Rumah Nenek

34 5 0
                                    

Sudah terhitung 10 tahun yang lalu nenek dari keluarga mama meninggalkan kami. Dari situ pula aku mulai menempati rumah peninggalan nenek ku sampai sekarang, tapi aku akan menceritakan siapa saja yang menjadi teman dalam artian orang biasa tidak bisa melihatnya yang menjadi penghuni di rumah ini.

Hantu pertama kali yang kulihat bahkan dia yang menakuti ku pertama kalinya bernama Joker  tidak, bukan nama aslinya ini hanya panggilanku untuk nya. Lagipula wajahnya mirip Joker di film Bat Man  namun yang membedakan itu rambutnya dia sangat mancung ke atas seperti habis tersengat listrik.

Hari itu sudah mulai menjelang magrib aku yang tengah mencoba kamera dari ponsel baru dengan iseng memotret beberapa foto pohon dekat halaman belakang rumah.

Aku mulai mengambil beberapa foto dari kamera belakang dari layar tak ada yang aneh atau penampakan apapun hingga akhirnya aku menurunkan ponsel dan......











































Dia muncul tepat di hadapan wajahku

Hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari depan wajah, dia tersenyum bak Joker lengkap dengan rambut khas seperti habis tersengat listrik berarus kuat.

"Anak kecil magrib-magrib bukannya solat malah keluar"

Spontan aku tak percaya dengan apa yang kulihat karna baru kali pertama aku melihat hal aneh, langsung saja aku berlari ke kamar dan menangis sendirian.

Ya, sendirian. Kedua orangtuaku belum pulang dari kantor jadi aku di rumah sendiri.

Berdoa terus pada sang ilahi tapi makhluk itu malah berdiri di depan pintu kamarku dia terus saja menjahili ku. Dasar Joker gila!

Sampai akhirnya lama kelamaan aku terbiasa dengan Joker. Bahkan saat senja atau sore hari aku duduk di belakang rumah depan pohon huniannya, dia sesekali menawarkan aku tuk bercerita tentang hidupku.

Dari situ aku terbiasa oleh kehadirannya, ku pikir Joker itu hantu jahat tapi nyatanya dia sangat jenaka dan baik. Ada satu kejadian dimana dia pernah dekat (PDKT) dengan kuntilanak disebelah kamar ku, asal kalian tahu mereka juga masih bisa merasakan cinta-cintaan layaknya manusia.

Jadi aku yang jadi mak comblang Joker dan neng kunti. Dia senang saat bisa mengajaknya jalan-jalan , asal kalian tahu Joker itu seperti pemimpin suatu wilayah jadi jika ada  apa-apa pengikutnya selalu melapor. Lebay memang tapi itulah kenyataannya.

Dibalik rumah nenek yang nyaman bukan berarti tak ada hantu negatif/jahat. Sesosok wanita paruh baya yang mendiami gudang belakang rumah nenek contohnya, dia selalu menyakitiku.

Jika mati lampu dia selalu mendatangiku bahkan sewaktu itu aku pernah jatuh di kamar mandi karenanya. Aku membuka suaraku

"Kau ini kenapa sih selalu menggangguku? Jika ada masalah atau keluhan cerita saja tak perlu menyakiti"

Lalu muncullah dia di depan jika dideskripsikan bentuknya seperti nenek-nenek dengan kemben khas Jawa rambut putih semua sepinggang sambil membungkuk. Wajahnya seram tapi tidak seseram pocong sih hanya pucat dan matanya putih semua.

"Hanya kau yang bisa melihatku untuk apa aku menunjukkan ke orang lain"

"Setidaknya jadilah hantu yang baik"

"Aku hanya senang menjahili orang penakut sepertimu"

Jujur sebenarnya aku orang yang penakut walaupun bisa melihat mereka, tetap saja jika yang seperti itu muncul tiba-tiba kan sama saja spot jantung.

"Pergilah aku ingin sendiri"

"Tidak aku tidak takut padamu. Hanya satu orang di rumah ini yang ku takuti"

"Siapa?"

"Adik mu. Dia memiliki pendamping seorang kakek-kakek yang galak terhadapku"

Tanpa membalasnya lagi aku langsung saja kabur dari hadapannya, dia nenek-nenek galak. Percayalah jika kalian bertemu hantu sosok nenek pasti sebagian dari mereka itu galak tapi ada juga sih yang baik.

Aku paling malas dengan yang namanya mati lampu tiba-tiba apalagi jika sedang di rumah sendirian, rasanya sangat ingin marah pada petugas kelistrikan. Saat aku mencari lilin lewat senter ponsel ku yang ada di hadapanku bukannya lilin melainkan nenek yang tadi.

"Aku tidak lihat aku tidak melihat mu"

"Hihihihi"

Dia terus menerus menertawakan diriku bahkan mengejek ku penakut, biarkan saja aku cuek sambil mengambil lilin di dapur. Tapi sialnya ada yang menghalangi ku dekat pintu kamar mandi sudah jelas aku mengenalinya.

"Hahaha lebok tah parem lampu" (sukurin mati lampu)

Aku terdiam dan hanya melihatnya sekilas malas sekali lama-lama berbicara dengannya. Dia hantu yang pertama ku lihat di dalam rumah ini, sedangkan Joker mendiami teras rumah.

Tubuhnya seperti kuntilanak tapi jalannya merangkak bahkan bisa memutarkan kepalanya jadi ku panggil saja namanya 'ngarangkak'  Hantu paling cerewet, jika aku sedang membersihkan pembalut dia sering memperhatikannya lalu berkata.

"Bere ka aing getih dia" (kasih ke saya darah kamu)

"Tidak! Sampai kapanpun aku tidak mau memberikannya padamu"

Sering sekali dia berkata seperti itu. Oh ya, aku punya pesan untuk perempuan khususnya jika kalian sedang datang bulan jangan sekali-kali membersihkan pembalut kalian di kamar mandi umum (tempat wisata alam khususnya). Karena aku sering melihat hantu penjilat bersarang di sana lidahnya menjuntai panjang tapi bentuknya seperti ular kadang lidah manusia, fisiknya kuntilanak tapi berwarna gelap.

Dimana pun kamar mandi umum selalu ada 'Penjaga'  mereka biasanya mendiami suatu tempat karna perintah atau bisa jadi juga itu wilayahnya. Setiap tempat pasti ada pembagian wilayah kekuasaan bahkan biasanya di satu rumah bisa dibagi menjadi delapan atau lima bagian tergantung sekuat apa frekuensinya.

Akan tetapi jika itu rumah tak berpenghuni bisa melebihi batas wilayah, seperti contohnya rumah kosong yang berpuluh-puluh tahun ditinggalkan pemiliknya. Mereka akan membagi kekuasaan lebih dominan itu gendoruwo dan kuntilanak, koloni mereka lebih senang tinggal di bangunan kosong.

Sedangkan untuk kebun lebih banyak jenisnya tapi itu tergantung lokasi juga. Jika rumah kosong di tengah hutan atau tempat 'Pesugihan'  ada berbagai jenisnya, ada hantu paling aneh yang pernah ku temui jika ia tidak memiliki tubuh manusia tapi hewan dan wajah yang sangat hancur itu yang paling menakutkan bagi ku termasuk pocong.



Vote nya teman-teman:)

Stad Bloederig Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang