07.00
Gue berjalan menuju kelas, Kelas yang ramai tanpa henti dan hening sementara."Tumben lo udh di sekolah jam segini" Tanya bibah.
"Males aja dirumah" Jawab gue singkat.
"Gila lo sekolah buat tempat cadangan aja" Kekeh natull.
"Gina mana ga masuk?" Tanya gue.
"Tau kemana dia biasanya jam 5 udh di sekolah" Kekeh lista.
"Tadi sih Chat gue minta ngijinin dia sakit" Jawab lala.
"Yah drama lagi dia" Ucap gue di kekehi yang lain.
***
Jam pelajaran 1 dan 2 udah selesai kini seluruh siswa berpencar keluar kelas. Ada yang ke kantin, perpustakaan, taman sekolah, Banyak dah intinya."Pras tunggu woiii!!!" Panggil lista yang membikin kuping gue budeg.
"Apasih bgst biasa aja kali manggilnya malu gue di liatin banayak orang gitu"
"Gue mau cerita huft huft,,"
"Napas aja belum katam, Mang mau cerita apa?"
"Gue suka sama danil Huft huft,,,"
"Waaah perjuangin dong"
"Yang ini gue ngga main main gue udah bener bener cintaaaaa banget sama dia pras huft huft,,,"
"Ya udh yuk perpus gue mau ambil novel yang kemarin di pinjem kelas lain"
"Lo sendiri aja deh gue mau ke kelas nya danil aja dehh"
"Inget ya jangan terlalu lebay takut infil dianya"
"Iya iya ish sanah sanah"
"Ya udh bye"
"bye"
***
Di perpustakaan.
"Bu novel The dearest ex udah ada belum?" Tanyaku pada bu deswi penjaga perpustakaan.
"Oh Novel The dearest ex
udah di pinjem pras baru aja" Jawabnya."Kan saya udh bilang kmrn kalo udh di balikin saya pinjem"
"Bentar ibu cek dulu sama siapa di ambilnya"
"Danil Putra Mahardika kelas 9G yang murid baru itu kayanya"
"Sialan kenapa harus sama dia sih kenapa dia ambil buku The dearest ex sih" Batin gue dengan rasa kesal.
"Lo suka baca buku ini juga?" Suara tak asing lagi muncul dari belakang gue.
"Ngga"
"Ternyata lo masih sayang juga yah sama gue"
"Ending nya aja menarik bukan kisah kita"
"Gue juga suka baca cerita ini gue rasa cerita ini kaya kisah kita banget"
"Gue ke kelas dulu" Ucap ku lalu pergi, tapi malah di ikuti sama buaya darat itu.
"Gue anterin lo ke kelas"
"Ga usah!"
"Gapapa lah sekali kali"
Aduh gimana kalo lista liat pasti salah paham besar ini.
Gue ke arah luar sekolah sengaja biar lista ngga salah faham liat gue sama danil.
"Gue mau disini aja dulu sana lo ke kelas"
"Gue mau nememin lo dimana pun lo berada pras karna gue belum bisa ngelupain kenangan tentang kita gue ngga bisa berpaling gitu aja dari lo gue ngga bisa bohongin perasaan gue sendiri"
"Bacot lo gue akuin keras sekeras batu kaya malin kundang yang terkutuk karna durhaka dan akhirnya penyesalan datang"
Danil hanya terdiam di tempat tak mengerti ucapan gue barusan.
Prastika pergi dari tempat itu dan akhirnya,,,,
"Pras!!!! Pras bangunn!!!! Prassss!!!" Danil nangis, seluruh air matanya di tumpahkan semua ke pipi Gadis yang ia sayangi. sedangkan Prastika, Darah yang keluar dari kepala yang membikin heboh satu sekolah.
"Kenapa prastikaaa!!! Kenapaaaa!!! Lo apain sahabat gue!!! Jawab danil jawab!!" Bentak Natull sambil menangis.
"Udah udah kalian tenang dulu kita bawa ke UKS jangan ribut di-" Ucapannya terhenti saat Danil menggotong Gadis itu ke Mobil merahnya.
"Danil!!! Lo mau bawa pras kemana!!!!" Teriak hesty.
"Gue ngga punya banyak waktu!! Lo liat!!! mikir lo!! sahabat lo bercucuran darah banyak kaya gini lo pada mikir UKS?!!! Pake otak kalian!!!" Jawabnya tinggi sangat kecewa.
"Lo mau bawa dia kemana?!!!" Tanya putri gelisah. Namun tak di hiraukan oleh Danil,Dan Danil menyetir mobilnya dengan sangat kencang dan rasa frustasi yang menimpanya.
"Kita ikutin dia cepet pake mobil gue!" Perintah lista.
"Aduh prass yang kuat ya lo lo pasti baik baik aja ko"
Tangis natull tak henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panitia sembilan♡
Short StoryHanya bersama teman aku bisa tertawa, dari pada bersma keluarga aku terus terluka. Prastika julia wati atau bisa di sebut 'pras' sosok gadis berumur 15thn. Bisa di bilang, prastika ini cerewed, rusuh, jail, tapi dari hati yang paling dalam, Prastika...