10

92 6 1
                                    

Adakah yang membaca cerita ini? Kalau ada, Semoga suka yaa...

Happy Reading

POV LISA

Dari anak tangga ku lihat kakak beradik itu sedang duduk ditemani bundaku, juga secangkir teh tak lupa cemilannya.

Sayupku dengar percakapan mereka "Tapi kompak banget datangnya kalian"

"Kangen dengan tante" jawab Aksa dengan gelak tawa juga Geovan yang hanya ikut tertawa

"Bisa saja kalian ini. Sudah lama kalian tidak main bareng ya. Dulu sering banget jalan bareng"

Ini apa-apan sih. Pertanyaannya begitu. Dengan cepat aku melangkah menuruni tangga juga sudah bersiap untuk keluar..

Awalnya tadi, Geovan menelpon untuk bertemu. Katanya hanya ingin. Dengan persetujuan dari Aksa tentunya Geovan juga datang kesini. Tapi aku tidak mengatakan jika Aksa juga datang.

"Nah itu Lisa, yasudah deh, tante mau ke belakang lagi. Masakin suami tercinta" candanya yang dibalas tawa mereka.

Aku duduk di depan mereka, menatap satu persatu mereka

"Kita jadi keluar tidak?" Tanyaku pada Aksa

"Kalian mau kemana?" Tanya Geovan

"Mau jalan" balas Aksa dengan cepat, Geovan tampak menganggukkan kepalanya.

Lalu ia bangkit, mengundang tanya dariku "Yasudah, ayo. Katanya mau jalan" ucapnya

Aku tertawa kecil, namun juga bangkit

"Kita dulu sering jalan bertiga. Aku sudah banyak melewati kesempatan itu. Jadi, jangan usir aku ya" Pinta Geovan

Aksa turut bangkit "Bicara apa, sih? Tentu saja kita bisa seperti dahulu" tukas Aksa yang membuatku tersenyum haru.

Aku tersemyum kemudian merangkul kedua lengan pria di sampingku berada di antara mereka berdua.

"Oke, boys. Lets go" ucapku sambil berjalan bersama mereka, namun sampai di parkiran kembali di perdebatkan ingin naik mobil siapa.

Dengan melakukan hom pim pa maka terpilih mobilku, juga sebagai Aksa pengemudinya. Gagal sudah niatan mau gak modal.

Begitu tiba di mall terdekat, kami memesan tiket bioskop. Karena memang masih ada beberapa waktu kami memutuskan untuk mengisi perut kami di salah satu restoran jepang yang ada di mall tersebut.

"Bagaimana pekerjaan kalian?" Tanyaku pada Aksa dan Geovan

"Baik. Cukup baik, kurasa" jawab Aksa

Geovan mengangguk "Baik, aku baru ingat. Sebenarnya, aku ingin bertemu juga sekalian mengajak acara tahunan yang biasa di adakan kantor. Kalian bisakan?" Ucap Geovan

Ya, kantor mereka memang selalu mengadakan acara tahunan untuk seluruh karyawannya, tentunya dengan anggaran uang dari perusahaan. Itu semua dilakukan untuk mengapresiasi kerja keras seluruh karyawan disana. Yang ikut serta bukan hanya karyawan menengah disana namun karyawan terbawah seperti OB atau OG juga turut serta. Sistem kantor mereka memang unik, aku selalu menyebutnya sistem keluarga, karena tidak ada pembedaan. Mereka bisa berdiri berkat seluruh kerja keras yang ada di dalam sana.

Rasanya sudah lama sekali aku tidak pernah ikut serta lagi dalam acara itu. Karena dulu aku sering mengikuti mereka.

Aksa memanglah bekerja di salah satu perusahaan itu namun di bidang Propertinya sedangkan Geovan dibidang Firma hukum.

Dan pengadaan acara kegiatan ini, hanya dilakukan di bagian Firma Hukum sedangkan di bidang Properti mereka hanya melakukan tour sehari saja.

Jika dipikirkan, papa mereka cukup adil bukan? Memiliki perusahaan dalam 2 bidang dengan 2 anak yang setiap bidangnya memegang kendali. Dan aku tahu, Geovan memilih firma hukum karena Mika. Mereka kuliah hukum bersama. Meninggalkanku yang saat itu dalam keterpurukanku sendiri.

When I Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang