Alfin(3)

62 9 5
                                    

"Bodoh" ucapku setelah membaca surel yang baru masuk

Aku memesan ojek online karena aku tau kalau sehabis urusan ku dengan dia selesai aku tidak bisa lagi naik motor

tak ada percakapan sama sekali karena aku sedang memfokuskan diri agar nanti bisa menang, sedangkan tukang ojeknya diam karena tidak ingin mengganggu kosentrasi ku

Aku turun lalu menghampiri pak Herman yang sedang berjaga didepan gerbang "saya ingin bertemu dengan bos besar anda" ucapku

"Wil buka gerbangnya"

Gerbang pun terbuka sempurna, aku langsung masuk kedalam tidak peduli apa yang orang lain pikirkan

"Maaf ganggu" ucapku sambil melihat kearah 5 orang yang sedang duduk disofa ruang tamu

Ratu, Vallen, Satria, Kejora, Rani. Mereka semua berkumpul tapi aku tidak peduli aku langsung mengarah keruang kerja om Alex

Sedikit saja aku berulah aku akan mati karena sudah banyak bodyguard yang sudah siap menembak ku dengan pistolnya kapan saja

Aku langsung masuk kedalam ruang kerja om Alex yang ternyata sudah sedikit berubah semenjak pertama kali aku masuk kesini, om Alex langsung tersenyum melihat kearah ku

"Apa yang anda pikirkan?" Tanyaku sambil menutup pintu

"Semuanya udah jelas tertulis disurel" ucapnya

Setelah lulus Ratu akan dikirim ke perusahaan yang berada diluar kota, jadi manfaatkan waktu mu sebaik mungkin

"Bagaimana kalau kita bertarung, kalau anda kalah urungkan niat anda"

"Bagaimana pun harus ada satu orang yang dikirim kekota itu"

"Kalau gitu kalau saya menang, saya yang akan menggantikannya"

Dia tersenyum kembali, sungguh bodoh aku termakan oleh omongannya lagi, dia memang sengaja melakukan ini agar aku masuk kedalam lingkup Alexander

"Oke, kalau kamu menang kamu yang gantiin posisi Ratu"

"Aturannya?"

"Yang pertama kali roboh atau jatuh ketanah dia lah yang kalah"

"Oke"

Kami berdua pun langsung keluar dari ruang kerja, Om Alex sedang menyuruh salah satu bodyguardnya untuk mencari bodyguard yang akan melawan ku

"Vallen, punya perban nggak?" Tanyaku

"Buat apa?"

"Udah sih ambil aja entar juga tau"

Vallen pun beranjak pergi dari ruang tamu, dia mengambil kan perban didalam kamarnya, aku tau Vallen punya perban karena dulu aku pernah membantu Irena bersih bersih dikamarnya

"Buat apa?" Tanya Satria

"Mau mengkudeta keluarga Alexander" ucapku

Lihat sedikit saja gertakan para bodyguard sudah menodongkan pistolnya kearahku, sungguh ketat keamanannya kalau aku bisa menang pun itu hanya kemungkinan kecil

"Turunkan pistol" ujar Om Alex

Para bodyguard pun menuruti perintah om Alex, sedangkan Vallen yang tadi mengambil perban pun sudah kembali

Aku pun melilitkan perban ditelapak tangan untuk menjadi pengganti sarung tinju, aku sudah biasa bertarung seperti ini karena aku tidak sanggup membeli sarung tinju

"Kalau udah selesai langsung ke halaman belakang" ucap Om Alex

Aku pun menggangguk, aku langsung kehalaman belakang setelah selesai melilitkan perban ditangan kiri ku tentu saja dibantu oleh Satria

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang