah, kalau begitu sebaiknya kita bersiap!" Ia sudah bangkit hendak berlalu ke kamar mandi, namun Lan Wangji malah menahannya, menatapnya dengan bingung.

A Boy Named Wei WuxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang