4. Kakek Seth

165 24 3
                                    

Selasa, 9 Juni 2020
.
.
.

Happy Reading

.
.
.

     AKU SAMPAI DI apartemen pukul 2 pagi. Aku memasukkan beberapa setel pakaian ke dalam tas yang nanti akan aku bawa menuju Kota Radhel besok pagi-pagi sekali. Setelah semua siap, alu merebahkan diriku di kasur kamarku. Menatap langit-langit kamar sembari melamunkan hal hal yang terjadi sedari kemarin.

     Aku yang tiba-tiba sadar berada di rumah sakit, lalu ingatanku yang hilang, aku menemukan makhluk setengah ikan di Magical Wondersea, dan berakhir dengan aku menjadi buronan pemilik Magical Wondersea.

     Tekatku sudah bulat untuk kembali ke Danau Cyrus. Tempat semua ini dimulai. Sekaligus tempat yang penuh misteri.

     Tepat pukul 5 pagi aku mulai berangkat menuju Kota Radhel. Aku menyetir mobil sendiri membelah jalanan Kota Eyirus yang masih sepi. Lampu-lampu jalan masih setia menyala karena langit yang masih gelap. Tapi itu tak menyurutkan tekatku untuk pergi ke Kota Radhel.

     Sebenarnya alasan mengapa aku berangkat sepagi ini adalah Kota Eyirus memburuku. Iya, si pria gila pemilik Magical Wondersea itu pasti tak akan membiarkanku kabur. Ia mungkin sudah mengerahkan orang suruhannya untuk mencariku. Karena, jika dilihat lihat pria gila tersebut merupakan orang berkuasa.

     Entahlah bagaimana nasib Arthur di sana. Aku hanya bisa berdoa dari sini supaya ia baik baik saja. Tapi melihat tenaga Arthur yang kuat, aku semakin yakin jika Arthur memang baik-baik saja. Semoga.

     Aku menyetir mobil dengan pikiran kalut. Menebak kira-kita bagaimana caraku memperoleh kembali ingatanku padahal aku saja tidak tahu bagaimana ingatanku bisa hilang. Lalu,  kebenaran apa yang akan ku dapat. Sampai sampai aku harus berurusan dengan Arthur dan tetek bengeknya.

     6 jam perjalanan tidak terasa lama bagiku. Karena sesungguhnya aku memang sedikit takut untuk kembali ke Danau Cyrus. Aku memegang liontin kalung mutiara yang melingkar di leherku. Setiap kali aku merasa gugup, aku selalu melakukan hal tersebut. Bahkan aku tak pernah melepas kalung ini walau mandi sekalipun.

     Dari sini aku sudah dapat melihat rumah Kakek Seth dan jangan lupakan Danau Cyrus yang tepat berada di belakangnya. Aku mempercepat laju mobilku lalu memarkirkannya di halaman rumah Kakek. Kulihat Kakek sedang menyiram tanaman-tanaman yang ada di halaman rumahnya.

     Aku mematikan mobil lalu bergegas keluar. Suara pintu mobil tertutup membuat Kakek Seth menyadari kehadiranku. Eerrm.. jadi dari tadi Kakek gak sadar aku disini??

     Kulihat Kakek langsung mematikan keran air yang ia gunakan untuk menyiram tanaman lalu segera menghampiriku dengan wajah senang. Hoho.. sepertinya Kakek bahagia sekali aku berkunjung.

     Tapi yang tidak aku duga adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Kakek, "cucuku yang cantik ini sudah kembali. Dan di mana Arthur? Kakek tidak melihatnya."

     Aku hanya diam. Memikirkan kira-kira apa yang terjadi sambil memandangi Kakek dengan tatapan bingung. Kakek yang menyadari kebingunganku hanya mengangguk seperti paham apa yang aku pikirkan, "sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sana. Lebih baik kita masuk dulu."

     Aku mengikuti Kakek Seth yang sudah berjalan memasuki rumah. Rumah ini sama sekali tidak berubah sejak aku berkunjung kesini dulu. Dengan desain interior kayu membuat rumah Kakek memiliki kesan nyaman tersendiri.

The Man in AquariumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang