Sesampainya di depan mart, aku segera masuk dan membeli sejumlah cup mi instan dan bir.
Aku pun membayarnya, dan membawa mi instan dan birku ke meja kecil diluar mart yang telah disediakan.
Saat aku menyantap mi instan yang telah menjadi makananku sehari-hari, seseorang dengan pakaian serba hitam dan topi berlari kencang dihadapanku sambil menggendong sebuah tas besar berwarna hitam.
Selang 1 detik setelahnya, seseorang berteriak,
"Pencopettt! Sialan!" dan mengumpat setelahnya.Melihatnya, jiwa keadilanku pun keluar dan aku segera bangkit.
Baru saja aku mau mengejar pencopet itu, seseorang mendahuluiku, berlari mengejar si pencopet dengan sangat cepat. Aku sampai terperangah melihatnya.
"Arghh!!"
Sepertinya pencopet itu berhasil ditangkap. Suara" pukulan dan tendangan yang lumayan besar membuatku ketawa kecil.
Rasakan sendiri akibatnya, siapa suruh kau mencuri barang orang?
"Kenapa kau ketawa-ketawa? Apa yang lucu dari pencopetan?"
Deggg..
Gila. Kaget aku.
Aku mendongakkan kepala dan melihat cowo tinggi dengan bahu tegap yang barusan pergi mengejar si pencopet.
Cepat sekali dia lari.
Baru tadi dia lari mengejar si pencopet, dan
sekarang dia berada di hadapanku, menangkap basah aku yang sedang terkikik.Aku melihat mukanya.
Mata yang tajam. Alis yang tebal. Hidung mancung dan bibir seksi. Rambutnya yang berantakan semakin membuatku terdistraksi.
"Hoi anak kecil, aku memanggilmu daritadi kau malah liat-liat mukaku. Aku tahu aku memang ganteng tapi berhentilah mengagumiku."
Aku pun tersadar dan balas menjawab,
"Enak saja, siapa bilang aku lagi mengagumimu? Kau juga tidak ganteng, dasar narsis. Dan aku bukanlah anak kecil! Aku tuh udah menjadi gadis dewasa umur 17 tahun yang menawan tahu! Dasar sinting."
Aku pun menendang kakinya dan balik berjalan cepat ke arah rumahku.
***
Aku membolak-balikkan badanku yang kecil di kasur luas yang dingin ini.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 3:09 pagi dan,
Aku masih belum bisa tidur.
"Aishh! Masa iya seorang Hana tidak bisa tidur gara-gara cowo sinting seperti itu sih?"
"...yah dia memang ganteng sih.. Tapi narsis banget. Udah gitu kelakuannya nyebelin lagi.
Ah apa sih yang aku pikirkan? Tidur Hana, Tidurrr!"Aku pun menarik selimut yang membalut tubuhku dan memejamkan mata.
Akhirnya aku masuk ke alam mimpi. Selamat tidur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire
Teen FictionTidak seperti anak SMA pada umumnya, Hana lebih suka menyendiri, membaca buku sambil sekali-kali memandang langit yang luas dibalik jendela kaca sekolah yang kotor. Namun, pada tahun terakhir SMA-nya, Hana bertemu dengan seorang laki-laki yang akan...