3

117 25 2
                                    

Ada gak sih yang baca? Wkwk aku cuma berharap semoga suka yaa

Happy Reading

Malam kepindahan keluarga Lisa disambut baik oleh sahabatnya, beberapa tahun belakangan keluarga Lisa tinggal di Yogyakarta-kampung halaman ibunda Lisa- dan kini akan menetap di Jakarta kembali.

Ayah Aksa dan Geovan berteman baik dengan Ayah Lisa dari SMA sedangkan ibu mereka berteman baik sejak kuliah. Hal yang sangat kebetulan atau memang sebuah takdir?

Saat ini mereka melakukan pesta barbequ di belakang halaman rumah keluarga Lisa. Lisa yang berlari membawa cake dari pintu depan berulang kali sudah diperingatkan oleh ibunya tidak peduli.

Hingga saat ia berlari ke sekian kalinya masih membawa cakenya tersandung kakinya sendiri, tubuh kecilnya hampir saja jatuh ke lantai jika Aksa tidak menangkapnya mengakibatkan kaos yang dikenakan Aksa kotor terkena cake Lisa.

Melihat itu Lisa merasa bersalah, ia menunduk seraya berkata "Maafkan aku"

Aksa yang melihat itu malah merasa gemas dengan tingkah Lisa, ia tersenyum sambil berkata "Tidak apa-apa. Namaku Aksa, siapa namamu?"

"Namaku Lisa" jawabnya, "Kau sungguh tampan" tambahnya dengan polos.

Aksa tertawa singkat "Benarkah?"

Lisa mengangguk, netranya tak sengaja menangkap sosok anak laki-laki lain "Nah dia juga tampan" ucap Lisa sambil menunjuk Geovan yang duduk di kursi sambil memainkan game.

"Dia adikku, namanya Geovan"

"Geovan.." ulang Lisa perlahan, dengan tersenyum lebar ia bangkit menghampiri Geovan lalu berkata "Mama.. Papa... Aku mau nikah sama Geovan saja nanti" yang mengundang gelak tawa semua orang dan ekspresi Geovan yang kejang-kejang.

Aksa tersenyum mengingat kisah lalu itu, baginya Lisa kecil yang berumur lima tahun itu sangat menggemaskan. Beberapa tahun tidak bertemu dengan Lisapun ia yakin jika Lisa tumbuh semakin cantik.

Ia mengusap kaki kirinya, ia bersyukur berkat terapi itu kaki kirinya bisa bergerak seperti semula lagi pasca kecelakaan yang menimpanya beberapa tahun yang lalu.

Selama ini ia hanya mampu menanyakan kabar Lisa dari orang kepercayaannya, Geovan. Ya Geovan dengan rasa bersalahnya selalu menceritakan aktivitas Lisa kepada Aksa.

Hanya saja Geovan tidak tahu fakta bahwa Aksa begitu mencintai Lisa.

Masih dengan senyum kecilnya ia menelpon Lisa untuk berjalan-jalan, jujur ia begitu teramat merindukan Lisa.

Dering pertama belum terjawab hingga dering ke lima akhirnya Lisa menjawab panggilan itu.

"Apa kamu sibuk?"

"untukmu aku tidak pernah sibuk" balas Lisa sedikit tertawa.

"Bagaimana jika makan siang bersama?"

"Tentu"

Panggilan berakhir, Aksa segera membereskan penampilannya dan pergi bertemu Lisa.

Tak membutuhkan waktu lama Aksa sudah berdiri tiba di rumah Lisa yang disambut hangat oleh Ella.

Kemudian mereka pergi ke salah satu restoran favorit mereka yang dahulu sering mereka kunjungi bersama Geovan.

"Bagaimana?"

Lisa menoleh mengerutkan glabelanya tidak mengerti maksud dari Aksa.

"Bagaimana restoran ini? Suka?" jelasnya

When I Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang