00

252 105 9
                                    

Hi! Welcome to my new story≧∇≦

๛ Jangan lupa Vote, Comment, and Share ya! Ramein kalo bisa, hehe.

๛ Thanks u so much, udah mau mampir kesini! Aku harap kalian suka.

๛ Jangan lupa dukung cerita ini dengan meramaikan lapak Vote dan Komentarnya, ya!

ʚ˚· P R O L O G ·˚ɞ

"Bang Juna nyusahin," keluh gadis manis dengan rambut yang terikat menjadi satu. Ia menoleh kesana kemari di antara keramaian bandara Soekarno-Hatta, mencari sosok dengan ciri yang telah di sebutkan sang kakak-Arjuna.

-

"Na, namanya Pangeran. Tapi mukanya kayak oppa korea gitu, jutek, datar, matanya tajem. Oh iya, dia tinggi, lebih tinggi dari gua, badannya ideal sih. Ya intinya dia nanti nyamperin lo deh, makanya sini gua foto."

-

Illiana Sendyka, ia mendengus sebal jika mengingat perkataan sang kakak beberapa jam lalu. "Ribet banget sih lagian, padahal tinggal kasih alamat rumah Om Dani juga bakalan kesana kali, zaman udah canggih masih aja ribet," protes Liana tak habis pikir.

Kedua tangannya terlipat di dada, raut wajahnya menjelaskan ia sedang kesal. Tapi tidak dapat menutupi bahwa gadis itu sangat cantik, tanpa make-up, dengan pakaian casual yang ia gunakan. Celana jeans yang tampak menyatu dengan hoodie-nya.

"Illiana Sendyka." Suara bariton itu membuat tubuh Liana tersentak. Seorang pemuda tampan, dengan rambut panjangnya yang menutupi kening mulusnya menambah kesan ketampanan, juga iris mata coklatnya yang sangat tajam di balik rambutnya.

"Pangeran?" Tanya Liana memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pangeran?" Tanya Liana memastikan. Wajahnya tertutup masker putih yang memberikan kesan misterius.

Pemuda itu mengangguk kaku, kemudian Liana tersenyum. Wajah kesalnya tergantikan dengan senyuman yang sangat manis.

"Mari," ajak Liana ramah menuju mobil yang ia gunakan. Ia melangkah mendahului Pangeran dan pemuda dengan kaus putih yang di balut jaket hitam itu melangkah mengikuti Liana dengan santai. Wajahnya tetap datar meski menggunakan masker, tangannya menarik koper hitam besarnya.

 Wajahnya tetap datar meski menggunakan masker, tangannya menarik koper hitam besarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELthreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang