💙Much better

1.4K 179 146
                                    

Sebulan telah berlalu. Jisella merasa hidupnya lebih baik meski terkadang ia teringat dengan pengkhianatan Taevan kepadanya. Dan sebulan ini Jisella tidak pernah mendengar kabar Taevan, entah dimana mantan suaminya itu. Bahkan Taevan tidak memenuhi panggilan sidang perceraian. Meski begitu persidangan pun tetap berjalan dan mereka resmi bercerai.

Jisella tidak merasa hidupnya kesepian, ada Aleano yang selalu membuat Jisella semangat menjalani hidupnya. Meski ia sudah bercerai dengan Taevan, orang tua pria itu dan saudara laki-laki nya tetap berhubungan baik dengan Jisella. Mereka sering bertamu dan membawakan banyak bingkisan, terutama mainan untuk aleano.

Chakra sudah Jisella anggap sebagai kakaknya sendiri, sedangkan Alan sudah Jisella anggap sebagai adiknya. Mereka berdua benar-benar membuat hidup Jisella jauh lebih berwarna. Terutama Alan, meski anak itu sudah pulang ke kosannya, ia sering melakukan video call untuk melihat kondisi Aleano dan juga sering melontarkan candaan agar Jisella tertawa.

Mengenai Luna? Wanita itu masuk rumah sakit jiwa beberapa minggu yang lalu. Luna mengalami gangguan Jiwa sampai mengira orang-orang yang lewat di depan rumah adalah Taevan. Sebegitu obsesinya Luna dengan Taevan, Jisella sampai tak habis pikir. Padahal Taevan sudah pergi entah kemana.

Jisella tidak merasa sedih sama sekali. Itu adalah karma untuk Luna, salah siapa ia merusak rumah tangga orang.


_____


"Ya ampun. Jadi kamu cerai sama suami kamu? Padahal Taevan sayang loh sama kamu," kata Eliza, teman satu angkatan Jisella saat SMA dulu.

"Kamu gak tahu masalahnya," jawab Jisella dengan nada malas. Sudah ia tebak jika Eliza akan membahas ini. Seharusnya Jisella menolak ajakan Eliza untuk dinner.

"Tahu, Dia selingkuh kan sama adik kamu? Tapi, emang gak bisa ya di maafin aja? Toh, Taevan lebih memilih kamu."

Selera makan Jisella tiba-tiba hilang. Ia meletakkan alat makannya dan menatap Eliza dengan tatapan jengah.

"Gak ada kata maaf bagi pengkhianat. Aku gak bisa memaafkan perselingkuhan, kalau aku maafin Taevan, apa ada yang bisa jamin kedepannya gimana? Aku bisa lebih sakit dari ini. Apalagi, adikku sampai hamil anaknya. Kamu pikir aku masih mau sama dia?" Balas Jisella, menegaskan bahwa tidak ada keinginan untuk memaafkan mantan suaminya itu.

"Em, iya sih. Cuman...Taevan tuh ganteng, romantis, siapa sih yang gak mau sama Taevan? Lagipula adik kamu kan udah keguguran, jadi kamu bisa-"

"Kamu gak akan pernah mengerti karena kamu gak ada di posisi aku!" Pungkas Jisella, kali ini ia menunjukkan ekspresi kesal dan sangat terganggu dengan ucapan Eliza.

"Percuma tampan, percuma Romantis, tapi selingkuh. Saat istrinya melahirkan bahkan dia gak ada, saat anaknya kritis dan meninggal pun dia gak ada! Taevan bukan orang yang sempurna seperti yang kamu lihat. Aku istrinya, aku tahu baik buruknya taevan seperti apa. Untuk apa aku bertahan dengan dia, yang sama sekali gak bisa menghargai aku sebagai istrinya."

Jisella menjeda ucapannya sebentar untuk membuang nafas kasar. Ia sangat muak membahas Taevan, tapi ia terpaksa melakukan ini agar temannya ini sadar dan mengerti kesulitannya. Tidak ada tempat untuk laki-laki yang telah menyelingkuhi istrinya.

"Dan satu lagi. Jangan jadikan anak sebagai tameng dan alasan untuk mempertahankan hubungan yang udah gak sehat! Perpisahan udah jalan yang baik menurutku. Aleano bisa mendapatkan banyak kasih sayang dari keluarga ku dan juga keluarga Taevan yang masih berhubungan baik denganku. Dan sebaiknya kamu gak usah ikut campur kalau gak tahu gimana rasanya jadi aku!"

BETRAYAL✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang