9. Mixed Feeling

2.4K 428 28
                                    

Taeyong menepikan mobilnya ketika sudah sampai di depan sebuah rumah yang sudah lama tidak ia kunjungi. Taeyong mematikan mesin mobilnya lalu menoleh ke samping. Jisoo masih tertidur, kelopak matanya bergetar, suara napas halusnya bisa Taeyong dengar.

Taeyong lalu diam-diam membukakan sabuk pengaman Jisoo, membuatnya bisa merasakan hembusan napas perempuan itu menerpa pipinya. Taeyong kemudian menepuk Jisoo pelan.

"Jisoo.. " Panggilnya berusaha mebangunkan Jisoo.

"Jis.. Kita udah sampai." Taeyong menggoyangkan pelan bahu Jisoo. Perempuan itu tampak terkesiap bangun. Ia membuka matanya dan langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Maaf, aku ketiduran." Ucap Jisoo, menyadari sabuk pengamannya sudah terbuka Jisoo terdiam sedetik, lalu kemudian ia membuka pintu mobil.

"Makasih ya Yong." Ucapanya. Jisoo nampak mempertimbangkan sesuatu sambil melirik Taeyong,

"Ehm.. Aku masuk dulu ya." Ucap Jisoo akhirnya. Ia ragu-ragu antara mengajak Taeyong mampir atau tidak. Ia kemudian turun dari mobil Taeyong lalu berjalan menuju gerbang rumahnya.

Taeyong masih memperhatikan Jisoo yang kini sedang menekan bel dan menunggu dibukakan pintu.

Jisoo nampak menyandarkan tubuhnya pada tembok, dan tangannya memegangi kepalanya.  Taeyong seketika melepas sabuk pengamannya dan langsung turun dari mobilnya ketika ia menyadari badan Jisoo nyaris merosot jatuh.

Taeyong spontan memegangi tubuh Jisoo yang nyaris limbung. Wajah Jisoo yang pucat mendongak ke arahnya.

"Kamu kenapa masih di sini,  Yong.." Gumam Jisoo lemah. Dia masih berusaha untuk berdiri tegak sambil berpegangan pada tembok, sementara Taeyong berdiri di belakangnya, berjaga-jaga kalau-kalau Jisoo tiba-tiba roboh.

Tiba-tiba pintu gerbang rumah Jisoo terbuka dan menampakkan sosok ayah Jisoo yang kini berdiri dengan raut wajah terkejut.

"Kalian.. Kenapa bisa di sini?" Tanyanya bingung melihat Jisoo sudah berdiri di hadapannya, beserta Taeyong yang berdiri di belakang Jisoo.

Sedetik kemudian Taeyong membungkuk singkat ke arah mantan mertuanya itu.

"Maaf ayah, kami datang malam-malam" Ucap Taeyong.

"Jisoo, masuklah ke dalam." Suruh Taeyong kemudian.

Ayah Jisoo yang melihat keadaan lemah Jisoo langsung memapah putrinya masuk.

"Taeyong, ayo masuk dulu." Ajak ayahnya, menyuruh Taeyong untuk ikut mereka masuk ke dalam.

Taeyong berpikir sejenak, ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, kemudian dia beralih pada Jisoo yang sedang dipapah ayahnya masuk ke dalam. Taeyong pun akhirnya ikut masuk.

.

.

Taeyong menerima teh panas yang dibawakan oleh ibu Jisoo dan segera meminumnya.

"Kalian kenapa bisa datang bareng?" tanya ibu Jisoo. Wajah wanita itu nampak masih cemas setelah mendengar kejadian yang baru saja menimpa Jisoo.

"Tadi kebetulan aku mau pulang, trus di jalan liat bus Jisoo yang kecelakaan." tutur Taeyong.

"Jadi kamu udah pindah kerja?" Tanya ayah Jisoo.

Taeyong mengangguk.

Mereka bertiga kemudian spontan menghela napas.

Taeyong melirik ke kamar Jisoo yang pintunya sudah tertutup rapat.

"Em.. Jisoo-"

"Dia udah tidur." Jawabnya ibu Jisoo langsung.

A Million Path [Taesoo] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang