c5

69 9 0
                                    

Seungri serta chaerin tiba disalah satu cafe. Dan mereka membuat pesanan. Mereka sama-sama memesan menu yang terdapat nasi. Sepertinya mereka benar-benar lapar.

"apa kau belum sarapan juga chae?" tanya seungri setelah melihat pesanan chaerin yang sama memilih yang ada nasinya.

"nde. Aku bangun kesiangan, dan membuatku terburu-buru hingga tak sempat sarapan".

"kenapa kau bisa bangun kesiangan. Sepertinya aku baru kali ini melihatmu terlambat"

"hmm.. Itu mungkin aku terlalu lelah" jawab chaerin yang terlihat tak yakin.

"hah? Sebegitu lelahnya dirimu? Perasaan kemarin kita tak terlalu sibuk. Kita juga tidak lembur" tanya seungri dengan kernyitan.

Chaerin tidak menjawab. Dia bingung harus menjawab apa. Namun dia dapat bernafas lega karena pesanan mereka sudah datang. Dia berfikir bosnya tidak akan penasaran lagi.


"jangan kira aku melupakan penjelasanmu chae-a. Tapi kita sarapan dulu. Aku sudah tidak ada tenaga untuk mengintrogasimu" jawab seungri dengan tatapan menyelidik.

"maaf tuan lee.. Anda juga memiliki penjelasan pada saya soal keadaan anda tadi" jawab sinis chaerin yang tak ingin kalah.

Seungri hanya mendengus tanpa berniat menjawab. Dan mereka memilih melahap sarapan yang sudah begitu menggiurkan.

.

.

Setelah selesai mereka menikmati suasana dengan memakan camilan yang dipesan. Dengan mengobrol ringan.

"setelah makan kau masih melahap tteobboki itu chae? Astaga apa kau tak kenyang?" tanya seungri dengan tatapan herannya.

"dari kemarin siang saat break dikantor aku belum memasukkan makanan apapun hingga sekarang, jadi sepertinya aku masih butuh asupan" jawab chaerin tanpa memperdulikan tatapan seungri.

Seungri tak mempermasalahkan sikap chaerin yang terlihat acuh pada atasannya, ntah kenapa seungri tidak bisa marah ataupun menegur sikap chaerin. Dia hanya berfikir chaerin bisa dijadikan temannya. Apalagi melihat sikap chaerin yang tadi menenangkannya, dia seperti seorang kakak yang mengkhawatirkan adiknya.

"aku semakin yakin jika telatmu hari ini bukan karena kelelahan. Bisa kau ceritakan?" tanya seungri dengan menyedot minumannya.

Chaerin berhenti mengunyah dan bingung harus menjawab apa. Dia hanya bisa terdiam dan menaruh sumpitnya.

Seungri hanya menatap chaerin.
"apa kau juga ada masalah chae? Apa kita bisa saling cerita?" ucap seungri melembut.

Chaerin menatap manik seungri, mencoba menimang ajakan seungri untuk saling cerita. Yah dia memang butuh teman melepas bebannya selama ini.

"boleh. Tapi lebih baik kau duluan seungri-a" jawab chaerin.
"hey mana bisa kau memutuskan seperti itu?"-seungri
"lalu mau mu apa?" jawab charin.
"ya kau duluan. Kan aku bosnya jadi aku yang menentukan" ucap seungri tak mau kalah.

"hey disini bisakah melepas jabatan tuan lee. Itu tidak adil. Aku mengetahui keadaanmu duluan. Jadi kau yang harus bercerita dulu." terang chaerin.

"YAK tidak bisa. Kau yang harus cerita duluan. Cepat ceritalah"desak seungri.

Mereka saling berdebat dan tak ada yang mengalah. Akhirnya seungri memutuskan untuk bermain gai, bai, bo. Dan setelahnya dimenangkan chaerin jadi yang harus bercerita seungri duluan. Chaerin sudah tertawa terbahak karena dia merasa senang dapat mengalahkan seungri.

Seungri mendengus.
"baiklah aku akan cerita. Tapi apakah tidak apa jika aku bercerita padamu? Apa sungguh kau tak akan membeberkan curhatanku?" tanya seungri menelisik.

Try Removing✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang