" Aku tidak akan bersikap munafik, karena kehancuran hidup mu adalah kesenangan bagiku. "
Briana sudah mulai menjalani hidup nya seperti biasanya, walaupun kadang kesedihan singgah sesekali dalam satu bulan ini. Demi mengalihkan rasa sedih nya Briana pun mengambil percepatan dalam pengerjaan tugas-tugas nya. Ya walaupun harus mengorbankan sedikit waktu istirahat nya. Untung nya lagi Briana memiliki teman serta keluarga yang sangat pengertian kepadanya. Mereka seakan tahu dengan luka yang Briana dapat, sebisa mungkin mereka selalu ada untuk Briana.Kehidupan perkuliahan nya juga berjalan sangat lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Namun kini ketenangan Briana harus lah sirna, karena dosen tampan namun sangat menyebalkan. Apalagi dosen itu selalu mengincar Briana di setiap mata kuliah nya. Sungguh menyebalkan bukan, namun Briana bisa apa sebagai mahasiswa. Apalagi hari ini Briana ada kelas dosen itu, rasanya Briana ingin membolos saja. Perkuliahan macam apa yang dosen itu tetap kan, kalau tidak kuis ya pastinya tugas yang amat banyak. Seakan tak ada agenda lain saja bagi mahasiswa nya.
Briana ingin mengeluh saja hari ini, sudah telat bangun, ojek online yang di pesan nya tak kunjung datang belum lagi nanti harus siap menghadapi dosen menyebalkan nya itu. Saat ojek online nya datang Briana langsung meminta pengemudi menyetir dengan cepat, Briana kini sudah sangat putus asa. Sesampainya di kampus pun Briana langsung membayar ongkos ojek online nya itu dan langsung lari dengan cepat untuk sampai di kelasnya. Kini rasanya dari gerbang ke kelas rasanya sangat jauh.
Nafas Briana tersenggal-senggal saat membuka pintu ruang kelasnya. Apalagi kini penampilan nya sudah acak-acakan mebuat semua pasang mata menatap Briana dengan prihatin. Belum lagi tatapan mematikan dari dosen yang sedang menjelaskan materi di depan sana. Briana hanya bisa menunduk sambil menyembunyikan ketakutan nya pada Pak Rajendra Dirgantara dosen tampan yang sangat menyebalkan itu. Dosen muda itu menyuruh Briana langsung ke bangkunya dan meminta Briana nanti ke ruangan nya setelah kelas selesai. Sedangkan Briana yang mendengar nya hanya bisa mengganguk tanpa ada bantahan. Teman Briana yang kini duduk di bangku sebelah Briana pun prihatin dengan Briana yang akan menghadapi sidang kematian.
~~~
Kini kavin beserta keluarga inti sedang mengadakan acara pernikahan kavin secara tertutup. Acara ini di lakukan sebelum acara resepsi yang akan di adakan beberapa minggu lagi. Mama kavin tak ingin menambah rasa malu nya lagi. Sebenarnya pun mama kavin enggan untuk mengadakan acara resepsi nantinya, namun keluarga besar kavin tak ada yang setuju dengan hal itu. Sedangkan kavin pun hanya bisa pasrah dengan semua hal ini. Boro-boro ikut mengurus acara pernikahan nya, kavin saja pulang ke rumah mama nya saja kini sangat jarang. Mama kavin pun tak lagi memperdulikan anaknya itu, rasa kecewa sebagai orang tua itu sangat lah besar.
Acara ijab kobul pun sudah selesai. Tak ada rasa bahagia dalam diri kavin. Setelah ijab kobul pun kavin langsung pergi tanpa kata-kata. Meninggal Helena yang kini sedang di tatap tajam oleh keluarga besar kavin. Walaupun yang datang hanya keluarga nya saja, mereka benar-benar berbeda dengan Helena. Pandangan mencemooh pun Helena dapat kan dari tadi, belum lagi saat mereka tahu tentang keluarga Helena. Mereka saja terang-terangan menghina Helena di depan mertuanya. Sedangkan mertuanya jangan kan membela, menatap Helena saja mertuanya enggan. Apalagi kini penderitaan nya semakin lengkap, suaminya pun tak pernah menganggap Helena sebagai istri nya.
Acara ini tak berhenti sampai di situ, keluarga kavin pun kini sedang mempermalukan orang tua Helena. Apalagi setelah mereka tahu ayah Helena adalah seorang pengangguran yang bisa nya hanya mabuk dan berjudi. Makin jadi lah mereka mengolok-olok Helena, ibu Helena pun hanya bisa menenangkan putri nya agar tetap menjaga amarahnya. Rasanya Helena ingin menangis saja di sini, pernikahan impian nya pun harus sirna berganti dengan cacian dan kebencian. Tak ada satupun orang di sini yang menerima Helena sebagai keluarga.
" Bagaimana kavin bisa memilih wanita ini di bandingkan tunangan nya itu mbak, jelas-jelas menantu mu ini tak masuk dalam kriteria keluarga kita" Kata adik perempuan dari Papa nya kavin. Perempuan itu tak henti-hentinya membandingkan Helena dengan Briana. Tampaknya tante kavin itu hanya menyukai Briana sebagai calon kavin.
" Entahlah, anak bodoh itu selalu saja membuat masalah. Bahkan aku sendiri pun tak dapat lagi menahan malu pada keluarga Briana. " Mama kavin mengatakan itu tepat di depan Helena. Apalagi mama kavin mengatakan tanpa memerhatikan perasaan menantu nya itu.
" Ya mungkin saja kavin di jebak oleh wanita itu, mbak. Dari silsilah keluarga nya saja sudah bisa menjelaskannya. " Tante kavin berujar terus terang. Apalagi mama kavin seakan tak melihat kehadiran nya.
Mama kavin pun hanya mengangguk ketika mendengar ucapan adik suaminya itu. Tak perlu di buktikan pun mama kavin tahu bahwa wanita yang menjadi menantunya sekarang itu yang menjebak anaknya. Apalagi setelah melihat hidup anaknya yang kini hancur. Berbeda dengan yang di lihat semua orang, mama kavin sebenarnya sangat peduli dengan anaknya. Namun mama kavin ingin menghukum anaknya itu, agar bisa merasakan rasa menyesal. Mama kavin pun bersumpah sampai mati pun tak akan menerima Helena sebagai bagian dalam keluarga nya. Karena wanita itu yang membuat hidup anaknya hancur seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trepidation ✔ [Terbit]
Chick-Lit|| COMPLETE || Jika terikat saja masih bisa membuatnya tidak setia, untuk apa memberinya kesempatan kedua jika akan berakhir sama. ~Abriana Pratista