c19

42 6 0
                                    

Sudah hampir 1minggu dari kepulang jiyong kembali kekorea. Sedikit membuat sandara dan seungri menyesal karena memperbolehkan jiyong yang berangkat keamerika.

Dan sifat lama kambuh kembali. Seperti mengurung diapartemen tak ingin berangkat kerja. Dan itu cukup membuat sandara sang sekretaris tambah frustasi.

"astaga ji. Bisakah kau berhenti bersikap seperti ini. Lihatlah bagaimana kacaunya dirimu. Kau bilang jika sudah mempersiapkan jika hasilnya tak sesuai dengan yang kau harapkan. Lalu kenapa kau bersikap seperti ini. Kau bisa mer-"

"aku merindukannya. Aku sungguh merindukannya" potong jiyong kala sandara masih mengomeli dirinya diapart dan membereskan kekacauan yang dibuat jiyong.

Sandara kembali menghembuskan nafasnya lagi.
"ayo cari dia lagi. Bukan begini caranya. Jika kau begini kau tak akan menemukan dirinya" bujuk sandara.

"kenapa dia menghilang? Apa dia tak ingin menemuiku lagi? Apa dia sungguh membenciku hiks, aku harus bagaimana lagi hiks, aku menginginkannya, aku merindukkannya hiks. Ini menyakitkan hiks" racau jiyong lagi dengan tangisan yang bahkan tak bisa dia kendalikan.

Sandara hanya dapat memandang sosok jiyong yang menangis dengan menyelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan yang ada dimeja tamu.

TIT~

Sandara menoleh kearah pintu masuk setelah mendengar ada yang memasuki apart jiyong dan menemukan sosok kekasihnya.

Seungri tak mengeluarkan suaranya setelah melihat keadaan jiyong yang sama seperti dulu lagi.

"ji. Kita makan dulu ya" ajak sandara dan mendapat gelengan dari jiyong.
"aku sudah pernah bilang untuk tak menjadi gila kalau kau tak menemukannya, apa sekarang kau akan mengingkari ucapanmu jiyong-ssi" ucap tajam seungri.

Jiyong mendongak mendengar perkataan seungri.
"maaf hiks, maafkan aku hiks aku hanya merasa sudah putus asa hiks, aku tak hiks aku tak bisa menemukannya hiks".

Seungri serta sandara menghela nafas lelah. Sulit sekali membujuk jiyong ini.
"ayo kita makan dulu, kita masih butuh tenaga untuk menemukannya, dan anak buahku juga tak berhenti untuk mencari meskipun keberadaan chaerin ini sungguh tertutup rapat"

Akhirnya jiyong mencoba berdiri dan berjalan menuju ruang makan yang sudah tersedia masakan sandara.

Sandara serta seungri memandang tubuh lemah jiyong yang berjalan menuju ruang makan dengan tertunduk. Mereka saling pandang menunjukkan rasa prihatin yang sama.

.

.


Setelah mengisi tenaga. Jiyong hanya berdiam diri disofa ruang tamu. Tak memperdulikan kehadiran dua makhluk lainnya.

"apa kau tak ingin berfikir kembali bekerja jiyong-ssi? Kau tak ingin jadi bangkrutkan? Dan jika kau bangkrut dan dia kembali memang kau akan menghadapinya seperti apa? Menjadi gelandangan?" ucapan seungri mendapat tanggapan berupa tatapan datar jiyong.

"aku akan kembali bekerja besok. Kalian tenang saja" ucap jiyong dan itu sukses membuat kedua orang lainnya tersenyum.

"itu temanku, jangan putus asa. Kau tak sendiri ji" ucap seungri.

"gomawo. Aku harus bisa mengatasi ini" ucap yakin jiyong dan mendapat anggukan setuju dari seungri dan sandara.

.


Ini penyebab kemurungan jiyong kembali karena dalam 1minggu pengintaian disekitar mansion lee tidak menemukan siluit siapapun yang keluar masuk kemansion itu.

Sepertinya mereka sudah tau keberadaan jiyong sehingga tak ada yang mencoba keluar dari mansion kecuali maid yang keluar.

Itulah yang membuat jiyong sangat frustasi. Dan tak ada hentinya panggilan dari seungri. Hingga membuat dirinya terpaksa pulang karena paksaan seungri.

Try Removing✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang