20

9.7K 1.1K 134
                                        

Jin Zixuan pernah merajai hati seorang Wei Wuxian.

Jin Zixuan pernah menjadi tempat Wei Wuxian bergantung dalam hidupnya yang sepi dan muram.

Pria itu pernah memiliki Wei Wuxian seutuhnya; hati, jiwa bahkan tubuhnya.

Hingga menghasilkan satu kehidupan baru.

Xiao Yu.

Bagi dunia Wei Wuxian yang gelap dan dingin, Jin Zixuan tak ubahnya nyala lilin yang memberinya cahaya dan kehangatan.

Wei Wuxian telah mempercayakan seluruh hidupnya untuk pria itu.

Akan tetapi, hari dimana ketika pria itu mengatakan ia akan menikahi orang lain; setelah semua yang dia berikan, setelah satu kehidupan tumbuh dalam perutnya,

Itu adalah hari dimana Wei Wuxian merasakan seluruh pijakannya runtuh, seperti terlempar kedalam kegelapan yang pekat, seperti semua udara terampas begitu saja darinya,

Wei Wuxian tak ubahnya dedaunan dimusim gugur,

Yang layu, lalu menghilang tertiup angin.

Sampai akhirnya Xiao Yu lahir dan memberinya kekuatan untuk kembali berdiri setelah sekian lama terpuruk dalam jeruji putus asa.

Menuntunnya meniti jalanan yang tak lagi sempit untuk bertemu Lan Wangji.

Ia kira, hidupnya sudah sempurna.

Namun, seperti apa yang dikatakan para filsuf,

Dimana ada cahaya, disanalah kegelapan bersumber.

"Wei Ying."

Senyuman itu,

"Apa kabar?"

Suara itu,

"Aku merindukanmu."

Perbedaan cinta dan benci hanya setipis benang

Benar, pria itu adalah orang yang pernah dia cintai.

Ia pikir, ia hanya telah kehilangan rasa untuk Jin Zixuan.

Sampai pertemuan mereka hari ini, ia baru menyadari bahwa sekarang ia sangat membenci pria itu.

Wei Wuxian. Amat. Sangat. Membenci. Jin Zixuan!

Tangan Wei Wuxian mengepal, giginya bergemeletuk melihat senyum tanpa dosa pria dihadapannya.

Apa selama ini dia hidup baik-baik saja? Sementara dirinya harus menanggung semuanya sendirian.

Wei Wuxian berjalan cepat kearah Jin Zixuan, ia merebut Xiao Yu dari gendongan pria itu membuatnya sedikit terkejut.

"Mama, kenapa?" Xiao yu mendongak menatap wajah Wei Wuxian yang sedikit tegang, ini adalah pertamakalinya Xiao Yu melihat wajah sang mama yang seperti ini.

Cukup menakutkan untuk dirinya yang masih balita.

Tangan Wei Wuxian memeluk puteranya erat-erat, namun matanya masih memaku tajam kearah pria Jin yang balik menatap lurus kearahnya.

Jauh dalam hatinya, ia sangat ingin meninju dan memaki Jin Zixuan.
Ia ingin menumpahkan rasa sakit dan kesepian yang selama ini ia pendam, Wei Wuxian ingin Zixuan tau bagaimanapun ia mencoba berbesar hati dengan merelakannya menikahi orang lain, ia tetap manusia yang memiliki sisi egois.

Yang pernah menginginkan pria itu ada disampingnya dimasa sulit ketika dirinya berjuang untuk melahirkan buah hati mereka.

Namun, ada Xiao Yu dalam pelukannya, ia tak mau membuat puteranya memiliki kenangan buruk atau bahkan trauma.

A Boy Named Wei WuxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang