side story 3 (dada's office)

9.8K 1.1K 146
                                    

Wangji berangkat pagi-pagi sekali.

Wei Wuxian bahkan tak tau jam berapa pastinya suaminya itu berangkat. Yang ia tau, saat ia meraba tempat tidur disampingnya ia hanya menemukan setangkai mawar merah tergeletak begitu saja disana.

Ibu dua anak itu terkikik sambil menciumi aroma mawar ditangannya, siapalagi pelakunya jika bukan Lan Wangji.

Sebuah fakta dari deretan fakta mengejutkan yang tak pernah ia duga dari sosok Wangji adalah, bahwa pemuda sekaku, sedingin, sekejam, dan se-se lainnya itu memiliki sisi yang sangat romantis.

Seperti ini contohnya.

Terkadang Wangji harus berangkat pagi-pagi sekali ke kantor namun ia tak berani membangunkan istrinya, yang ia lakukan adalah menyiapkan setangkai bunga yang ia ambil dari vas di ruang tengah dan menyimpannya di tempat ia tidur, menyiapkan sarapan lalu mencium istri dan anak-anaknya sebelum pergi.

Bukan hal yang luar biasa namun mampu membuat hati Wei Wuxian berdegup seperti remaja tanggung yang baru mengenal cinta.

"Mama."

Atensi Wei Wuxian teralihkan ketika sosok mungil membuka pintu kamarnya sambil menyeret boneka beruang besar ditangan kanannya, anak itu menyeret langkah kakinya dan berusaha naik ke tempat tidur sang mama yang lumayan tinggi lalu mendusel diperut Wei Wuxian.

"Selamat pagi, A Yu." Wei Wuxian menunduk dan menciumi pipi putranya hingga terkikik. "Pagi maaa." Xiao Yu membalas dan ikut mencium pipi sang mama.

"Tidurmu nyenyak?"

"Mn, nyenyak sekali. A Yu mimpiin mama, dada sama adik." Xiao Yu meracau sambil menguap, tampak sekali kantuk masih mengambil alih kesadarannya.

Wei Wuxian tersenyum mendengarnya, tangannya membelai kepala Xiao Yu lembut, "Apa A Yu rindu dada?"

Xiao Yu mengangguk kecil, "A Yu rindu dada banyak banyak."

Wei wuxian merasa maklum. Dulu, ketika di Jerman Lan Wangji selalu ada bersama mereka di rumah, dan sekarang, setelah pulang kembali ke Cina Lan Wangji lebih sering menghabiskan waktu di kantor, mengurus perusahaan yang telah dibebankan ke pundaknya.

Membuat ia dan anak-anaknya sangat merindukan sosok itu.

"Apa A Yu ingin menemui dada di kantor?"

Xiao Yu yang mendengar itu sontak terperanjat dan mengangguk semangat, kantuk yang sedari tadi bergelanyut di pelupuk mata sirna begitu saja.

"Ayo bangunkan adik, kita akan memberi kejutan untuk dada!"

"Aye aye captain!"

Wei Wuxian tertawa lalu membopong putra sulungnya untuk dimandikan, lalu beralih ke putra bungsunya.

.
.

Tok tok

"Masuk."

Mata emas Wangji melirik sekilas pada wanita dengan baju serba ketat dan rok mini yang baru saja masuk ke kantornya.

Wanita itu membawa nampan berisi kopi hitam yang ia racik khusus untuk sang bos.

"Kopi anda tuan Lan." Suara yang dibuat sexy dan genit, Lan Wangji sungguh tidak tahan mendengarnya.

Tidak tahan untuk menendangnya keluar sesegera mungkin!

Wangji hanya mengangguk dengan mata yang fokus pada dokumen yang ia baca.

Keningnya berkerut dan melirik si wanita dengan alis menukik, "apa ada hal lain?" Tanyanya dengan suara dingin.

A Boy Named Wei WuxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang