1. Drama Korea

425 40 26
                                    

Pulang.

Siswa-siswi SMA Garda Bhakti berlalu lalang di lapangan sekolah. Cuaca panas, beberapa murid meletakkan topi di atas kepala, beberapa murid perempuan menceletuk, panas, menggerutu soal kecantikan.

Hanya Lentera Leavhanna yang mungkin tidak peduli. Berjalan melewati gerbang sekolah bersama sahabatnya. Samudra.

"Nanti malem temenin gue nonton drakor, ya," cetus Lentera.

Sontak, Samudra menghentikan langkah kakinya, melongo tidak percaya.

Bagaimana mungkin seorang Lentera Leavhanna tiba-tiba ingin nonton drakor?

Tidak bisa dipercaya.

"Sejak kapan lo mau nonton sinema gituan?"

Sulit memang, Lentera salah satu manusia di bumi yang sulit ditebak alur pikirannya. Jika Samudra bilang, kemaren Lentera habis-habisan memaki setiap orang yang menggenggemari drakor, maka malamnya bisa saja nonton drakor hingga larut malam.

Dan besoknya, bisa saja Lentera tiba-tiba suka nonton film aksi, lalu malamnya dia mulai membenci semua jenis film aksi, bahkan memaki semua orang yang suka menonton film aksi.

"Sejak Yura bilang, Oh Yeon Seo punya pacar baru," Lentera menjawab sekenanya.

"Tapi besok lo gak bakal bilang benci sama K-pop, kan?"

Lentera mengangkat bahu, "Kalo sekarang gak tau. Tapi besok mungkin iya."

Samudra menghela napas kesal, "Gue temenin."

***

Lentera sudah siap dengan popcorn untuk menonton drakor spesial malam ini. Sebentar lagi filmnya dimulai. Tanpa ampun Lentera juga mengusir Ravish, sang kakak yang mungkin juga akan mengganggu adegan romantis yang dimainkan aktor tampan Korea.

"Buka sendiri, ribet!" Lentera berseru saat mendengar pintu diketuk tiga kali.

Samudra melangkah melewati ambang pintu, tersenyum lebar. Ikut duduk menonton film yang ingin Lentera tonton.

Beberapa menit, film korea yang Lentera tunggu akhirnya dimulai.

Adegan per adegan mereka saksikan, hingga sebuah adegan absurd yang membuat Lentera tiba-tiba mematikan televisinya...

"Kenapa dimatiin?" tanya Samudra heran.

Lentera menggeleng kuat-kuat, "Gue gak mau lagi nonton drakor."

"Kenapa?"
"Lo gak liat tadi? Mereka... CIUMAN!"

Samudra tidak menanggapi, melirik jam dinding yang sudah menunjukkan jarum pendek angka dua belas.

"Itu artinya lo bukan penggemar drakor yang setia, Ra." Samudra menggeleng-gelengkan kepala, "Emangnya lo gak pernah ciuman sama cowok lo?"

Lentera mengangkat bahu, "Gak pernah tuh, gue gak pernah punya cowok juga, lo kira gue mau ciuman sama monyet gitu?" Lentera mengunyah sisa popcornnya.

Samudra terdiam, ia melupakan sebuah fakta kecil yang sebelumnya sudah ia tahu. Lentera tidak pernah mengenal cowok lain manapun selain dia. Di luar Ravish yang tak lain adalah kakaknya sendiri.

"Atau... " Samudra menatap televisi yang mati. "Minimal lo pernah liat temen lo ciuman?" Samudra mencari fakta lain yang lebih mungkin.

"Pernah." Lentera mengangguk. "Gue pernah liat Yura dicium sama Rafa di rooftop."

Samudra membukatkan matanya, "Lo ngintai mereka?"

Lentera mengangkat bahu, membayangkan adegan Rafa yang mencium bibir sahabatnya di tepi atap. Dan membandingkannya dengan adegan drakor yang baru saja ia lihat.

Lentera - Samudra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang