Extra Chapter +1

15K 2K 344
                                    

"Amora?"

Yang punya nama menoleh, matanya secara refleks melebar begitu melihat sosok Renjun lagi melangkah ke arahnya dengan satu botol air mineral di genggaman. Kedua sudut bibir Amora dibuat terangkat begitu Renjun melempar senyuman khasnya ke cewek bermarga Cho itu. Secara refleks, kaki Amora berhenti melangkah buat menunggu Renjun benar-benar berhenti di hadapannya. Kepala cewek itu agak mendongak buat menatap Renjun yang udah berhenti tepat di hadapannya sekarang

"Kok cuman sendiri?"

Amora meringis pelan begitu mendengar pertanyaan Renjun itu, "anak BEM yang lain udah duluan. Tadi gue ada kelas pengganti makanya mereka duluan."

Hari ini anak BEM emang mau menjenguk Haechan setelah 3 hari yang lalu cowok itu sadar. Dan tadi kebetulan banget Amora ada kelas pengganti makanya dia jadi datang sendirian gini.

Renjun mengangguk pelan, "anak BEM yang lain juga baru nyampe kok." Katanya pelan. Kakinya mulai melangkah lagi dan Amora langsung menyejajarkan langkah mereka.

Setelahnya hening. Baik Amora maupun Renjun gaada lagi yang buka suara atau mencari topik percakapan yang lain. Rasanya agak canggung, tapi keduanya merasa ga keberatan sama sekali. Sebenarnya, mereka berdua udah ga ketemu lagi selama lebih dari dua bulan lamanya. Renjun yang biasanya sesekali main ke sekre BEM universitas buat nyamper Jeno atau Haechan malah ga keliatan batang hidungnya selama lebih dari dua bulan ini. Cowok Huang itu disibukkan sama praktikum dan juga laporan yang ngebuat pusing kepala.

Dalam diamnya, Amora beberapa kali melirik ke arah Renjun. Gatau kenapa, rasanya ada yang aneh karena Renjun jadi lebih diam dari pada biasanya ini. Biasanya, Renjun bakalan banyak bertanya ke Amora, tentang apapun itu. Dan mereka bakalan memgobrol panjang dengan nyaman karena mereka emamg sefrekuensi. Tapi sekarang... keterdiaman cowok Huang itu justru terasa asing bagi Amora.

Ah... mungkin karena mereka yang udah lama ga ketemu dan kontakan kali ya makanya Renjun jadi lebih diam kayak gini?

"Renjun." Panggil Amora tanpa sadar, sukses ngebuat Renjun menghentikan langkah tepat di depan pintu ruang rawat Haechan.

Kedua alis cowok Huang itu agak terangkat sekarang, merasa bingung karena Amora yang cuman diam setelah memanggil dia tadi, "kenapa Mor?"

Amora mengerjap cepat, pandangannya langsung berfokus ke Renjun. Tatapan cewek itu sedikit begetar begitu matanya bertemu dengan mata Renjun. Kemudian cewek Cho itu menggeleng dan mengalihkan tatapannya lagi, "gaada. Cuman mau manggil."

Renjun tertawa pelan dan tersenyum geli, merasa lucu ngeliat cewek di sampingnya ini. Setelahnya, Renjun langsung membuka pintu ruangan dan melangkah masuk ke dalam ruangan, gamau menanggapi jawaban Amora tadi.

Mata Amora mengerjap lamat begitu Renjun berlalu melangkah ke dalam. Rasanya begitu asing. Walaupun Renjun masih bersikap hangat, tapi gatau kenapa Amora justru merasa kalo sikap Renjun jadi beda ke dia sekarang. Ah, atau ini cuman perasaannya aja?

Ck, gatau deh. Amora gamau berpikir lebih lanjut dan berakhir berspekulasi asal.

Akhirnya cewek itu membuka pintu ruangan di depannya dan juga melangkah ke dalam. Tapi kakinya langsung berhenti melangkah begitu pintu di belakangnya tertutup karena setiap pasang mata di ruangan itu langsung tertuju ke arahnya begitu dia masuk.

"Nah ini dia. Kirain ga bakal dateng." Celetuk salah satu anak BEM yang ngebuat Amora langsung meringis pelan.

Cewek itu kembali melangkah buat nyamperin teman-temannya yang berdiri di sisi ranjang Haechan, "maaf, dosennya tadi agak telat juga masuknya." Katanya yang langsung diangguki yang lain.

[II] Groove :: Lee Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang