53

11K 2K 155
                                    

Banyak hal yang udah dilalui Rain selama lebih dari satu bulan ini. Dia benar-benar mencoba menata hatinya buat kembali utuh walaupun susah. Rasanya pun, Rain baru bisa mengumpulkan beberapa kepingan yang udah tercecer selama ini.

Selama lebih dari satu bulan ini, Rain sama sekali ga ngeliat Haechan lagi. Walaupun rasa kangen itu kadang terselip di hatinya, jelas Rain sebisa mungkin melawan perasaannya itu. Tekadnya buat benar-benar ngelupain Haechan udah bulat.

Walau berat, Rain yakin bisa melalui semuanya.

Selama lebih dari satu bulan ini juga, dia dipaksa dibuat terbiasa tanpa kehadiran Haechan di sisinya. Semenjak balik ke Korea, Rain udah dibuat terbiasa dengan kehadiran cowok itu dan sekarang Rain harus terpaksa tanpa sosok Haechan. Harus. Rain pasti bisa.

Dia gamau lagi mengharapkan sesuatu yang bahkan ga pasti buat dia. Biarlah Haechan bahagia sama Amora, sedangkan Rain di sini bahagia dengan dirinya sendiri.

Selama lebih dari satu bulan ini juga, Rain ga ketemu lagi sama Sunwoo. Dia selalu ga sempat singgah ke cafe cowok Kim itu walaupun cafenya terletak di seberang bangunan kantornya. Kegiatan Rain bertambah banyak di kantor, juga kerjaannya. Dan dia akhir-akhir ini juga mulai diajak sama ketua divisi buat memantau kantor cabang yang ada di Jeju. Emang jauh dari Seoul, tapi Rain ngerasa senang karena bisa bepergian.

Sebenarnya kalo bisa, Rain mau mengajukan cuti dan pergi berlibur setelahnya. Tapi nyatanya kerjaannya makin banyak dan Rain sama sekali ga bisa ngambil cutinya. Mungkin nanti di akhir tahun Rain baru bisa cuti dan bepergian.

Selama proses melupakan Haechan, Rain mencoba buat lebih sayang ke dirinya sendiri. Rasanya... susah buat Rain membuka lagi hatinya buat orang lain setelah apa yang dia alami selama ini. Rain gamau menyakiti hatinya lagi dengan menggantung harapannya ke orang lain. Jadi lebih baik kan kalo dia sendiri dulu sekarang?

Benar kata Jaemin waktu itu, jangan berharap ke seseorang kalo gamau ngerasain sakit sendiri.

Hari ini, Rain disuruh lagi buat memantau kantor cabang yang ada di Daegu, walaupun agak jauh dan dia terpaksa berangkat sendiri karena anggota divisinya yang lain juga udah ada tugas, Rain tetap pergi ke sana.

Di luar hujan pas Rain melajukan mobil kantornya buat perjalanan balik ke kantor. Macet di sepanjang jalan ngebuat mobil yang dikendarai Rain sama sekali ga bergerak semenjak hampir 1 jam ini. Mungkin di depan sana ada kecelakaan lalu lintas makanya bisa semacet ini.

Mata Rain mengedar ke sekitar, menelisik keadaan di luar mobil.

Helaan nafas ga lama keluar dari sela bibir Rain, seiring dengan kepalanya yang tertoleh ke arah hpnya yang ada di dashboard mobil. Hpnya itu bergetar, ada panggilan masuk. Pas Rain ngambil hpnya dan ngeliat display name yang tertera di layar pipihnya, ternyata dari Eric.

"Halo? Kenapa Ric?"

"Lo dimana deh?"

"Di jalan."

"Udah balik dari Daegu?"

"Iya udah, ini tapi lagi terjebak macet."

Ada helaan nafas lega yang keluar dari sela bibir Eric, "gue tadi ngeliat berita, katanya ada kecelakaan di jalan lintas Seoul menuju Daegu. Lo gapapa kan ya?"

Ada satu senyuman kecil di bibir Rain begitu mendengar suara khawatir Eric daei seberang sana, "iya gapapa. Kalo gue kenapa-napa, ga mungkin ngejawab telpon lo kan?"

Sekali lagi, helaan nafas lega keluar dari sela bibir Eric, "hati-hati nyetirnya, hujannya lebat banget ini."

"Di sana juga hujan lebat?"

[II] Groove :: Lee Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang