3. New page

2.9K 486 28
                                    

_Januari, 2020_

"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday, Happy Birthday, Happy birthday Jisoo.."

Suara tepuk tangan menyambut ketika Jisoo meniup lilin dengan angka 26 tahun itu.

"Potong kuenya potong kuenya potong kuennya sekarang juga.." nyanyian kembali berlanjut mengiringi Jisoo yang sedang memotong kue dengan krim warna cokelat di hadapannya.

"Potongan pertama buat siapa?" Doyoung, yang sejak tadi suara nyanyiannya paling keras mengantisipasi potongan kue yang ada di tangan Jisoo.

"Yang ini buat Kak Seulgi, koki handal kita." Ucap Jisoo sambil menyerahkan potongan kue pertamanya untuk seorang wanita yang tersenyum paling manis.

"Yang ini buat kamu, Doy." Jisoo memberikan potongan kedua pada Doyoung yang wajahnya mulai cemberut.

Kemudian mata Jisoo beralih pada seorang anak kecil yang berdiri di samping Seulgi.

"Dodo belum boleh minta kue ya." Ucap Jisoo sambil menoel pipinya yang gembul.

Seulgi adalah kakak kelas Jisoo dulu waktu SMA. Mereka cukup dekat karena pernah ikut klub memasak bersama. Saat ini dia memiliki satu orang putra berumur 5 tahun, Dohyon namanya. Tetapi suaminya sudah meninggal saat bertugas sebagai tentara 3 tahun yang lalu. 

Sedangkan lelaki dengan hobi bicara yang ada di sebelahnya adalah Doyoung, dia adik Seulgi yang sangat pintar otaknya.

Setelah pindah ke daerah ini, Jisoo membuka usaha restoran bersama Seulgi dan Doyoung. Mereka bertiga sama-sama mengadu nasib dan merintis sebuah restoran seafood sederhana. Seulgi yang pandai memasak adalah koki utama di sini, Jisoo menjadi koki pendamping sekaligus melayani pelanggan, dan Doyoung merangkap menjadi kasir.

"Tada..!" seru Doyoung tiba-tiba sambil menyodorkan sebuah kertas ke hadapan mereka.

"Apa ini?" Tanya Jisoo bingung.

"Hadiah." Jawab Doyoung sambil tersenyum misterius.

Jisoo mengernyitkan dahi, "Hadiah?"

Doyoung kemudian berdehem dan membusungkan dadanya,

"Perusahaan tempat temenku bekerja akan mengadakan seminar di dekat sini minggu depan. Dan mereka pesan catering dari restoran kita!"

"Beneran?!" Tanya Jisoo dan Seulgi bersamaan. Mata mereka sontak melebar.

"Beneran! Untuk 200 orang !" Seru Doyoung sekali lagi.

Jisoo dan Seulgi langsung bersorak. Ini adalah peluang bagus untuk restoran mereka. Restoran ini hampir berumur satu tahun. Sejauh ini pencapaian mereka lumayan. Para pekerja dekat sini sering makan siang di sini. Di malam hari juga lumayan ramai hingga kadang membuat mereka kewalahan.

Ponsel Jisoo tiba-tiba berdering, nama Ayahnya muncul di layarnya.

"Hallo ayah?" Sapa Jiaoo duluan.

"Jisoo, selamat ulang tahun ya!" Terdengar suara ayah dan ibunya bersorak dari seberang telepon.

Jisoo tersenyum senang.

Jisoo telah menutup halaman lama kehidupannya dan membuka halaman baru yang akan ia isi dengan warna berbeda, sesuai keinginannya.

.

.

Seminggu kemudian..

Beberapa menit lagi sampai waktu makan siang tiba. Doyoung dan Jisoo telah selesai menata makanan di meja untuk makan prasmanan peserta seminar. Ada berbagai jenis makanan yang mereka sajikan. Mulai dari sup ikan, fillet ikat asam manis, fillet ikan rica-rica, cumi asam manis, cumi goreng tepung, udang asam manis, udang tepung, dan sambal-sambal mantap lainnya. Pemandangan pantai di luar gedung juga menambah pas suasana makan siang ini.

A Million Path [Taesoo] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang