Sebentar lagi tanggal 27 Mei, tidak terasa usia Ibu sudah genap 40 tahun, seorang wanita paruh baya tapi tetap kelihatan cantik.Cinta Sari Purnoma anak terakhir dari Dela Putri Sari dan Rendy Purnomo sedangkan anak pertama mereka bernama Bayu Purnoma. Sebuah keluarga yang bahagia dan selalu hidup rukun.
Aku duduk di kelas 11 SMA Jaya sedangkan Bayu sudah berkerja di suwasta. Keluarga ku saat ini memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Ayah ku sebagai seorang petani terkenal di desa, kadang-kadang aku dan Ibu membantu Ayah di kebun tapi untuk hari ini aku tidak membantu jadi cuma Ibu yang ke kebun seorang diri.
Aku bukannya tidak mau menolong Ayah tapi aku mau mempersiapkan ulang tahun Ibu yang akan ku ada kan seminggu lagi aku dah niat banget mau merayakan ulang tahun Ibu yang ke empat puluh ini.Aku mau melihat Ibu tiup lilinnya dan yang penting melihat Ibu bahagia walaupun cuma dengan sebuah kue.
Pertama-tama aku harus bilang ke Kakak ku. Di sini aku perlu bantuan untuk menjalankan rencana ini kalau hanya aku seorangdiri aku yakin nggak akan berjalan dengan lancar.
Kebetulan hari ini Kakak libur kerja. Jadi punya kesempatan banyak buat ngomong sama dia mumpung Ibu dan Ayah masih di kebun.
Tok tok tok tok suara ketukan pintu dari luar
"Masuk"
"Kak aku boleh ngomong nggak"
"Ngomong aja kali Dek"
" Ade punya rencana Kak"
"Rencana apaan dah Dek"
"Gini Ka kan bentar lagi Ibu ulang tahun. Adek mau merayakan Kak. apa Kakak mau bantu Adek"
"Mau dong pastinya apa lagi untuk Ibu"
"Yeeee makasih Kak"
Senang rasanya dapat dukungan dari Kakak. Hal itu makin membuat ku bersemangat untuk merayakannya semoga aja berjalan dengan lancar.
Persiapan demi persiapan telah ku lakukan. aku tidak sendiri ada Ayah dan Kakak yang selalu membantu ku. Tanpa sepengetahuan Ibu.
Kalau Ibu tahu bukan supres dong namanya
Malam ini bertepatan jam 12.00 adalah tanggal 27 hari yang kita tunggu-tunggu.
Saat ini Ibu telah tidur dengan nyenyak banget. kita yang melihat muka Ibu yang lelah itu tak tega untuk membangunkan nya tapi mau bagaimana lagi tega atau nggak tega tetap harus demi kebahagiaan Ibu.
Aku dan Kakak nunggu di luar sedangkan Ayah yang membangunkan Ibu.
Dengan perlahan Ayah menepuk menepuk bahu Ibu" Ibu bangun dulu yuk"
"Ahhhh....kenapa Yah" ucap Ibu dengan suara serak
Ayah berpikir sejenak mencari alasan
"Temenin Ayah ke dapur yuk Bu"
"Ihhhh Ayah apaan sih cuma ke dapur aja minta di temenin kayak anak kecil aja segala takut untuk ke dapur sendirian" ucap Ibu sambil duduk di tepi ranjang
"Heheh" Ayah yang mendengar jawaban Ibu begitu hanya bisa senyum-senyum
Langkah demi langkah Ayah dan Ibu keluar kamar sedangkan aku dan Kakak sudah siap di samping kamar Ibu tak lupa membawa kue di tangan ku dan sebuah kado yang lumayan besar dari kami bertiga untuk Ibu sebagai ucapan terima kasih kita sudah merawat kita sampai sejauh ini
TERIMA KASIH IBU
"Selamat ulang tahun selamat ulang tahun selamat ulang tahun buat Ibu kita" nyanyian kita bersama Ibu yang melihat ini semua hanya bisa tersenyum dan menahan air mata itu bukan air mata kesedihan tapi itu adalah air mata kebahagia
"Terima kasih sayang" ucap Ibu sambil mencium kita secara bergantian dan yang terakhir Ayah
"Maaf ya Bu kami kami cuman bisa ngasih ini aja buat Ibu. Tapi suatu saat kakak janji sama Ibu akan ngasih yang lebih istimewa lagi dari ini untuk Ibu"
"Terima kasih Kakak ini pun sudah cukup banget buat Ibu. Ibu bahagia memiliki kalian"
Kami pun berpelukan bersama
Pesan dari cerita ini:
Bahagiakan lah Ibu mu selagi mereka masih ada jika kalian memiliki uang lebih tidak ada salahnya merayakan ulang tahun mereka walaupun cuma sederhana tapi itu bermakna besar buat mereka. Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua
Please kasih masukan, aku lagi bingung mau buat cerper apa lagi
jangan lupa vot dan komen, hargai aku:)
Folow aku jangan lupa yaaa, harus! aku maksa heheh
Follow:emondeyy💚
KAMU SEDANG MEMBACA
❤Cerpen KeluargaKu❤
Historia CortaKeluarga ada tempat kita untuk bercerita keluh kesah yang sedang kita hadapi. Mereka selalu memberikan masukan yang baik agar bisa berubah lebih baik lagi. Dan tanpa Ayah dan Ibu diri kalian bukan lah apa-apa.