"Hati-hati nyetirnya Ric, Ma nanti kalo Eric ngebut pukul aja kepalanya." Kata Rain setengah bercanda setengah serius sambil melambai ke arah mobil Eric yang udah mundur, keluar dari parkiran.
Mama Son cuman ngelambai dengan tawa pelan di bibir. Setelah ngebunyiin klakson, mobil Eric benar-benar melaju ninggalin parkiran luar gedung apartemen.
Rain ngehela nafas pelan, tangannya yang semula melambai sekarang udah tersembunyi di balik saku celana pendeknya.
"Kenapa? Masih belom puas ketemu mama lo sama Eric?" Tanya Sunwoo yang ngebuat Rain langsung nengok ke arahnya.
Cewek Son itu mengemam bibir dan ngendikin bahunya, "ya gitu." Katanya dengan senyuman hambar di bibir, "lo beneran ga ke cafe nih, Nu?" Tanyanya dengan badan yang sekarang udah menghadap ke Sunwoo.
Sunwoo ikutan nyembunyiin tangannya ke saku jaket yang dipakainya dan sekarang badannya juga udah menghadap ke Rain. Ada senyuman tertahan di bibirnya sekarang, "kenapa? Mau ikut?"
Dengan ga disangka, Rain malah ngangguk ngebuat Sunwoo ngerjap-ngerjap seketika.
"Serius?"
Rain ngangguk lagi, kali ini dengan senyuman meyakinkan di bibir, "iyaaa. Gue juga ga ngapa-ngapain kan. Eh tapi kalo lo ga ke cafe mah gapapa, lain kali aja."
Sunwoo ngegeleng pelan, tangannya sekarang ngeraih pergelangan tangan Rain buat digenggam dan kakinya langsung melangkah ke lift yang ada di lobi utama. Mau gamau, Rain ngikutin langkah Sunwoo walaupun ngerasa agak bingung sekarang.
"Eh? Mau kemana?"
"Cafe lah." Kata Sunwoo dengan senyuman yang udah mengembang di bibir.
"Eh-- padahal gue cuman bercanda." Kata Rain gelagapan.
Sunwoo ngambil nafas banyak-banyak terus natap Rain tepat di mata, "tapi gue ga bercanda." Katanya dengan senyuman tipis di bibir, "bener nih ya, mulai besok gue anter-jemput deh. Tapi mulai sekarang lo harus setuju pdkt-an sama gue."
Rain malah ketawa, "maksa?"
Sunwoo mendengus pelan, tapi senyuman itu masih ada di bibirnya, "terserah deh lo nganggepnya apa." Katanya terus ngeraih tangan Rain lagi, "nah ayo."
🎬
"Rame sama orang pacaran." Gumam Rain pas baru aja masuk ke cafe Sunwoo yang ramai. Iya ramai, ramai sama pasangan.
Rain kan jadi ngerasa iri seketika. Maklum dia masih sendiri.
"Kenapa? Iri?" Tanya Sunwoo sambil nengok ke Rain yang jalan di belakangnya.
Cewek Son itu cuman ngendikin bahu, "ga juga."
"Ga boleh iri. Kita kan otw." Kata Sunwoo setengah bercanda setengah serius.
Tapi di telinga Rain, omongan Sunwoo itu cuman sekedar candaan. Jadi tangannya bergerak buat nepuk pelan pundak Sunwoo dengan dengusan yang keluar dari hidungnya, "apaan." Sungutnya yang langsung mengundang tawa Sunwoo.
"Ey si bos ngebawa cewek."
Sunwoo sama Rain langsung nengok ke arah kasir, dimana ada cewek yang keliatan lebih muda dari mereka lagi natap dengan pandangan ngegoda ke arah mereka.
Rain ngerjap-ngerjap, natap si cewek tadi bingung, "eh tapi--"
"Kenapa? Iri? Cari pacar sana." Ledek Sunwoo terus langsung ngajak Rain ke balik konter berisi kue-kue kecil yang lucu.
Cewek tadi cuman ketawa pelan ngedenger respon bosnya itu, "halo ceweknya bos, gue Lucy, dua tahun lebih muda dari si bos."
Rain langsung senyum dengan ramahnya dan ngangguk, "Rainna." Katanya ga kalah ramah.
"Ra, sini."
Perhatiaan Rain langsung tertuju ke arah Sunwoo yang udah berdiri di depan meja bar tinggi yang di atasnya ada berbagai coffee maker.
Rain ngerjap-ngerjap, natap Sunwoo yang udah kerja dengan tangan gesitnya, "eyyy, pro." Katanya dengan senyuman di bibir.
Rain mendekat, natap cairan kopi yang mengalir ke gelas, "enak kan, Nu?"
Sunwoo natap Rain dengan pandangan datarnya, "ngeledek?"
Rain ketawa pelan dan menggeleng, "memastikan. Gue gamau ya sakit perut karena--"
"Coba dulu." Sela Sunwoo langsung sambil ngulurin cangkir berisi espresso ke Rain. Senyuman meyakinkan terbit di bibir cowok Kim itu sekarang, "udah 4 tahun semenjak gue jadi bartender. Jadi mau nyoba apa engga?"
Tangan Rain langsung terlur nerima cangkir di tangan Sunwoo, kepalanya bergerak ngangguk beberapa kali pas cairan pekat itu udah lewat ke tenggorokannya, "lumayan."
Sunwoo natap Rain ga percaya, "cuman lumayan?? Harusnya reaksi lo lebih dari itu dong???" Protesnya lucu sambil nunjuk-nunjuk Rain.
Rain cuman ketawa sebagai respon dan mulai ngeledek cowok Kim itu sampai mukanya jadi tertekuk.
Beberapa karyawan Sunwoo ngeliatin mereka dengan pandangan takjub sekaligus heran.
"Si bos bisa juga kayak gitu?" Tanya salah satu dari mereka.
"Ya kalo sama orang yang disayang mah semua kelakuan bakalan keluar gitu aja. Mau lo keliatan keren di luar kek, kalo udah sama yang disayang mah itu semua bakalan luntur." Sahut yang satu lagi sebelum melangkah ngelanjutin kerja.
●●●
Ada yang oleng?
KAMU SEDANG MEMBACA
[II] Groove :: Lee Haechan✔
Fanfiction"We can learn to love again, right?" . . . . . . . Sequel of Ex :: L. Haechan