Kediaman baru pak Fathir-Zea. Jam 05.00
Zea menyelesaikan novelnya yang akan di edit oleh percetakan . Fathir belum pulang dari mesjid komplek.
"Assalamualaikum ".
"Waalaikum salam , kok lama".
"Pak RT ngajak rembuk masalah agustusan".
"Terus?".
"Minta kerjasamanya untuk baksos, mulai sekarang".
"Kakak bisa, kan hari ini libur?". Fathir mengangguk.
"Kamu sediain cemilan ya buat warga", kata suaminya lagi.
"Siyaaaap", Zea langsung bangkit tapi di tahan oleh suaminya.
"Ada apa?".
"Cup, makasih ya kamu udah buka hati untuk aku".
"Aaah curang, selalu curi-curi", kata Zea sambil ngusap bibirnya".
"Masak curang, ini lagi", katanya sambil mengecup bibirnya lagi.
"Udah ah, mau di buatin apa ya enaknya?". Katanya dengan muka merah.
"Apa aja yang penting seger dan nikmat di makan ".
"Di buatin soto aja ya kak gimana?".
"Boleh".
Akhirnya Zea membuat menu untuk makan siang dengan camilan paginya. Dengan semangat dia berkutat di dapur walau tidak ada ART.
Acara baksos di kompleknya berakhir jam 11.30. Setelah makan siang bersama warga dan sholat duhur berjamaah di mosholla kompleks, Fathir istirahat di kamar.
"Capek ya, dari kemarin kerja terus?", tanya istrinya.
"Lumayan, kamu juga capek kan".
"Sini aku pijitin", dengan senang hati Fathir mendekati istrinya.
"Kamu nggak capek mijitin kakak?".
"Hitung-hitung cari pahala", Fathir tersenyum melihat istrinya mendekat.
10 menit Zea memijit suaminya, sepertinya suaminya sudah tidur, dengan hati-hati menjauh dari suaminya.
"Kok udah".
"Kirain udah tidur", balas istrinya.
"Sini temani kakak", katanya sambil menarik tangan istrinya. Mereka tidur sambil berpelukan.
"Sayang, kita nikah udah berapa bulan? ".
"Kalau nggak salah tiga bulanan, kenapa?".
"Udah lama ternyata ya", Zea masih diam menunggu kelanjutan apa yang akan di katakan suaminya.
"Maafin kakak ya, di awal pernikahan kita udah membuat kamu benci kakak, kakak yang egois, ternyata apa yang kakak lalukan nggak membuat kamu benci kakak", mereka masih saling berpelukan.
"Masih mau kamu mendampingi kakak yang jahat ini?". Zea tidak menjawab tapi dia mempererat pelukan pada suaminya.
"Zea juga minta maaf".
"Boleh kakak menjadi suami kamu seutuhnya?". Zea mendongakkan kepalanya menatap wajah suaminya.
Fathir menunduk meyatukan kening mereka, Zea memejamkan matanya menunggu apa yang akan di lakukan suaminya.
Perlahan Fathir melumat bibir Zea dengan lembut, Zea menyambutnya. Dan terjadilah penyatuan di siang yang terik dengan keringat yang bercucuran walau ac volumenya sudah di full kan."Makasih ya sayang, maaf kalau menyakitimu", kata suaminya setelah sama-sama terhempas.
"Besok nggak akan sakit lagi", katanya sambil memeluk istrinya di bawah selimut.
Zea menyurukkan wajahnya di dada bidang suaminya, Fathir mencium pucuk kepala istrinya sambil membelai rambutnya. Akhirnya mereka sama-sama pulas karena kecapean kerja mulai pagi harinya.
Wadduhhh, mereka kecolongan ya 🙈🙈 maapkan dakuh.
Jangan lupa vote dan komen ya readers. Cek juga jika typo.
Selamat hari merdeka yang ke 75 💪💪💪
Fat
Pmk, 17-08-20.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan yang tak diinginkan
Teen FictionPernikahan yang tak diinginkan Fathir dan Zea adalah korban perjodohan, Fathir tidak bisa mengelak dari perjodohan tersebut walau hatinya berontak, tapi mengingat kondisi kesehatan ibunya yang kurang stabil, dengan terpaksa harus menerima perjodohan...