"Udah siap?", suara dari luar kamar terdengar begitu jelas.
Tentu saja karena kamar ini tidak kedap suara. Benar-benar tidak kedap suara, dan hal itu membuatku kesal setiap malam ketika hendak tidur atau bahkan saat belajar.
Tetapi, sekarang aku sudah lulus. Aku memang orang Korea, tetapi selama ini aku berada di New York City untuk bersekolah. Sekarang aku akan kembali ke Korea.
"Iya, bentar", aku berlari kecil ke laci di sebelah kasur berwarna biru muda yang menjadi tempat tidurku selama ini.
"Jangan bilang lu mau ambil kalung keberuntungan lu", suara menjengkelkan itu membuatku geram.
"Salah. Gelang."
"Sama aja anjir", sekarang orang itu sudah di dalam kamarku.
Padahal jelas-jelas gelang dan kalung adalah dua hal yang berbeda.
Aku memutuskan untuk tidak menghiraukannya dan memakai gelang bertuliskan "Nana" itu.
"Bucin lu"
"Masalah lo apa sih? Lagian ini limited edition tau ga?!", aku sudah benar-benar kesal menghadapi satu makhluk ini lagi.
Makhluk itu membalasku dengan senyumannya yang sangat terkutuk itu.
"Lee Jong Suk yang tampan ini turun dulu ya", lelaki itu melangkahkan kaki keluar.
"Narsis banget", gumamku.
"JANGAN LAMA-LAMA. AKU TUNGGU DI MOBIL", menyadari dia berteriak karena sepertinya sudah di lantai bawah, aku segera mengambil koperku.
---
Kita sudah berada di bandara. Tepatnya, sekarang kita berada di salah satu restoran di bandara ini.
"Yeseul"
"Hng?", aku yang tadinya fokus kepada es krim langsung menoleh menatap Jong Suk.
"Bukannya tadi pagi lu udah makan cereal, rakus banget jadi orang", oh. Tentu saja setiap kalimat yang keluar dari mulutnya selalu menjengkelkan.
"Biarin", aku tetap memakan es krim vanilla yang super duper enak ini.
"Gimana mau jadi idol nanti ya"
Aku mengangkat alis, tanda tidak mengerti.
"Idol harus diet", Jong Suk terkekeh.
Aku terdiam sejenak.
"Karena itu, aku harus memuaskan diriku sebelum hal itu terjadi ya kan?", aku tersenyum
"Oh"
Sebenarnya aku tidak mengerti 'Oh' yang dimaksud olehnya tapi aku tidak terlalu peduli.
Aku menepuk pundak Jong Suk yang terlihat fokus memikirkan sesuatu.
"Kaget anjir!", padahal yang kulakukan hanya menepuk pundak.
"Dih santai aja bisa ga sih", aku mengerutkan kening.
"Apaan emangnya?"
"Boleh nambah curry rice ga?", tentu saja aku menanyakannya dengan sangat berhati-hati dan sangat lembut.
"Lu gila? Ketinggalan pesawat mampus", singkatnya adalah 'Tidak'.
"Penerbangannya masih 30 menit lagi.. Ayolahh", aku merengek.
"Emang lu mau makan berapa lama?"
"5 menit. 5 menit aku bisa"
"Lu kira curry rice porsinya secuil apa anjirr?! Gede woi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black || Na Jaemin ✓
RomanceBerhasil menjadi trainee di salah satu perusahaan terbesar di Seoul, SM Entertainment. Apa yang akan terjadi? Since 3 June 2020💚 Completed 22 July 2020🐰