9

120 14 2
                                    

Happy Reading

Malam ini terlalu dingin namun tak menyurutkan niat Lisa beranjak dari balkon, usai menyiapkan bahan ajar untuk besok mengajar ia masih setia duduk sendiri menyesapi udara malam yang perlahan membelai rambutnya.

Tak lama ada yang duduk di sampingnya sambil membawakan secangkir teh untuknya kemudian Lisa tersenyum sambil mengatakan "Terima kasih"

Aksa tersenyum, "Kenapa belum tidur?" Tanya pada Lisa

Ia meminum teh itu seteguk lalu berkata "Belum mengantuk, masih pukul 9." Lisa memperhatikan penampilan Aksa, lengan kemejanya sudah di gulung hingga siku, rambut sedikit berantakan.

Meletakkan cangkir teh dengan sigap tangannya merapikan tatanan rambut Aksa "Pulang kerja kenapa langsung ke sini?"

"Rindu" balasnya yang membuat Lisa tertawa kecil.

"Sayang"  panggil Aksa yang membuat Lisa tertawa, entah kenapa panggilan Sayang dari Aksa membuatnya terasa aneh. Jika jujur ia mengharapkan Geovan yang mengucapkannya, sadar akan pikiran itu Lisa menggeleng.

"Kenapa? Tidak boleh?" Tanya Aksa

Lisa langsung menggeleng "Bukan, hanya lucu saja"

"Kitakan sudah berpacaran" Lisa mengangguk mendengar ungkapan itu lalu menyenderkan kepalanya pada Aksa.

"Kapan kita berkencan?" Tanya Lisa kembali

"Kamu maunya kemana?"

"Besok kita keluar ya"

"Tapi besok ada meeting"

"Besok aku juga mengajar" balas Lisa tak mau kalah

Mereka tertawa bersama lalu sama-sama berucap "Masih ada waktu sore" lalu tertawa bersama.

"Jadi bagaimana? Setuju?" Tanya Aksa

Lisa mengangguk, "Jemput aku jam 5 saja besok. Bisakan?"

"Memangnya kita mau kemana?"

"Jalan-jalan saja" ,

Tak berapa lama masuk pesan singkat pada ponsel Lisa

Geovan : Sudah tidur?

Lisa memperhatikannya sejenak sebelum membalas

Lisa : Belum.

Geovan : Boleh bicara sebentar? Aku telpon ya

Lisa memperhatikan Aksa yang sedang menyesap teh, rasanya tidak mungkin. Ia masih bersama Aksa saat ini. Dan kenapa ia seperti seolah berselingkuh?

Lisa : Maaf, Ge. Aku sibuk.

"Ya sudah, kamu istirahat. Besokkan mengajar. Aku pulang dulu ya." ucapan Aksa menarik Lisa dari pesan itu dan segera menyimpannya

"Kenapa cepat sekali?"

"Sudah malam, sayang" balasnya

Lisa mengangguk " Ya sudah hati-hati" Aksa mengangguk seraya mengecup kening Lisa, selepas kepergian Aksa, Lisa memegang keningnya sambil tersenyum

"Sepertinya aku sudah gila" lalu ia tertawa

--

"Jadi, gagasan pokok, gagasan utama maupun ide pokok. Itu sama. Ada pula gagasan pendukung. Sampai di sini, paham?" Tanya Lisa pada anak didiknya.

"Sudah, bu."

When I Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang