17

26 4 14
                                    

Seluruh kelas langsung menatap gadis itu, lalu balik menatapku.

Kukira mereka akan heboh bergosip, tetapi tidak. Mereka kembali melanjutkan mengerjakan ujian mereka dengan tenang.

Bu Lani hanya menatap anak itu dengan ekspresi malas.

"Angel, atas dasar apa kau menuduh Hana menyontek?"

"Tadi saya lihat bu Hana dan Seungwoo berdekat-dekatan, kan kita sedang ujian. Apalagi kalau bukan menyontek?"

Bu Lani kemudian memandang aku dan Seungwoo berganti-gantian.

Aku mulai cemas, takut bahwa Bu Lani mencurigai aku menyontek.

Tanpa kusadari, raut mukaku yang cemas terlihat oleh Seungwoo.

Dia pun menggenggam tanganku, seolah berkata tenang saja dengan lembut.

Namun, berbeda dari dugaanku. Bu Lani justru tersenyum-senyum memandangku dan Seungwoo.

Ia pun balik memandang ke arah Angel, nama gadis di belakangku yang sedari tadi mengusili dan menggangguku.

"Angel, Hana dan Seungwoo saja sudah selesai mengerjakannya, bagaimana bisa mereka menyontek? Kertas ujian mereka sudah dibalik dengan lembar belakang yang kosong menghadap atas. Jangan mengatakan hal yang konyol dan kerjakanlah ujianmu! Nilaimu lama-kelamaan semakin menurun, Ibu harap kau lebih rajin belajar dan tidak bergosip yang tidak benar. "

Raut muka Bu Lani terlihat kesal.

Yah, tentu saja. Aku juga tidak suka sama anak yang namanya Angel itu.

Omong-omong Seungwoo sudah selesai ya? Wajar si, mengingat aku mengajarinya dengan sabar. Tapi yah, dia juga sudah cukup pintar sih.

Tiba-tiba Bu Lani melayangkan pandangannya ke aku dan Seungwoo, lalu tersenyum-senyum melihat kami.

"Hana, Seungwoo, kalau kalian sudah selesai boleh lanjut pacaran kok, Ibu tidak akan ganggu. "

Ujarnya sambil tersenyam-senyum sendiri.

Anak-anak yang lain langsung menatap Bu Lani.

Sebagian ada yang mengoceh.

"Bu, itu tidak adil. Masa mereka boleh pacaran?  Bukankah setahuku sekolah tidak memperbolehkan pacaran? "

Bu Lani melengos dan menjawab,

"Huh, itu mah yang buat peraturannya kuno. Kalian harus menikmati masa muda kalian. Lagipula Hana dan Seungwoo ini termasuk anak yang cukup pintar. Tak ada alasan bagi Ibu untuk melarang mereka pacaran, selama nilai akademik mereka tetap bagus! "

Raut mukanya kembali terlihat senang.

"Huhh, tapi tetap saja bu, masa mereka boleh pacaran dihadapan kami yang jomblo ini? "

Bu Lani tertawa terbahak-bahak.

"Makanya kau jadilah anak yang pintar dan baik, baru cewek-cewek akan mau bersamamu. "

Suasana pun mulai heboh, namun hebohnya adalah jenis heboh yang aku sukai.

Bu Lani dengan anak muridnya bercanda tawa, bukankah itu adalah pemandangan yang indah?

Lagipula kebanyakan dari mereka sudah selesai.

Malahan, sepertinya hanya Angel ini saja yang belum.


Krrriinggg!!

"Yak, anak-anak. Waktunya habis, silakan kumpulkan kertas ujian kalian ke bangku depan kalian. "

Aku pun menunggu kertas ujian Angel.

Namun setelah 2 menit pun dia belum memberinya.

Yasudah, dia belum selesai, kuberikan saja punyaku duluan.

Tidak berapa lama kemudian, seluruh murid kecuali Angel sudah mengumpulkan kertas ujiannya masing-masing.

"Hmm.. Kurang satu. Angel, kalau sudah selesai nanti berikan sendiri kepada Ibu di ruang guru ya. Ibu tunggu maksimal 20 menit lagi. "

"Iya bu." balasnya dengan nada kesal.

Sekarang sudah waktunya istirahat dan makan.

Biasanya aku malas makan dan hanya tidur saja di kelas.

Tapi sekarang sudah ada Seungwoo yang menemaniku.

Aku pun melihat Seungwoo.

Dia sadar dan tersenyum.

"Iya aku tahu. Ayo makan bareng. "

Wah, lihat anak ini, keren sekali dia bisa tahu apa yang kumau hanya dengan tatapan mata.

"Yok!"

Dia pun meminta waktu sebentar untuk mengambil dompetnya.

Tak lama Angel melewatiku, hendak berjalan keluar memberi kertas ujiannya pada Bu Lani.


"Awas saja kau. Akan kubalas nanti, bersama anak gadis yang kemarin mengeroyokimu. "

Lalu dia pun tertawa.

****

[Kemarin saudara author ulang tahun jadi telat update, gantinya besok update lagi, thanku]





Mr. VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang