Sesampainya di lapangan sekolah gue melihat ke sekeliling anak laki laki yang lagi main basket.
"Woii broo ngelamun aja ayo cepet udah di tunggu sama Pak Eko di lapangan tuh" Bentak lista lalu menarik tangan gue dengan kasar, emg dasar nyebelin.
Oh iya,pak Eko itu Guru Olahraga yg di kenal bijaksana dalam melatih siswa siswanya.
Selagi ada perwakilan kelas yang membimbing adik adik kelas MOS Gue sama yang lain Cuman duduk di taman sekolah melihat adik adik kelas.
Di sisi lain anak laki laki sedang main basket.Gue masih penasaran sama 1 anak yg lagi main basket di sebelah Timur yang dari tadi fokus pada bola basketnya, Gatau kenapa gue kaya kenal orang itu, gue kaya udah pernah liat orang itu sebelumnya, tapi dimana? Apa mungkin dia? Ah masa sih! Ngapain juga ke sini?
"Pras kantin aja yo pleees laper banget gue belum sempet sarapan tadi pagi" Ajak lista dgn nada memohon alay lebay gitu.
"Gak ah gue cape"
"Emang lo abis ngapain cape dari tadi juga bengong kaya orang ilang gini"
"Gue penasaran sama cow-"
"Udah ah cowo mulu pacaran putus terus yuk makan ples gue traktir deh"
"Ga usah gue mampu!"
"Nah gitu dong!"
Ucapan Prastika tadi bisa memecahkan Ocehan lista yang lebay itu. Mereka berdua kini ke kantin bersama, Sedangkan Prastika Masih tidak percaya kenapa ada dia disini?
Sesampainya di Kantin.
"pesen apa lo biar sekalian gue pesenin" Tawar lista.
"Rames aja 1 sama es lemon tea"
"Oke tunggu bentar"
"Mbaak, Mbak imaaas mba imas sayang?" panggil lista pada Mbak imas.
Mbak imas ini salah satu penjual di kantin sekolah yang enak bgt di ajak kompromi kaya anak anak jaman now bgt gitu.
"Iya, pesan apa cintaku?"
"Rames 6, lemon tea 1 sama jus mangga nya 1 esteh nya 1 semua berapa"
Gue denger ucapan lista barusan melotot tak percaya buat apa rames 6?
"Banyak amat buat apa neng? tapi ga papa sih di borong" Ucap mbak imas sambil cengengesan.
"Ah laper banget gue mbak dah bikinin ya yang pedes bgt mbak"
"Siyap laksanakan"Jawan mba imas lalu pergi.
"Pras bentar gue ke wc dulu" Pamit lista.
"Heeeem" Jawab gue tak peduli.
Dan tiba tiba langkah lista terhenti saat ada siswa tinggi di hadapannya yang tidak sengaja lista tabrak tadi.
"Eh danil, Maaf ya gue buru buru kebelet" Ucap lista sambil menepuk punggung danil. Tanpa menunggu balasan Lista pergi merasa tak bersalah.
"Lo,,Prastika kan? beda bgt yah sekarang" Sapanya.
"Ada apa?" Jawab gue.
"Lo ga inget sama gue pras?"
"Ngga"
"Gue Dika, Mantan lo waktu kita awalan kelas 8"
"Tau"
"Gue mau minta maaf sama lo, Gue minta kit-"
Ucapannya terhenti saat bi imas datang membawa pesanan gue sama lista tadi.
"Ini nona cantik" Kata bi imas sambil ngasih lemon tea ke gue. Dan gue langsung meminumnya.
Setelah tugas bi Imas sebagai pengantar pesanan pelayan sudah selesai kini bi Imas pergi dan bertugas kembali.
"Gue minta kita come back Pras"
UhukUhuk,,
"Maaf" Ucapnya dngan nada rendah.
"Gue ke kelas dulu" Pamit gue sambil senyum tipis.
"Eh eh eh pras kemana lo, orang gue belum ngantin juga" Tau dari kapan lista ada di sampingnya.
"Gue ke kelas dulu, Kantin udah gue bayar tadi"
"Wihh di traktir gue"
Saat lista kembali ke meja kantin. Disitu ada Danil yang masih menatap prastika walau kini semakin jauh. Tak lama Danil pergi meninggalkan Lista sendiri.
"Lih loh koh kabur sih, Lumayan juga sih kenyang nih perut" Ucap lista yang di penuhi makanan dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panitia sembilan♡
Short StoryHanya bersama teman aku bisa tertawa, dari pada bersma keluarga aku terus terluka. Prastika julia wati atau bisa di sebut 'pras' sosok gadis berumur 15thn. Bisa di bilang, prastika ini cerewed, rusuh, jail, tapi dari hati yang paling dalam, Prastika...