07 - Selangkah Lebih Dekat

157 37 4
                                    

"Ra!"

Yera tersentak kaget saat mendengar teriakan Somi yang berada di pintu ruang kelasnya. "Kenapa?" tanyanya dengan raut wajah bingung.

Somi berlari mendekati Yera. "Si Jean!" serunya dengan napas terengah.

"Si Jean kenapa Mi?"

"Si Jean ribut sama Mark."

"Hah? Kok bisa?"

"Gak tau ih! Ayo ke kelasnya, siapa tau Jean mau udahan ributnya kalau ada lo di sana!!" Somi menarik tangan Yera, memaksa gadis berambut sebahu itu untuk ikut bersamanya.

Melangkah dengan terburu-buru, kedua gadis itu akhirnya sampai di kelas Jean. Yera menerobos masuk ke dalam kerumunan siswa yang dengan setia hanya menjadi penonton, tanpa ada satupun diantara mereka yang berniat untuk memisahkan Jean dan Jae di sana.

"JEAN, MARK!!" panggil Yera dengan suara kerasnya.

Jean menoleh, mendapati sosok gadis pujaannya yang tengah menatapnya dengan khawatir.

"Udahan ya?" bujuk Yera dengan tatapan memohon.

Jujur saja gadis itu khawatir melihat kondisi Jean saat ini. Sudut bibir pemuda itu robek, mengeluarkan darah segar dengan bekas luka lebam yang tercetak jelas di pipinya.

Jean mengangguk kecil sambil melepas cengkeraman tangannya pada kerah baju Mark, lalu beranjak pergi mendekati gadisnya.

Yera meraih tangan Jean, menggengam tangan pemuda itu dengan erat dan mengajaknya pergi meninggalkan ruang kelas yang kini berubah menjadi arena pertunjukan.

"Mau kemana?" tanya Jean menahan tangan Yera saat gadis itu mencoba menariknya untuk pergi.  

"Ke unit kesehatan. Luka Jean harus segera diobatin, nanti bisa infeksi tau."

Jean tersenyum kecil mendengarnya, "Ya udah, ayo." Keduanya melangkah pergi bersama-sama, melewati kerumunan siswa yang kini menatap mereka dengan pandangan bingung.

Jelas saja semua siswa itu merasa kebingungan. Sejak kapan Yerasa Putri Maitreya mau merespon Jean Pramono? Bahkan sampai bergandengan tangan seperti itu. Apa sebentar lagi dunia mau kiamat? Huh, jangan dulu lah, soalnya Jean belum tobat jadi good boy.

"Kenapa berantem sih?" buka Yera sambil membersihkan sudut bibir Jean yang berdarah menggunakan kapas alkohol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa berantem sih?" buka Yera sambil membersihkan sudut bibir Jean yang berdarah menggunakan kapas alkohol.

Jean meringis akibat rasa perih dari lukanya yang terkena cairan alkohol. "Shh, itu ... gara-gara mulutnya si Mark comel."

"Comel gimana?" tanya Yera sambil menatap kedua mata Jean. Posisi gadis itu berdiri tepat di hadapan Jean yang tengah duduk di ranjang unit kesehatan.

"Dia bilang Jean ini gak pantes buat Yera."

Yera mendengus mendengar jawaban Jean barusan,"Bohongnya Jean ketahuan banget tau!"

✔️Ma Twins [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang