Pabrik Mexolie

100 9 2
                                    

Sudah pasti negara kita ini dahulu kala pernah di peras oleh bangsa Belanda selama 350 tahun. Apa kau tahu bahwa selama itu nenek moyang kalian atau bahkan leluhur mu ada yang bercampur darah dengan Eropa? Who know.

Aku akan membahas sedikit tentang sejarah kotaku saat masa itu, tidak aku bukan seorang Indigo aku hanya bisa kembali ke masa lalu baik itu benda ataupun bangunannya. Bahkan aku memiliki seorang teman noni belanda yang ingin sedikit membuka rahasia masa lalunya.

Nenek bilang bahwa kota ini di pegang oleh orang berkulit putih pada masanya bahkan mereka secara gencar-gencarnya membangun berbagai pabrik di Banten.
Kebetulan di dekat rumahku ada bangunan pabrik mexolie aku bisa merasakan betapa megahnya bangunan itu di masa lalu, bahkan batin ku pernah dibawa masuk ke masa lalu bersama teman-teman yang lain.

Arsitektur dan interior rumah serta pabrik itu sangat mewah pada masanya. Meja marmer dilengkapi dengan pernak-pernik peralatan makan alumunium tak lupa sofa juga perabotan lainnya. Seakan aku masuk pada dunia fantasi belaka namun nyata, aku melihat orang-orang nya mereka semua berlalu lalang seperti sedang mengerjakan sesuatu yang penting.

Bangsa pribumi bekerja sebagai buruh di pabrik sedangkan orang eropanya bekerja sebagai kantoran/administrasi. Aku ditawari duduk bersama teman hantu ku Marry dia bilang bahwa aku adalah sahabatnya, tidak jika terlalu larut dalam keadaan ini bisa-bisa aku dibawa pergi ke dunia bawah alam sadar mereka.

"Astaghfirullah. Sadarlah nad"

Batinku terus berucap tak lupa surat-surat Al-Qur'an juga. Hingga beberapa saat kemudian aku tersadar dari lamunanku, kau tahu apa yang orang lain lihat? Mereka berkata aku orang aneh padahal aku tak sengaja menyentuh puing-puing bekas bangunan pabrik itu.

"Kamu kenapa?"

"Gak. Aku hanya melamun sebentar tadi"

"Jangan melamun di tempat ini, banyak hantu nya"

Sebenarnya aku berteman dengan salah satu mereka yang berasal dari pabrik mexolie, bahkan sudah terjalin sejak bertahun-tahun lalu.

Aku melihat banyak korban pembantaian di sini bahkan wujud mereka sangat aneh ada yang kepalanya terlepas dan ada yang wajahnya hancur seperti pocong.

Ketika aku bertanya sesuatu pada seorang pria dengan kaki dan tangan yang tak ada.

"Apa kau disini sudah lama?"

"Aku dibunuh oleh orang yang tak memiliki hati nurani. Mereka bilang bangsa kami sebagai penghianat"

"Tidak. Kalian bisa memajukan kota ku karena perusahaan minyak ini"

"Ya, tapi mereka menganggap kami parasit tukang bohong. Padahal kami saling bekerjasama untuk bekerja di sini"

"Sudahlah itu masa lalu, apa kau belum berdamai dengan perjalanan hidupmu?"

"Aku?! Tentu saja sudah. Jika ada orang bermata sipit itu datang kembali aku tak segan-segan ingin membunuhnya"

"Jangan melakukan dendam dibalas dengan dendam, orang akan menganggap mu sebagai roh jahat nan kotor. Kau tak takut jika dibinasakan?"

"Takut"

"Berdamai lah dengan masa lalu kami semua juga punya cerita yang menakutkan tak ada salahnya memaafkan bukan?"

"Aku akan memaafkan mereka semua"

"Bagus. Kalau begitu biarkan aku pergi dulu"

"Ya terimakasih atas saran mu"

Tentara Belanda yang gugur melawan Nippon itu masih menyimpan dendam dalam dirinya, padahal tak baik jika mereka seperti itu. Yang ada mereka bisa dibinasakan oleh pihak lain menganggap roh pengganggu manusia hingga dimusnahkan dari muka bumi.

Aku tak mau jika mereka yang menyalahgunakan kekuatannya untuk menyakiti manusia dan berakhir tragis. Karena aku pernah melihat langsung kejadian dimana ada arwah yang dibinasakan oleh orang pintar.

Baiklah aku akan melanjutkan cerita tentang ex pabrik ini yang menjadi pusat perbelanjaan. Kemarin saat aku dan teman-teman ku menonton bioskop horor aku melihatnya, itulah alasan mengapa sangat malas rasanya menonton film bergenre horor.

Mereka suka berdatangan dan menganggu ku membuat tidak fokus dibuatnya. Ada seorang hantu wanita Belanda duduk di sebelahku wajahnya bekas bacok dan dia melirik ke arahku sambil berkata.

"Kau suka film berbau Belanda?"

Aku menggelengkan kepala karna jika aku mengeluarkan suara pasti teman-teman manusiaku akan curiga.

"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Lihatlah di depan sana banyak sekali yang menyaksikan layar raksasa ini"

Berpura-pura  gedung bioskop ini bekas pabrik mexolie jadi pantas saja bukan jika mereka terpanggil.

Seketika pikiranku dibawa melayang kemana-mana yaitu ke masa lalu bangunan ini, jika boleh jujur aku sudah tahu menceritakannya di kisah pengenalan pertama sahabatku 'Marry Wilhelmina Schaller'

Ada area tempat dari pusat perbelanjaan ini dimana mereka semua dibunuh bahkan di kubur secara brutal. Tepat di bagian permainan anak, supermarket, halaman parkiran, dan bioskop ini yang sekarang.

Tempat-tempat tersebut membuatku merasa miris dan ketakutan dimana orang Eropa memohon pertolongan dan balas kasihan agar tidak jadi dibunuh. Ada yang kepalanya dipenggal seperti pria di hadapanku sekarang yang sedang menonton film, ada yang anggota tubuhnya di mutilasi hanya menyisakan perut, dan anak-anak kecil yang harus kehilangan nyawanya.

Mereka di sini semuanya bersama menunggu Tuhan memanggil namanya masing-masing. Di tempat ini aku melihat hantu Belanda sebanyak tujuh puluh persen dan sisanya adalah hantu-hantu lokal. 

Kalian tahu bukan aku sangat membenci ketika berhadapan dengan hantu-hantu lokal karena mereka lebih 'aktif'  ketimbang  Belanda nya sendiri. Suka menjahili manusia bahkan tak jarang disuruh orang untuk menyakiti seseorang yang dituju.

Tak segan-segan mereka juga mencari mangsa untuk dijadikan tumbal biasanya mereka yang seperti itu bekas pegangan dukun/orang pintar yang sudah tak sanggup merawatnya.






©©©©©

Cerita ini adalah murni pengalaman aku yang kembali ke masa lalu suatu bangunan atau benda mati. Jadi mohon maaf kalo ceritanya garing banget, voment nya ya teman-teman:)

Stad Bloederig Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang