putus

76 16 0
                                    

Sudah satu bulan setengah aku pacaran dengan Alfin. Tapi bukannya senang tapi aku sedih karena hari ini aku harus mutusin hubungan ku dengan Alfin

Flashback

Semuanya sedang berkumpul diruang tamu. Aku, Rani, Alfia, Vallen, ayah, dan ibu. Karena kami sedang membicarakan hal yang penting semua bodyguard diseluruh keluar dari rumah jadi tinggal kami ber 6

"Ratu kamu harus putus sama Alfin" ucap ayah, seketika aku langsung bingung dan marah tapi kupendam karena ku yakin ayah punya alasannya sendiri

"Kenapa yah, bukannya ayah ngizinin Ratu sama Alfin" ucapku

"Ini nggak seperti yang kamu fikirin, Alfin pasti udah bilang kekalian semua kalau ada organisasi yang mengincar Ratu sama Vallen kan"

"Kalau kamu masih lanjut sama Alfin, dia bakal jadi incaran dan dia akan terluka, jadi ayah ingin kamu putus dengan dia"

"Kalian bisa lanjutin hubungan kalian setelah masalah ini selesai, bahkan kalian bakal langsung tunangan setelah semuanya selesai"

"Ayah yakin tapi dengan satu syarat jangan ada yang kasih tau Alfin tentang alasan Ratu mutusin dia selain ayah, biar ayah sendiri yang bicara dengan dia" ucapnya

"Tapi kan kita punya semua bodyguard, kenapa nggk suruh mereka buat ngadepin organisasi itu"ucapku dengan nada tinggi, airmataku tidak bisa kubendung, Rani langsung memelukku

"Ayah bakal nyuruh mereka kok, beri waktu ayah tiga minggu"

"Satu minggu"

"Enggak bisa Ratu"

"Tapi aku lebih nggak bisa kalau nggak bareng Alfin yah, dia yang udah merubah Ratu menjadi perempuan yang lebih baik, dia segalanya bagi Ratu"

"Dua minggu"

"Oke besok Ratu putusin Alfin, kalau dua minggu lebih nggak ada perubahan Ratu sendiri yang bakal nyerahin diri keorganisasi itu" ucapku sambil berdiri lalu lari kedalam kamar

Flashback off

Aku sejak dari tadi menangis, aku tidak bisa berbuat apa apa, disatu sisi aku tidak ingin Alfin jadi incaran para penjahat itu, disatu sisi aku tidak yakin kalau aku bisa bahagia tanpa Alfin disisiku

"Alfia, Vallen kalian beliin martabak manis" ucap Rani yang daritadi masih memelukku

"Hah, temen lu lagi nangis tapi lu mau beli martabak lu gila atau gimana" ucap Alfia

"Udah diem lakuin aja" ucap Rani dengan nada membentak

Alfia dan Vallen pun pergi, Rani melepas pelukannya lalu pergi menutup rapat pintu dan jendela yang ada dikamar ini, setelah itu dia duduk didepanku

"Pilih keputusan lu, gua sebagai sahabat hanya bisa mendukung biar rencana ini berhasil" ucap Rani

"Gua... bakal...mu..tu..sin... Al...fin" ucapku terisak isak tak sanggup mengendalikan tangisanku

"Oke kalau lu putusin Alfin, gua bakal ngerahin satu bodyguard buat ngawasin Alfin biar dia nggak kenapa napa"

"Tapi Ran, gimana kalau Alfin dibully lagi"

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang