Hantu di sekolah

49 8 1
                                    

Semasa sekolah menengah atas adalah hal yang sangat menyenangkan penuh dengan berbagai memori indah tentang pertemanan dan persahabatan.

Hal itu juga terjadi padaku, tapi di sini aku tidak akan menceritakan tentang teman-teman ku. Melainkan mereka penghuni sekolahku.

Alkisah ada seorang perempuan remaja baru menginjak kelas sebelas SMA yang memiliki pacar. Aku tidak akan menyebutkan namanya karena ia suka datang bila dipanggil.

"Apa kau mencintaiku?"

Ujar prianya

"Tentu saja"

"Kau mau memberikan segalanya untukku?"

"Apapun itu akan kuberikan"

"Aku ingin dirimu sepenuhnya malam ini"

"Hah?! Kau ingin sepenuhnya?"

"Iya, ayolah kita lakukan saja kau tahu aku sudah menahannya selama beberapa bulan sejak bersamamu"

"Tapi kau benar kan mencintai ku?"

"Benar aku sangat mencintaimu"

Ya, mereka melakukan hubungan terlarang malam itu juga. Tak ada yang tau tentang hubungan itu selama beberapa bulan kedepan baik pihak wanita dan laki-laki juga saling tutup mulut padahal mereka sering melakukan nya.

Lama kelamaan gadis itu merasa ada yang aneh terhadap dirinya dia selalu merasa mual dan muntah bahkan pusing. Ia selalu bercerita kepada pacarnya tentang sakitnya itu tapi pria itu membantah dengan kalimat.

"Itu hanya sakit biasa. Berilah obat dan istirahat saja di rumah"

"Tapi aku sudah beberapa hari seperti ini bahkan tubuh ku terasa lebih berat"

"Halah, palingan juga kau selalu makan banyak di rumah"

"Tidak! Aku jarang makan tapi saat aku memegang payudara terasa lebih besar dari biasanya. Apa ini tanda bahwa aku sudah tidak perawan lagi?"

"Jelas kau sudah tidak perawan"

"Tapi kenapa sakit ku ini? Apa aku hamil?"

"Jangan mengada-ada. Pulang sekolah ikut aku ke suatu tempat"

Gadis itu menyetujui apa yang dikatakan pacarnya sampai waktu tiba dan mereka pergi bersama entah kemana tujuannya. Pria itu menurunkannya di suatu gubuk rumah kecil dekat pesawahan.

Rumah itu adalah rumah wanita tua yang melayani para wanita hamil dan melahirkan. Jadi pria itu ingin memastikan sebenarnya pacarnya hamil atau tidak dan ternyata benar saja gadis itu positif hamil.

Sepulangnya di rumah ia mengurung diri di kamar tak mau makan atau apapun hanya menangis menyesali apa yang telah di perbuat bersama pacarnya. Sang ibu mengetuk pintu kamar hingga saat Ayah nya mendobrak pintu itu ia langsung memeluk erat tubuh ibunya.

"Kau kenapa menangis dan tidak mau makan sayang?"

"Ibu.... Aku...."

"Kenapa jangan membuatku khawatir"

"Aku.... Hamil"

Katanya sambil menangis sesenggukan, Ayah nya langsung marah menghancurkan barang apapun yang ada di sekitarnya.

"Pria mana yang menghamili mu?!! Dasar kau!! Membuat kita malu!"

"Kenapa kau melakukan ini pada kami nak?!"

Kedua orangtuanya merasa kecewa bahkan sangat marah terhadap gadis tersebut. Lantas sang Ayah mengusir putri semata wayang tersebut, dia menangis entah kemana tujuannya.

Di malam yang sepi dan sunyi ia merasa tak ada artinya hidup mungkin salah satu melampiaskan kekesalannya adalah mengakhiri hidupnya, semua orang membencinya bahkan memandang ia sangat berdosa.

Keputusannya sudah bulat ia mengambil tali dan memanjat pohon terbesar batangnya kemudian memasang tali gadis itu sengaja memilih pohon yang ada di sekolahnya agar mereka semua tahu bahwa seberapa dalam luka yang ada di hatinya.

Di ejek wanita kotor oleh semua orang, di usir kedua orangtuanya, bahkan pacarnya sendiri meninggalkannya saat tahu bahwa ia hamil.

"Aku ingin mereka semua menyaksikan betapa pedihnya hati ini disaat mereka menggunjing ku. Ku harap ayah dari kandunganku ini menyaksikan kami berdua di sini"

Akhirnya ia melompat ke bawah dengan tali yang mengikat di lehernya, tak menunggu waktu lama nafasnya berhenti dan jadilah ia penghuni sekolahku.

Wanita yang selalu berada duduk di tangga atau di pohon besar itu lengkap dengan pakaian seragam sekolah khas anak SMA tanpa kerudung dengan rok span diatas lutut.

Hanya wajah pucat nya saja yang kentara. Karena pohon itu dekat sekali dengan lapangan utama sekolah jika ada acara-acara tertentu ia suka memperhatikan murid-murid lainnya. Mengikuti mereka ketika sedang mengobrol atau terkadang hanya diam saja di pohon.

Aku juga memiliki teman manusia yang sama sepertiku bisa melihat keberadaan mereka di sekolah jika orang lain memandang kami mungkin terlihat aneh pasalnya kami selalu duduk di bawah pohon rindang. Orang lihat hanya kami berdua tapi sebenarnya kami bertiga.

"Kalian bisa melihatku?"

"Tentu saja. Kami berdua ingin tahu tentang masa lalu mu"

Dan dari situ aku, temanku, serta hantu wanita penghuni pohon di sekolah saling mengenal tapi tidak terlalu dekat.

Tidak disitu saja aku juga mengenal salah satu hantu yang ada di kelasku dulu saat sebelum ujian nasional. Tampilannya seperti orang gila yang berantakan dengan baju compang-camping.

Vote nya jangan lupa;)

Stad Bloederig Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang