Bag 11 | Gravitasi

469 91 35
                                    

"I'm Not Yusuf AS." Bag 11 | Gravitasi

***

Ada yang kangeeen?

Bantu tandain typo ya. Ini langsung publish, soalnya.

Happy Reading ❤

***

(Namakamu) menunggu terlalu lama. Harusnya salah satu dari teman Iqbaal mulai kebingungan sekarang karena saat shalat subuh usai, (Namakamu) diam-diam sudah membidik sebelah sandal yang akan dia curi. (Namakamu) menatap sandal ando berwarna hitam yang dia pegang, bibirnya mengerucut. "Masa sia-sia sih gue nyolong sandal ini, huh." (Namakamu) meniup khimarnya.

'(Namakamu), sandal xoxo lo ke mana lagi, sih?'

'Aduh gatau. Gue kayaknya kehilangan sandal gue lagi deh, Puy. Gue mau cari dulu ya. Kalian duluan aja ke kamar. Nanti gue susul. Ok?'

'Tapi ... lo beneran gapapa kalau ditinggal?'

'Gimana kalau kita bantu cari sandal kamu (Namakamu)?'

'Waduh, nggak perlu Dant. Gue yang teledor, kok. Masa gue nyusahin kalian hehe. Gapapa, santai aja. Gue bisa sendiri.'

(Namakamu) sudah mengorbankan sebelah sandal xoxo-nya yang dia lempar ke semak-semak, padahal. Kalau pemilik sandal ini sampai tidak berniat mencarinya yasudah. (Namakamu) mau pakai sandal ando ini saja. Meski pun bagian sandalnya sama-sama sebelah kanan.

"Lo kencing di belakang masjid, ya Bas? Terus sandal lo nggak sengaja lo lepas."

(Namakamu) merapatkan tubuhnya dengan bertumpu pada pagar masjid. Dia mulai mendengar suara yang mendekat ke arahnya.

"Yakali Bang. Gue nggak sejorok itu, ya. Gue paling anti yang namanya kencing tanpa cebok."

Ewh. (Namakamu) meringis. Kenapa percakapan mereka sangat tidak bermutu? (Namakamu) menutup kedua telinganya agar tidak tercemar.

"Gini deh, Bas. Sandal lo itu ditaruh di depan Masjid. Masa carinya ke sini?"

Pemilik tubuh yang gempal, yang (Namakamu) ketahui bernama Kiki terlihat mencekal lengan Bastian.

"Bisa aja kan Bang. Mana tahu sandal gue dibawa kucing."

KREK....

"Woi! Siapa di sana!!!"

(Namakamu) memejam kuat. Kakinya baru saja menginjak ranting pohon.

"Gue denger jelas banget Bang dari--(Namakamu)? Lo ngapain di si--" Bastian melihat sebelah sandal yang (Namakamu) pegang. Mulutnya pun bergumam."tu." Bastian menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa sandal gue bisa ada sama lo?!" Bastian mengayunkan kakinya, mendekati (Namakamu) yang sibuk merangkai alasan.

(Namakamu) menyembunyikan sebelah sandal Bastian ke belakang punggungnya. "Ini jadi milik gue!" katanya sambil melotot.

Kiki menggaruk dagu, melihat tingkah (Namakamu) yang tidak takut, padahal Bastian sudah menggertakkan giginya dengan wajah memerah.

"Lo gila?! Sama aja lo nyuri sandal orang lain tahu gak!" geram Bastian.

(Namakamu) menyengir. "Gue nggak nyuri kok. Gue cuma pinjam aja. Tapiii, sandal ini bisa jadi milik gue kalau sampai lo nggak bisa jawab pertanyaan dari gue. Gimana?"

"(Namakamu) nggak usah aneh-aneh, balikin sandal gue!" tagih Bastian.

"Nggak mau. Lo harus jawab pertanyaan gue dulu!" (Namakamu) melangkah mundur. Bola matanya bergerak ke atas. "Atau ... yaudah, nyeker sebelah kaki sampai asrama laki-laki nggak masalah kali, ya."

I'm Not Yusuf AS [IqNam Series]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang