DB. 34

83 25 5
                                    

Sesuai kesepakatan mereka semua kemarin mereka akan berangkat di jam siang agar tidak terkena macet dan sampai di sana tidak terlalu malam.

Sesampainya di villa mereka langsung masuk ke kamarnya yg sudah di tentukan karna ceweknya hanya Bella,dinda dan sasa akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk satu kamar saja.

Waktu pun berlalu begitu cepat alan merasakan kegabutan yg melanda pada dirinya akhirnya ia keluar untuk menghirup udara segara malam hari di puncak karna hawanya yg lumayan dingin.

Alan duduk di depan taman ia mendongakkan kepalanya melihat bintang-bintang cantik di atas sana yg bisa di bilang bahwa malam ini ada banyak sekali bintang yg Alan lihat kegiatan dia melihati bintang pun terganggu karna tiba-tiba saja ada yg menelfon dirinya dan anehnya itu no yg sama sekali tidak ada di kontak dia

'siapa?'bingung alan karna ini sudah malam sekali karna ia penasaran akhirnya ia mengangkat telfon itu

"Halo"ucap alan menyapa seseorang di sebrang sana

"Halo lan,ini gua"ucap cewek di sebrang sana.

"Siapa?"tanya alan to the point

"Laura lan, ini gua" ucap cewek itu.

Sedangkan Alan yg mendengar jawaban dari orang di sebrang sana dia mematung

"Dapet dari mana no gua?"ketus Alan

"Mau gua dapet dari mana kek intinya gua nelfon lu bukan buat itu"jawab laura

"Apa tujuan lu? Dan kenapa lu harus kembali?"tanya Alan kesal

"Apa bener Dirga pengen di jodohkan?"tanya Laura

"Tau dari mana lu?"ketus Alan

"Tinggal jawab ribet banget si"kesal Laura

"Ga usah hubungin gua lagi! Dan kalau sampai ada masalah sama pernikahan Dirga lu orang yg pertama kali gua kejar"kesal Alan lalu ia mematikan sambungan itu secara sepihak tanpa sadar sedari tadi ada yg mendengar kan percakapan Alan dengan Laura di telfon

"Anjing"umpat alan. Ia takut jika pernikahan Dirga akan gagal, ia cemas kalau sampai Sasa trauma lagi, ia gamau semuanya berantakan gegara cewek sialan ini. Tapi Laura adalah gadis licik, ia memiliki seribu cara untuk mendapatkan apa yg dia mau entah caranya itu mau menyakiti seseorang ia tidak peduli yg ia pikirkan adalah keinginan dia tercapai.

Dan yup Alan takut suatu bencana akan datang di kemudian hari karna sosok Laura yg datang kembali.

Pagi harinya semua sudah siap dan entah dari mana semua pekerja yg bekerja membantu mereka untuk foto prewedd entah semua orang itu datang jam berapa karna sekarang masih jam delapan tetapi orang yg membantu mereka bahkan lebih dari dua puluh orang

"Emmm dengan mba anabella?"tanya salah satu pria sopan kepada bella, Bella yg merasa di tanyakan pun canggung

"Eh iya"jawab bella canggung

"Kita adalah orang yg di suruh oleh bapak Wicaksana untuk membantu kalian berfoto prewedding"ucap pria itu lagi bella pun mengangguk

"Calon mba nya yg mana?"tanya pria itu sopan

"Ini pak"jawab bella sambil menunjuk Dirga dengan jari jempolnya karna tidak sopan kalau harus pakai telunjuk

"Oh ok, kira-kira apakah kalian ingin tempat seperti apa? Kebetulan kita tahu tempat yg paling bagus di daerah sini untuk berfoto"ucap pria itu ramah sambil menunjukan beberapa foto tempat wisata bagus untuk spot berfoto dan Bella rasanya tertarik dengan salah satunya mereka semua pun langsung bergegas kesana

DirBellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang