"Ze... lari yuk", ajak Fathir setelah sholat subuh. Zea rencananya mau ke dapur untuk masak sarapan pagi .
"Udah, pagi ini nggak usah masak, sekalian cari makan di luar".
"Ntar tetangga pada komen, juragan jalan sama pembantu". Fathir gemes mendengar ucapan istrinya itu.
"Udah.... cuekin aja, ayo keburu mataharinya muncul ".
Akhirnya merekapun keluar dari apartemen, setelah mengelilingi kompleks apartemen dan sudah cukup mengeluarkan keringat merekapun duduk sambil selonjoran, tengah asyik ngobrol tiba-tiba ada suara kenes sekretaris Fathir menyapa.
"Assalamualaikum pak Fathir, adik pak Fathir". Keduanya sontak melihat ke datangnya suara".
"Waalaikum salam, jogging juga mbak?".
"Iya, boleh aku gabung duduk disini?", tawarnya lagi.
"Oh silahkan mbak", Fathir hanya diam melihat interaksi keduanya, sontak tangan Fathir menggenggam tangan Zea, Zea kaget tapi mendiamkan aja. Sesaat mereka diam sampai Fathir bersuara menghilangkan rasa canggung.
"Ok aku cari sarapan dulu.... Ze...tunggu kakak ya", katanya sambil memberikan ponsel pada Zea, Zea bingung tapi masih menerimanya. Fathir menjauh menuju tukang bubur. Sampai di tukang bubur ponsel Fathir bergetar, Zea mencari sosok Fathir, dan disebrang taman Fathir memberi kode untuk mengangkat telpon.
"Ya kak.... ".
"---------------".
"Ok.... ".
"Mbak, temani aku makan bubur disini ya..., kak Fathir ada temannya di seberang".
"Gak papa nih dik?", tanya Vita lagi dengan mata berbinar sambil celingukan . Zea mengajak duduk Vita tidak jauh dari penjual bubur, sambil menikmati bubur ayam, Vita buka suara.
"Mmm... Bener adek....? ".
"Zea mbak namaku", potong Zea cepat.
"Iya... dek Zea adik pak Fathir? ", sejenak Zea mengerutkan kening .
"Kenapa mbak? mbak suka sama kak Fathir?", tebak Zea langsung, Vita malu-malu ditanya Zea kayak gitu.
"Pak Fathir masih single ya dik?".
"Mbak Zea udah lama kerja dikantor kak Fathir?", Zea menghindar dari pertanyaan Vita.
"Baru enam hari", mata Zea melotot, berarti barengan aku nikah dong, batin zea.
"Pantesan... belum kenal banyak kak Fathir ya mbak".
"Selama di kantor gimana mbak kak Fathir?" selidik Zea lagi.
"Baik dan perhatian", jawab Vita penuh semangat.
Belum sempat cerita banyak, Fathir sudah muncul memutus perbincangan tadi.
"Udah belum sarapannya?", Vita kaget sambil malu-malu menjawab.
"Sudah pak".
"Ze... katanya habis ini mau belanja", Zea menatap Fathir tapi Fathir mengedipkan matanya.
"Oh iya Zea lupa", sahutnya kemudian sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Mbak Vita kami duluan ya".
"Iya dek... pak Fathir makasih traktirannya hari ini sampai jumpa besok di cafe senja", kata Vita lagi, Fathir hanya mengangguk nenanggapi .
Merekapun berpisah
"Ada apa besok di cafe senja kak? sorry kepo", tanya Zea sambil memasang muka lucu.
"Klien besok rapat sambil ngajak makan siang, aku rekomendasikan aja di cafe senja, untung kemaren ada menu baru yang pas di lidah", katanya sambil tersenyum menatap Zea. Zea jadi jengah ditatap kayak gitu. Akhirnya merekapun beriringan pulang.
@@@@@Sampai di apartemen Zea langsung menuju dapur untuk masak menu makan siang, Fathir langsung menuju kamar, setelah itu keluar lagi menuju dapur.
"Masak apa hari ini?".
"Masak ala kadarnya ya , Ze gak tau menu apa yang harus dimasak"."Terserah yang penting enak di makan, oh ya... bisa nggak kamu masa cake kayak di cafe senja? " tanya Fathir lagi, Zea kaget mendapat pertanyaan kayak gitu.
"Nggak bisa lah, emang segitu enaknya ya? pesen aja kenapa?", nego Zea. Padahal Zea juga suka masakan itu.
"Ok deh besok sekalian aku pesen untuk makan malam ya, kamu mau? ".
"Boleh", jawab Zea sambil sibuk memotong sayur . Akhirnya Fathir masuk lagi ke kamarnya ntah apa yang ia lakukan sampai jam 09.00. Zea kaget saat mau masuk kamar melihat suaminya sedang ngepel sampai ke ruang tengah, dia nggak jadi masuk terpaku melihat suaminya lihai menggunakan alat pel, tak sadar dia sampai terpaku ditempat nya.
"Minggir ntar kena pel aku nggak jamin lo", Zea terpaksa masuk ke dapur lagi sambil menunggu kering.
"Kamu udah masaknya? ".
"Udah cuman masak sop dan udang crispy".
Karena kerja juga udah kelar mereka duduk di meja dapur sambil menunggu lantai ruang tamu kering.
"Ntar sore kita jalan yuk" ajak suaminya.
"Kemana?".
"Nggak tau".
"Ngajak jalan kok nggak ada tujuan".
"Pokoknya jalan lah kemana".
"Terserah" jawab Zea akhirnya.
Woowww...mo di ajak kemana ya? Kepo akuhh. Penasaran??? Komen donkk....jangan lupa juga bintangnya ya.... Dan... Cek jika typo 🙏🙏🙏🙏
Fat
Pmk. 07-06-20
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan yang tak diinginkan
Teen FictionPernikahan yang tak diinginkan Fathir dan Zea adalah korban perjodohan, Fathir tidak bisa mengelak dari perjodohan tersebut walau hatinya berontak, tapi mengingat kondisi kesehatan ibunya yang kurang stabil, dengan terpaksa harus menerima perjodohan...