18

48 6 12
                                    

Seungwoo pun berdiri, hendak membentak Angel. Namun sebelum kami menjadi perhatian kelas, aku buru-buru menahan lengannya dan menepuk pundaknya.

"Tidak apa-apa, biarkan saja. Nanti kau yang dimarahi." Ucapku lembut.

Seungwoo terlihat ngambek.

"Tapi kan si Angel Angel itu sudah tidak sopan sama kamu, masa kau biarkan? Kalau jadi kamu aku sudah siap-siap berantem. "

Seungwoo pun tiba-tiba terdiam.

"Awas saja kau. Akan kubalas nanti, bersama anak gadis yang kemarin mengeroyokimu. "

Perkataan gadis itu terus terngiang di kepala Seungwoo. Ia balik menatap Hana dalam-dalam.

Apa itu ada hubungannya dengan kenapa Hana babak belur kemarin?
Batinnya.

"Hana. Kau ingat ga kau kenapa kemarin? "

Aku menatap aneh Seungwoo.

"Bukannya kita jalan berdua sepulang sekolah?"

Sekarang dia yang balik menatapku aneh.

"Bukannya kemarin kita ulangan, lalu pelajaran berlanjut seperti biasa dan setelah bel kita pulang bareng ke rumahmu? Tapi entah kenapa aku tertidur. Bukankah begitu?"


Seungwoo's POV ***

Hah? Ngomong apa dia? Apa dia tidak ingat kejadian kemarin?

Otakku yang sudah terbiasa membaca komik fantasi langsung berpikir macam-macam.

Apa jangan-jangan pikirannya dihapus seperti di komik-komik yang biasa kubaca?

Ah. Tapi tidak mungkin. Omong kosong macam apa itu? Seolah-olah ada manusia yang memiliki kekuatan supranatural saja.

Eh, tunggu. Tapi orang aneh kemarin juga mencurigakan. Apa hal-hal seperti itu ada di dunia nyata?

Ah bodoamat lah. Aku tidak mau membebani pikiran Hana dulu.

Aku pun hanya tersenyum kecil.

"Oh iya, kemarin kau tertidur di perjalanan. "
Bohongku.

Hana hanya tertawa melihatku.

"Kau pikun ya? Dasar Seungwoo tua. "

"Enak saja, aku masih seorang lelaki muda yang sehat tahu. Awas ya Hana."

Hana pun kembali tertawa.

Tidak apa-apa. Pertanyaan kemarin kusimpan saja dalam hati. Bagiku yang penting adalah kebahagiaan Hana. Aku akan melakukan apa saja asal dia terus tertawa seperti ini.

"Yasudah. Daritadi kita ngobrol sudah sepuluh menit. Waktu istirahat tinggal dua puluh menit lagi lho. Ayo kita ke kantin makan." ujarku.

"Ayo saja!" balasnya.

Kami pun keluar kelas dan berjalan beriringan.

Aku memberanikan diri untuk menggandeng tangannya.

YaTuhan. Kecil dan dingin sekali tangannya.

Aku pun memasukkan tangannya ke dalam kantongku, masih sambil menggenggamnya.

Hana terlihat kaget dan mukanya memerah.

"Kenapa kau?"

"Tidak apa-apa. Tanganmu terlalu dingin, jadi aku akan menghangatkannya."

Hana pun tertawa senang.

Seumur hidupnya baru kali ini ada orang yang menyadari keberadaannya,

bersedia menjadi temannya,

peduli padanya,

dan bahkan makan bersama.

Duh. Gawat. Sepertinya aku mulai jatuh hati pada Seungwoo.

Batin Hana.

Kami pun terus berjalan ke kantin.

Aku menyuruh Hana untuk mencari tempat duduk, sementara aku akan memesan makanan untuk kami.

"Kau mau apa Hana?"

"Hmm, soto aja. Kalau soto tidak ada, Indomie dong, hehee makasih ya Seungwoo."

"Sip. Kau cari saja tempat duduk untuk kita dulu."

Aku pun berjalan ke salah satu kantin yang menjual soto.

Sudah lama aku tidak makan di kantin. Aku makan apa ya? Hmm. Kusamain saja dengan makanan Hana.

Aku melihat-lihat menu ketika mataku terarah pada menu soto Indomie.

Seperti soto pada umumnya, tapi penjualnya menyediakan Indomie sebagai pengganti nasi.

Berhubung aku dan Hana sama-sama penyuka mi instan -alias micin-, aku pun memesan soto Indomie dua.

Sambil menunggu pesananku, aku berdiri dan memerhatikan penjualnya memasak sotoku dan Hana.

Tak sengaja, aku mendengar seorang cewe berbisik-bisik. Sepertinya, dengan teman-temannya.

*si culun itu nyebelin banget sih?*
*siapa?*
*siapa lagi kalau bukan Hana! Dia membuatku telat mengumpulkan ujian, bahkan sampai dipermalukan oleh Bu Lani!"
"Wah sialan, sepertinya hajaran kita kemarin belum cukup keras sampai ia tidak mengerti kesalahannya.*
*gebuk dia lagi saja!*
*ayo kita datengin sepulang sekolah! Aku tidak terima dipermalukan oleh si culun sialan itu!*

Dengan waswas aku berdiri sambil tetap menguping.

Sepertinya mereka geng yang mengeroyoki Hana kemarin.

Dasar sialan! Berani sekali mereka merusak Hana milikku! Akan kuhajar kalau-kalau mereka menyentuh Hana barang sedikit pun!

Dengan pikiran yang penuh emosi, aku mengambil soto Indomie milikku dan Hana yang sudah jadi sedari tadi.

Dengan muka kesal aku berjalan ke arah tempat dudukku yang sudah disiapkan Hana.

Hana terlihat heran melihat ekspresiku.

"Seungwoo, kau kenapa?"

"Gapapa. Ayo makan sebelum dingin."

"Baiklah."

Kami pun mulai makan dengan lahap.

"Hana. Kau harus tetap bersamaku ya setelah ini."



Aku akan menjaga Hana dari orang-orang berengsek itu!

****

[Maap udah update tapi lupa publish, gada notif baru ngecek karena waktu itu kayakny ad salah penulisan jadi dibiarin dulu, malah lupa update lol]


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang