3

7.5K 926 228
                                    

Happy Reading

.


.

Taehyung melonggarkan dasi yang sejak tadi serasa mencekiknya. Dengan memakai setelan jas berwarna abu-abu yang membuat auranya semakin mempesona hingga siapapun yang melihatnya akan tercengang, menandakan bahwa pemuda itu baru saja menghadiri sebuah acara. 

Raut wajahnya terlihat dingin, langkahnya begitu tergesa menuju apartemennya. Dalam hati mengutuk Sienna group yang mengadakan pesta malam ini dan mengharuskannya untuk hadir karena ayahnya sedang berada di luar negeri.

Membuatnya mau tak mau meninggalkan Lisa didalam kamar apartemennya dalam keadaan terkunci.

Taehyung melirik jam ditangannya, menunjukkan pukul empat pagi. Itu artinya hampir delapan jam dia meninggalkan gadis itu sendirian disana. Bukan apa-apa, Taehyung takut Lisa kabur.

Ya walaupun kemungkinannya kecil karena Taehyung sudah menguncinya. Namun bisa saja kan gadis licik seperti Lisa menggunakan berbagai macam cara agar bisa kabur darinya.

Dan jika benar, Taehyung benar-benar akan menghukum gadis itu.

Setelah sampai, Taehyung membuka pintu kamarnya. Kegelapan menyambut indera penglihatannya. Melangkah pelan dan hati-hati, Taehyung mendekat kearah tempat tidurnya. Menyalakan lampu remang-remang yang berada di samping kasur king size-nya.

Sedikit lega karena kecurigaannya tidak terbukti ketika ia melihat Lisa yang sudah tertidur lelap meringkuk diatas kasurnya, wajahnya begitu damai dan tenang.

Taehyung tertegun.

Dadanya bergemuruh seperti akan meledak, dia membenci perasaan itu. Perasaan seperti begitu ingin memiliki dan melindungi seseorang

Tidak pernah sebelumnya dia seperti ini, hanya pada Lisa dia bisa merasakan perasaan ini.

Karena itu dia sangat membencinya.

Taehyung mendekat, menaiki kasurnya hingga kini ia tepat berbaring disamping Lisa. Sebelah tangannya menyangga kepalanya, sehingga ia bisa leluasa memandangi gadis itu.

Perlahan ia mengusap Surai lembut Lisa, menyentuh setiap inci wajah gadis itu seolah itu benda paling berharga.

Lisa mengerang dalam tidurnya, membuat gerakan Taehyung terhenti ketika jarinya tepat berada dibibir gadis itu. Tersenyum miring lantas Taehyung menarik Lisa hingga menempel padanya.

Dipeluknya erat gadis itu, matanya menatap nyalang dan berucap penuh janji di kegelapan malam

"Kau tidak akan pernah kulepas sampai kapanpun, Lisa"

...

Membuka matanya perlahan kala sinar matahari menyinari wajahnya, Lisa terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap menyesuaikan dengan cahaya.

Masih berbaring malas, gadis itu nampak sedang mengumpulkan nyawa yang tercecer saat ia tidur. Netranya memindai sekeliling ruangan yang terlihat berbeda.

Tunggu dulu.

Ini bukan kamarnya.

Mata bulatnya melebar kala ia mengingat kejadian semalam.

Astaga! Ini kamar Taehyung!

"Baru bangun, tukang tidur?"

Sontak Lisa menoleh. Mendapati Taehyung yang tengah bersandar dipintu dengan tatapan datarnya.

"KYAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriaknya heboh, tergesa-gesa menarik selimut dengan panik untuk menutupi tubuhnya.

Taehyung tersenyum miring melihatnya

"Percuma kau menutupinya, aku sudah melihat semuanya semalam"

Lisa menggeleng panik, "tidak! Aku masih berpakaian lengkap! Jangan mengada-ada"

"Ya. Karena aku yang memakaikannya kembali"

"Bohong!!" Pekiknya, dengan cepat ia melempar bantal kearah Taehyung yang refleks menghindar. Pemuda itu menggeram marah, langkahnya mendekat. Membuat Lisa panik lalu buru-buru menjauh.

Taehyung mencekal kaki Lisa saat hendak kabur. Lalu menarik rahang gadis itu hingga keduanya bersitatap

"Kau berani melawanku?" Matanya menatap nyalang, membuat Lisa menunduk ketakutan.

"M-maaf.."

Taehyung melepaskannya kasar hingga Lisa terdorong kebelakang. Taehyung berbalik tidak mengatakan apa-apa.

"Kak! Ponselku mana?" Lisa berteriak, membuat langkah Taehyung terhenti. Kemudian Membalikkan badannya

"Ada di meja makan"

"Oh ya?!" Pekiknya senang, sedikit melompat dari kasur untuk menyusul Taehyung.

"Mana kak?" Tanyanya sesaat mereka sampai, Taehyung mengangkat dagunya untuk mengarahkannya.

Dengan cepat Lisa mengambilnya, ayahnya pasti khawatir sebab ia tak pulang semalam. Dan Lisa sepertinya harus berbohong agar ayahnya tidak tahu bahwa ia menginap dirumah seorang lelaki. Dia hanya tidak ingin ayahnya kecewa.

Namun saat ponselnya menyala, binar bahagia Lisa meredup.

Ini bukan ponselnya

"Kak, ini bukan ponselku" ujar Lisa menatap Taehyung bingung

Taehyung sejak tadi memperhatikannya datar seraya menggigit buah apel

"Itu ponselmu" jawabnya tenang

Kening Lisa mengerut, memeriksa ponselnya kembali. Bentuknya memang sama persis, tapi isinya sangat berbeda. Ini nampak seperti ponsel baru

"Dimana ponselku kak?!" Tanya Lisa panik, sudah mencium aroma ada yang tidak beres.

Taehyung masih anteng menggigit apelnya, matanya masih menatap Lisa sejak tadi

"Sudah kubuang"

Lisa menggeram marah, "itu bukan milikmu, jangan seenaknya kak Taehyung membuangnya!"

"Kenapa? Lagipula sudah kuganti dengan yang sama persis" ucapnya santai tidak merasa bersalah sama sekali

Tangan Lisa mengepal, rasanya ia ingin menghajar habis-habisan pemuda pongah dihadapannya ini.

"Disana hanya ada nomor ku dan ayahmu, jika aku melihat nomor orang lain terutama si bangsat Jungkook. Kau akan tahu akibatnya" ancamnya, tubuh Lisa bergetar marah.

Ditatapnya Taehyung sendu, berucap pelan "kenapa kak Taehyung memperlakukan begini? Apa salahku?"

Gigitan diapel Taehyung terhenti, mendengar suara keputusasaan Lisa membuat dada Taehyung seperti berhenti saat itu juga.

Perlahan langkahnya mendekati Lisa hingga jarak keduanya hanya 10cm. Keduanya saling bersitatap, yang satu sendu yang lainnya begitu mengintimidasi.

"Salahmu adalah menjadi gadis rendahan menjijikkan yang tidak pantas bersanding denganku"

Lisa menjerit marah "dari dulu aku tidak pernah mendekatimu, kau yang pertama mendekatiku! Saat kau minta putus pun apa aku protes? Apa aku tidak terima lantas memintamu kembali padaku?! Tidak kak tidak! Aku menjauhimu, kau yang selalu menggangguku kak! Kau! Lantas mana kelakuanku yang menjijikkan?!"

Lisa berteriak melampiaskan semuanya. Nafasnya terengah-engah dengan bibir bergetar. Menatap marah pada Taehyung yang saat ini bergeming menatapnya datar.

Ada hening sejenak sebelum Taehyung berlalu pergi meninggalkan Lisa yang mematung seraya berkata

"Karena aku tidak terima harus menyukai gadis rendahan seperti dirimu"

______________

Aku seneng banget sama antusias kalian baca cerita ini 😭 seneng liat komentar banyak 😭😭

Gapapa kalian gak vote, aku cuma mau komennya doang kok. Biar aku Ngerasa kalo ceritaku ini di apresiasi kalian dan nambah semangat buat nulisnya. 😄

Btw maaf kependekan 🙏😂

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang