DB. 21

70 26 5
                                    

Hari ini Bella izin untuk tidak berangkat sekolah karna ia merasa badannya sedang tidak enak bahkan batinnya pun sama. Seharian ini bella tidak mau keluar kamar bahkan makanan yg pelayan bawakan ke kamarnya sama sekali tidak dia sentuh.

Ia lemas,pusing,kesal semua bercampur menjadi satu. Belum masalah yg di sekolah yg murid murid cibirkan kepadanya yg masalah dirga membuat dirinya malu sebenernya dia si bodo amat toh kenyataan nya bukan begitu tetapi siapa sangka ia sampai sampai di teror melalu media sosial nya.

Belum masalah yg bakalan dia terima dalam hubungan sehidup semati nanti. Ia pusing memikirkan nasibnya yg tak tau akan menjadi seperti apa nanti.

Mama yg cemas karna bella yg tidak mau keluar dari kamarnya sejak pagi tadi jadi bingung harus melakukan apa. Mama sudah mengecek masuk ke dalam kamarnya Bella tetapi yg ia lihat adalah. Anak gadisnya yg lesuh yg terus menerus menatap jendela dengan tatapan kosong.

Satu hal yg kini mama rasakan ketika melihat kondisi bella yaitu SAKIT. Sakit ia melihat anak perempuan nya satu satunya lesuh seperti ini. Ia kangen Bella yg ceria, kangen bella yg selalu bermanja-manja padanya.

Tidak mau sampai bella melihatnya menangis akhirnya mama putuskan untuk keluar dari kamar bella. Reno pun yg melihat mamanya keluar dari kamar bella sudah menangis ia bingung mamanya kenapa

"Mama kenapa kok nangis?"tanya Reno dengan raut wajah cemas.

"Mama ga becus jadi orang tua kalian ren,di saat anak mama ingin di nikahi dengan orang yg tidak ia cintai bahkan tidak ia kenal mama hanya bisa diam tidak berbuat apa-apa"ucap mama sambil memukul-mukul dada Reno

Reno pun langsung menarik mamanya ke dalam pelukannya mama yg tadinya memukul mukul dada reno akhirnya berhenti lalu menumpahkan semua tangisannya di dada bidang reno. Reno pun ikut sedih melihat keluarganya sekarang,tak ada canda tawa yg menghampiri mereka semua bahkan sejak kejadian semalam papah tidak menemui bella untuk mengecek kondisi bella,se akan akan papah tidak peduli sama nasib bella.

"Sekarang mama ke kamar ya istirahat reno mau ke kamar bella dulu"ucap Reno lembut mama pun mengangguk lalu berjalan menuju lift karna mama ga sanggup kalo harus menaiki tangga.

Reno pun masuk ke dalam kamar bella,yg ia temui adik kecilnya yg lesuh tak berdaya sedang melihat jendela dengan tatapan kosong. Sakit hati Reno melihat bella seperti ini. Reno pun duduk di tepi ranjang nya bella sambil mengelus-elus tangan bella untuk menyadarkan gadis itu bahwa dia datang.

"Bell kok makanannya ga kamu makan nanti kalau kamu drop gimana" ucap Reno

"Biarin ajalah bang kalo bisa sekalian aja Bella mati kayaknya lucu deh" ucap bella tetapi tetap menatap jendela

"Bell kamu ga boleh ngomong gitu"tegur Reno

"Kenapa? Salah?"tanya bella sambil merubah posisinya duduk dan menatap bang reno tetapi kesulitan Reno pun yg melihat bella kesulitan akhirnya membantu hingga posisinya bener.

"Salah kalo Bella ngomong gitu ya?"tanya bella sudah marah

"Tenang ya abang cuman gamau kamu sampai ngomong begitu"tenangin bang reno

"Udahlah bang reno pergi aja dari sini"usir bella

"Bang reno gabakal pergi sebelum bella makan,sini abang suapin"tolak Reno

"G"ketus bella

"Bella maunya apa? Kalau gini terus Bella bisa tambah sakit bang reno ga tega ngeliatnya"ucap bang reno bella pun sudah menahan tangisannya

"Kalau Bella mau nangis nangis aja ga usah di tahan tahan lagi"ucap bang reno bella pun menggeleng tanda tak mau.

Tapi tiba-tiba saja bella merasakan pusing yg begitu sakit di kepalanya dan penglihatannya pun menjadi hitam semua bang reno yg melihat pun kaget bukan main akhirnya ia menggendong bella menuju lift karna ga mungkin bahwa dia menuruni tangga sampai bagasi

DirBellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang