c12

60 6 0
                                    

Chaerin memandang keluar jendela mobil, dia menikmati pemandangan pinggir jalan yang menurutnya menarik.

Jiyong hanya sesekali memandang kearah chaerin yang sibuk dengan pemandangan diluar mobil. Terkadang tersenyum dan itu cukup membuat jiyong juga ikut tersenyum.

.

"sebenarnya kau ingin mengajakku kemana oppa?" tanya chaerin yang tak bisa mengetahui arah tujuan mereka.

Jiyong hanya memandangnya sekilas dengan tersenyun tipis tanpa menjawab. Membuat chaerin mendengus.

"aku sungguh tak tau jalan ini. Tapi pemandangannya bagus. Apa kita belum pernah berkunjung kesana?" mereka memang dulu sering berkeliling mengunjungi tempat refresing bersama. Jadi wajar jika chaerin bertanya seperti itu.

"belum" jawaban singkat jiyong membuat chaerin sedikit menggeram menahan amarahnya karna jiyong tak sepenuhnya menanggapi. Dan itu membuat jiyong bersikeras menahan tawanya melihat ekspresi chaerin yang menahan sebal.

.

.

Mereka telah sampai disalah satu tempat parkir yang tersedia dilapangan yang berpasir. Namun itu tak membuat chaerin turun dari dalam mobil.

Jiyong tau kalau chaerin mungkin marah dengan tindakkan yang tak merespon dirinya tadi. Jadi dia berasa maklum kalau chaerin tak ingin segera keluar.

Akhirnya jiyong memilih keluar dan beralih membuka pintu chaerin.
"kau sungguh tak ingin keluar dan menikmati suasana baru chae?" tanya jiyong bersedekap menghadap chaerin.

Chaerin tak bergeming dan memilih mendiamkan jiyong.
"hah. Baiklah aku tau kau marah. Tapi kau sungguh tak berniat mengacaukan weekend kita ini kan?" tanya jiyong.

Chaerin hanya mendengus. Jiyong tersenyum melihat itu.
"apa lucu tuan kwon?" tanya tajam chaerin. Jiyong hanya menggeleng dengan senyuman yang tak luntur.

Jiyong menggenggam tangan chaerin.
"mari keluar. Aku tak akan membiarkan dirimu melewatkan pemandangan disini." dan jiyong menarik tangan chaerin setelah menutup dan mengunci mobil.

Tak lama mereka jalan. Tiba-tiba chaerin memberhentikan jalannya dan menatap tak percaya pada apa yang ada didepannya. Jiyong mengernyit dengan langkah chaerin yang berhenti.

"kau gila oppa" ucap chaerin dengan menatap horor pada jiyong.
"maksudmu apa chae?" tanya jiyong tak mengerti.

"oke, seberapa jauh jalan didepan?" tanya chaerin menatap jiyong.
"tidak jauh. Setelahnya kita akan menikmati pemandangan percayalah padaku" ucap jiyong.

"jika aku tak kuat menaiki tangga ini bagaimana? Astaga oppa bahkan aku tak pernah berolah raga" rungut chaerin dengan menatap anak tangga yang menjulang tak tau ujung disana seberapa jauh.

"akan aku gendong jika kau mendadak tak kuat" ucap santai jiyong dengan menarik tangan chaerin kembali agar dapat menaiki anak tangga satu persatu.

Chaerin hanya menghembuskan nafas beratnya. Dan ikut melangkah dengan jiyong dengan sedikit hentakan kaki kesal.
"ku jamin kau tak akan kuat menggendongku".
"oh ya kata siapa?"
"katakulah"
"memang aku pernah gagal dalam menggendongmu"
"tak pernah. Tapi itu dulu dan sekarang aku sudah bertambah berat"
"tapi kau terlihat masih pendek"
"kenapa membawa kata pendek"
"memang benarkan"
"maaf tuan kwon. Anda juga tak telalu tinggi"
"setidaknya aku lebih tinggi dari pada kau"
"yak kita hanya berbeda beberapa senti"
"tapi tetap saja kau pendek"
"aku tidak pendek"
"kau pendek"
"tidak oppa. Aku tak beda jauh dengan kau"
"baiklah kau tidak pendek. Jadi bagaimana apa kau merasa lelah setelah menaiki tangga dibawah sana?" pertanyaan jiyong dengan melirik anak tangga dibelakang. Dan itu sukses mengalihkan tatapan chaerin menuju anak tangga yang sudah dia lewati dan sekarang dia sudah diujung dari anak tangga itu.

Try Removing✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang