12.

11 5 0
                                    

Ruangan yang cukup hening hampa seperti tak ada penghuninya. Terlihat sosok gadis di hadapannya membuat Danil kini menjadi lebih baik.

Danil mulai beranjak dan mendekatinya. Rindu berat padanya kini ia tumpahkan di hadapannya.

Gadis yang ia sayangi kini telah sadar dan terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

Mungkin ini karena ia tidak makan 1 minggu, Jangankan makan Sadar saja sudah membikin orang di sekitarnya jauh dari kata bahagia.

"Pras,,, Kamu udah sadar?" Tanya Danil lembut Sambil mengelus kepala Gadis yang ada di hadapannya.

Danil sangat rindu suasa ia bisa sedekat ini dengannya, Namun rasa penasaran kini muncul di saat ia sedang menikmati suasana itu. Kenapa dia tidak marah, menghindar atau dia bisa menyuruh nya pergi dari sini?

"Dika!!!" Sapanya, sambil memegang kedua tangan Sosok pria di hadapannya.

Sedangkan Danil hanya heran dan kagum saat gadis yang ia sayangi kini memanggil namanya dengan sebutan "Dika". Karna sebutan itu lah Dika mengingat Waktu Awal mereka saling tukar pendapat dan hingga mereka menjalin hubungan.

"Iya? Kamu udah Baikan sekarang? Kamu cepet sembuh yah,,, Aku janji Bakal jagain kamu Aku janji bakal bahagiain Kamu,,,Aku sayang banget sama kamu pras" Ucapnya sambil mencium tangan Prastika.

"Iya sayang Aku pasti sembuh kok" Ucapan yang keluar dari mulut nya membuat Danil kaget dan sampai melepaskan tangan yang saling memeluk tadi.

"Aku kangen waktu kita masih sama sama kaya dulu, Kamu selama ini kemana aja? Kamu ikut ayah sama bunda yah ke luar kota? Kok kamu ngga ngabarin aku sih, aku takut kamu kenapa-napa" Lanjutnya.

Kini Danil benar benar Tak percaya apa yang keluar dari mulut itu.

Lagi lagi danil masih tidak percaya.

"Ini kuping gue yang salah denger, Apa tadi emang bilang gitu ya?" Ucap Danil dalam hati.

"I,,,iya aku ikut Ayah sama bunda ke luar kota" Ucapnya berbohong. Karna yang sebetulnya terjadi adalah Danil pergi meninggalkan Prastika saat ada perempuan malam yang menggodanya.

"Kenapa aku bisa disini?"

"Oh it,,ituu tadi kamu pingsan i,,iiya pingsan" Jawab nya gugup.

"Kamu sama siapa ke sini? apa ada Ayah sama bunda disini? Dimana mereka? Aku mau ketemu mereka"

"Emm kata dokter kamu harus sembuh total dulu biar bisa ber aktifitas lagi dengan normal"

"Tapi aku ngga papa sayang"

Tiba tiba sahabatnya masuk satu per satu. Bisa terdengar ucapan sayang yang keluar dari mulut prastika.

"Sa,,,sayang?" Ulang lista pelan, Mata Dika dan prastika menuju ke arah lista.

"Ehh kalian ada di sini juga, Oh iya kenalin Ini pacar gue Dika" Ucap prastika sambil mengepal lembut tangan Dika.

Sedangkan yang lain hanya melongo tak percaya.

"Kasian banget sih prastika samapi segitunya" Ucap Hesty lirih kepada sahabat sahabatnya itu.

"Iya, gila sih"

"Tapi kayanya ini bukan karna gagar otaknya deh"

"Iya juga sih buktinya si Danil care bgt padahal baru kenal 3 hari sebelum kecelakaan"

Semua sahabat prastika masih bingung dan tak percaya.

sedangkan danil dan prastika mereka bersendau gurau.

Danil kangen suasana ini.Danil terlihat campur aduk rasanya. Danil sedih karna kondisi prastika sekarang tidak memungkinkan. Tetapi Danil juga Bahagia prastika Mikir mereka masih pacaran.

Panitia sembilan♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang