Rela

78 18 0
                                    

Saat ini aku sudah ada dipantai kuta, sudah banyak yang kita lakukan saat ini seperti berfoto ria, minum es kelapa, bermain air. Kita sudah terlihat seperti anak kecil, tapi kita tidak menanggapi mereka semua, selama kita senang itu udah cukup sampai sampai aku ada gerombolan dari SMA Bangsa mendekati arah pantai

Aku tau itu gerombolan dari SMA Bangsa karena ada Fani dan anak Osis lainnya disana, mereka mulai mendekat kearah pantai, mereka berpencar sedangkan Fani berjalan mendekat sosok laki laki yang berasal dari sekolahku, siapa lagi kalau Alfin, Fani mulai berjalan kearah Alfin

Aku, Vallen, Rani, pun mulai berjalan mendekat kearah Alfin juga, sedangkan Alfia daritadi ditoilet dan belum muncul juga, kami mempercepat langkah agar bisa cepat sampai disana

"Fin"ucapku dan Fani tanpa sengaja bersamaan sedangkan yang dipanggil hanya melihat kearah kita

Sedangkan aku dan Fani hanya saling bertatapan tidak ada ucapan dari kita, sampai dia membuka mulutnya

"Fin, gimana keputusan lu"ucap Fani menanyakan suatu keputusan, tapi keputusan apa

"Buat apa lu nanya, lu juga udah tau keputusan gua"ucap Alfin sambil menatap kearah Fani

"Fin"teriak dua laki laki yang dekat sama Alfin selama pertukaran OSIS

"Gua pinjam Alfinnya ya"ucap seorang cowok yang kalau tidak salah dia bernama Irfan

Irfan dan Ibnu pun menarik Alfin sedikit menjauh atau lebih tepatnya mendekati bibir pantai mereka bermain disana, sedangkan aku masih diposisi yang sama juga masih ada Fani disini, Fani mendekat kearah kami dan berhenti tepat didepan kami

"Gua tau lu keluarga lu nomor satu di SEVEN ELITE tapi nggk seharusnya lu mainin Alfin yang udah jaga lo 24 jam "ucap Fani sambil menatap tajam kearahku dengan aura kebenciannya

"Game over, Alfin benci sama lo"ucapnya sambil tersenyum miris seakan mengejekku lalu berjalan menjauh

Mataku mulai perih, dadaku terasa sesak, walau sudah melakukan hal yang menyenangkan sebelum ini tapi tetap aja rasa sedih selalu muncul, saat Rani tau kalau aku ingin menangis dia mengajakku kearah sedikit menjauh dari kerumunan, saat sudah sedikit menjauh sudah air mata ini tidak bisa ditampung lagi, Rani dan Vallen pun memelukku, kami pun memutuskan untuk kembali kedalam Bis karena sudah waktunya kumpul untuk kembali kehotel

Sesampainya dihotel aku merapikan semua baju  lalu memasukannya kedalam koper, kusisakan satu baju lengan panjang dan celana panjang untuk kugunakan besok, setelah selesai aku membantu mengemasi baju baju milik Vallen. Setelah kami berdua selesai kami memutuskan untuk tidur lebih awal agar besok bisa bangun pagi

Skip Pagi Hari

Saat aku mendengar alarm hpku sudah berbunyi, ku coba untuk membuka mataku pelan pelan, setelah terbuka sempurna aku beranjak kekasur samping untuk membangunkan Vallen

"Len, udah pagi bangun"ucapku sambil menggerak gerakkan tubuh Vallen agar dia bangun

Tak lama kemudian dia pun bangun dan langsung membuka matanya, setelah Vallen bangun aku pun mengambil handuk lalu berjalan kekamar mandi setelah selesai mandi gantian Vallen yang mandi sekarang, aku pun segera memakai baju dan celana yang sudah aku siapkan dari kemarin malam sebelum tidur, sambil menunggu Vallen aku memakan cemilan yang masih tersimpan dilemari lalu menyalakan tv

Tak lama kemudian Vallen keluar, lalu segera memakai baju dan celananya, setelah selesai dia duduk disampingku lalu menyenderkan pundaknya kebahuku tak lupa dia memasukkan tangannya kedalam bungkus snack yang sedang kupengang dia mengambil beberapa lalu memakanannya

"aku rela kalau Alfin pacaran sama Kakak"ucapan itu membuatku mematung sebentar, aku lupa kalau Vallen juga suka sama Alfin

"maaf, tapi kakak nggk bisa bohongin perasaan kakak sendiri kali ini"ucapku sambil mengelus rambutnya menggunakan tangan kiriku

Sudah banyak kurelakan untuk Vallen, tapi kalau ini aku tidak bisa, aku sudah sangat mencintainya, dia Alfin Pratama akan kuperjuangkan sampai aku mendapatkannya

Akan kujelaskan semuanya saat sudah di Bis itu yang kupikirkan tadi tapi kenyataannya beda Alfin sudah tidak satu Bis dengan ku dia sudah pindah ke Bis yang isinya teman satu kelasnya, sekarang tidak ada Alfin sisiku sedangkan Rani, Alfia, dan Vallen mencoba menghiburku sesekali aku mencoba tersenyum untuk menghargai niatan mereka, pada saat pulang kejakarta kebanyakan aku tertidur agar bisa melupakan sejenak masalah ini

"Aku ingin melihat
Senyumannya
Dan berharap dia juga akan melihat senyumku
Aku akan melepasnya dengan
Perasaan ini
Tapi tak kan pernah melepasnya dalam hal lain"

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang