04 - Motivasi

227 52 6
                                    

"Gue suka lo!" —Jean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue suka lo!" —Jean

•••••

Jean tersenyum lebar, berlari dengan semangat menghampiri Yera yang tengah menikmati sekotak susu kemasan sambil membaca sebuah buku di bangku taman sekolah.

Jean sampai, dan langsung duduk di samping gadis itu sambil menunjukkan selembar kertas.

"Nilai sempurna dan kita pergi ngedate!" ujarnya bersemangat.

Yera mengambil kertas di tangan Jean, memeriksa jawaban milik pemuda itu dengan teliti. Rasanya mustahil Jean bisa mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran Matematika.

"Jean nyontek ya?" tebak Yera sambil menatap serius wajah Jean.

Jean mengeleng, "Enggak!" jawabnya dengan jujur.

"Kok bisa?" tanya Yera penasaran sambil mengembalikan lembar tersebut pada Jean.

Jean mengambilnya, melipat lembar hasil ujiannya dengan rapi lalu memasukkan ke dalam saku celananya. "Jean belajar mati-matian semalem, demi ngedate sama Yera tersayang!"

Yera menarik sedikit sudut bibirnya, hanya sedikit. Merasa bangga atas perjuangan pemuda itu demi mewujudkan keinginannya, iya keinginan untuk ngedate dengan Yera.

"Hari Minggu nanti, Jean jemput di rumah Yera."

"Emang mau kemana?"

"Keliling kota? Kata Yeri, Yera selalu di rumah. Pasti banyak hal menarik di kota ini yang Yera gak tau."

"Yera tau tuh, kan teknologi udah maju. Yera bisa tau tempat-tempat menarik itu dari internet."

"Jean bilang hal menarik Yera sayang, bukan tempat!"

Yera mengerucutkan bibirnya, merasa malu karena salah bicara barusan. "Emangnya hal menarik apa yang mau Jean tunjukkin?"

Jean melipat kedua tangannya di depan dada, wajahnya terlihat seperti sedang berpikir dengan keras. "Um, apa ya? Kalau dijelasin susah, enaknya langsung dilakuin."

"Huh, gitu ya?" gumam Yera sambil menutup buku bacaannya. Jika sudah ada Jean, ia tak akan bisa melanjutkan bacaannya, karena pemuda itu pasti akan mengajaknya bicara.

"Ra,"

"Ya?"

Jean menggeleng pelan sambil tersenyum tipis, "Gak, gak papa," ujarnya dengan nada pelan dan terdengar lembut.

Yera menatap bingung pada pemuda itu, "Jean mau ngomong sesuatu sama Yera?"

Jean mengangguk dengan ragu.

"Ngomong aja."

"Jean suka Yera," ujar Jean lalu beranjak berdiri sambil menatap lurus ke depan. "Jean gak perduli sama jawaban Yera, yang jelas Jean suka sama Yerasa Putri Maitreya." Jean menoleh, tersenyum manis pada Yera. "Yuk balik ke kelas, bentar lagi bel masuk," ajaknya sambil mengulurkan tangannya.

Yera menerima uluran tangan itu sambil beranjak berdiri, "Je, Yera tau Jean bukan orang yang gampang nyerah. Gak papa, itu bagus. Lebih bagus lagi kalau Jean pertahanin sifat pantang menyerah itu untuk mengejar mimpi-mimpi Jean. Belajar yang rajin terus ya!" ujar Yera kelewat panjang lebar dan sukses membuat Jean tersenyum bangga.

Rasanya Jean ingin memeluk gadis manis di hadapannya ini, dan mencium pucuk kepala Yera sekarang juga. Tapi itu terlalu kurang ajar untuk dia lakukan pada gadis sebaik Yera.

'Iya Ra, Jean akan berusaha menjadi lebih baik supaya pantas bersanding di samping Yera!'

'Iya Ra, Jean akan berusaha menjadi lebih baik supaya pantas bersanding di samping Yera!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️Ma Twins [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang