DB. 23

78 27 22
                                    

Dirga sudah sampai di rumahnya dengan selamat dan bener saja dugaan dia bahwa keluarga nya sudah mengumpul.

"Duduk sini nak deket bunda"persilahkan bunda sambil menepuk kursi sebelahnya pas ngelihat kehadiran dirga yg sejak tadi di tungguin. Dirga pun mengangguk.

Dirga pun duduk di sebelah bundanya. Semua pun langsung duduk tegak. Jangan tanya seberapa rame kali ini rumahnya bayangkan saja nenek, kakek, ayah, bunda, dan tantenya belum pelayanannya yg ada disini. Pelayan di rumah ini ada sepuluh orang dan biasanya cuman ada dirga,ayah,bunda nya tapi kali ini nenek kakek dan tantenya datang.

"Jadi dirga bagaimana? Semuanya sudah di persiapkan tinggal kamu bertemu dengan calon istri kamu"ucap nenek menanyakan kondisi dirga.

"Dirga ikut apa kata kalian aja"ucap dirga pasrah toh mau gimana lagi masa iya dia ngelawan orang yg lebih tua dan dia sayang. Lagi pula hubungan dia dengan bella sudah berakhir juga mau gimana lagi. Semuanya yg mendengar jawaban dirga pun tersenyum hangat karna sifat dirga yg begitu penurut.

"Syukur deh nak makasih ya udah mau Nerima perjodohan ini"ucap nenek hangat dirga pun mengangguk dirga pun izin naik ke atas ke kamarnya.

"Dirga pamit mau istirahat" pamit dirga ketika ia pikir tidak akan ada yg di katakan lagi kepadanya. Semuanya pun mengangguk tetapi pas ia sedang jalan ga sengaja ia mendengar suara ayahnya.

" Memang siapa Bu yg akan di jodohkan ke Dirga?"tanya ayah dan itupun terdengar oleh dirga niatnya dirga ingin balik lagi karna penasaran cuman ia urungkan toh nanti dia ketemu sendiri

"Ntar juga kalian tau" jawab nenek ayah pun mengangguk saja. Pikirnya biarlah waktu yg mengasih tahu semuanya.

~~~~

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh Dirga pun langsung bersiap-siap menuju sekolahnya. Ia yakin pasti bella hari ini belum masuk untuk bersekolah. Sesampainya di perkarangan sekolah dirga menampilkan wajah ketus dan dingin yg sejak lama ia punya tetapi itu hilang sebentar karna kehadiran Bella di hidupnya tapi tidak bertahan lama juga makanya Dirga menampilkan wajah seperti itu lagi.

Banyak bisikan siswi yg terlontarkan untuk dirga walaupun mereka mengatakan dengan berbisik-bisik jangan salah Dirga mampu mendengarnya salah kan lah kuping Dirga yg sangat tajam mendengar perkataan.

"Ka Dirga kan itu ya?"

"Lah mukanya ketus lagi kek dulu pasti ada masalah tuh orang"

"Dirga walaupun mukanya dingin gitu ngapa tetep cakep ya"

"Ka Dirga berantem ama ka Bella ya?"

"Gatau tapi kayaknya si"

"Pantesan kasian banget si mereka jangan jangan mereka putus lagi"

Begitulah bisikan siswi terhadapnya dan yg terakhir sukses membuat dirinya marah. Apa apaan mereka ini asal bicara saja. Akhirnya dirga menemui adik kelas itu.

Lah emang Dirga ga putus dari Bella ya-author bingung kan jadinya

Ga lah kata siapa-dirga

Kan hubungan kalian berakhir-author

Bodo amat gua ga mau-dirga

Serah dirgaa aja deh author pusing hehehe-author.

"Kalo ngomong di pikir pikir dulu"ucap dirga ketus dan menatap dengan tatapan menusuk lalu melenggang pergi begitu saja adik kelas itu pun mati kutu karna di ucapkan seperti itu oleh dirga dan di tatap dengan tatapan menusuk seperti itu.

Dirga langsung pergi meninggalkan adik kelasnya itu tanpa memperdulikan tampakkan yg adik kelas itu tunjukan. Dirga segera ke kelasnya. Sesampainya di kelas ia pun langsung duduk di tempatnya.

"Si bella masih ga ada kabar dir?"tanya andre pas melihat dirga sudah duduk di tempatnya. Dirga pun hanya menaikan bahu(author gatau tulisnya kek mana ke tehe ya gaiss).

"Lu ga nyoba nelpon gitu nanya-nanya?"tanya Alex sekarang Dirga pun menggeleng

"Keluarganya ga ada yg ngomong sesuatu gitu sama lu?"tanya Alan sekarang.

"Ada"jawab dirga sekiranya. Andre,alex,alan,dan ben pun langsung melotot dan duduk lebih dekat lagi ke arah dirga akhirnya dirga memundurkan kepala dan badannya.

"Apa?"tanya mereka ber empat kompak

"Bella masuk rumah sakit"jawab dirga berusaha secuek mungkin

"Hah?"kaget Alan

"Serius lo?"tanya andre memastikan

"Demi apa lo dir?" Tanya Alex ngegas (semacam kaget tapi kesal ngerti ga kalian? Wkwkwk)

"Lu ga ngejenguk gitu?"tanya ben

"Bisa tanya satu satu kan lu pada"kesal Dirga mereka ber empat pun cengengesan

"Yaudah sekarang lu udah ngejenguk blm?"tanya Alan Dirga pun mengangguk sebagai jawaban

"Pen gua gibeng nih anak di tanya malah nggangguk ngangguk geleng geleng doang"bisik Alex ke Andre tapi terdengar oleh dirga jangan salahkan dirga kalau kupingnya mendengar percakapan mereka salahkan lah kuping dia yg pendengarannya terlalu tajam.

"Berani lo"tantang Dirga sambil menatap Alex, Alex pun yg mendapat tatapan itu langsung gelagapan selanjutnya langsung cengengesan Dirga pun membuang mukanya jengah

"Trs gimana kondisi bella?"tanya andre menghentikan kondisi yg mencekram seperti itu

"Udah mendingan"jawab dirga

"Kok belom masuk si?" Tanya Alan bingung

"Lu bego apa apasi lan kan Dirga bilang baru mendingan blm sembuh total kadang kadang otaknya pen gua bawa ke tukang servis motor tau ga biar mendingan dikit"kesal Andre

"Ye bangsul kan gua nanya,emang otak lu kagak apa hah gaya beut lu"kesal Alan

"Kan dh di jawab udin"kesal Andre

"Yaudeh si kang somay biasa aje dong lu"ucap alan andrw hanya menghembuskan nafasnya.

"Mau kita jenguk aja ga?" Tanya ben

"Boleh, lu gimana dir?" Ucap dan tanya Alex

"Ga bisa"jawab dirga sukses membuat teman-teman nya melotot tak percaya

"Knp? Kok gitu?"tanya ben bingung

"Gua ada urusan"jawab dirga

"T-tapi kan ini Bella lagi sakit loh dir"ucap andre gugup

"Kan kemaren udah"jawab dirga mereka pun hanya diam pasrah itu sudah keputusan Dirga ga bisa kita ganggu gugat lagii. Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Hingga bel pulang pun Dirga merasa hari hari dia tanpa bella sangat membosankan.

Ga ada yg bisa ia kerjai,ga ada yg bisa ia gombalin, ga ada yg bisa bikin hati dia berdebar,ga ada yg bisa ngegantiin senyuman manisnya Bella. Dirga rindu, rindu akan hal kecil yg ia lakuin bersama bella, kalau boleh minta Dirga ingin mengulangnya kembali dan membuat lebih banyak kisah lagi bersama Bella. Ternyata benar rindu itu berat tapi menurut Dirga yg paling berat adalah melepaskan orang yg benar benar kita sayang bersama orang lain.

"Apa gua sanggup di kemudian hari bareng sosok yg ga gua kenal sama sekali"dialog Dirga sendiri di kamarnya

"Ternyata ini yg kamu rasain kemaren bell, sakit,takut,sedih,kesal jadi satu dan harus siap menerimanya dalam jangka waktu panjang" ucap dirga masih ngomong pada dirinya sendiri

Benar rasanya tuh sakit harus berpisah dengan orang yg benar benar kita sayang dan cintai. Takut,takut di kemudian harinya dia tidak bisa mencintai istrinya dan hancur begitu saja pernikahan nya. Sedih, sedih karna pada kenyataannya dia ga bisa berbuat apa apa. Kesal, kesal karna hanya bisa diam dan mengikuti apa yg orang suruh dan tanpa dia tau bahwa hatinya sakit sekali menerima semua ini.

Dirga pun akhirnya memilih untuk tidur, ia harap pas bangun hari-harinya berubah seperti dulu lagi.

~~~~~~~

Maaf ya baru up hehehe ga ada waktu asik sok sibuk hahaha pokonya maaf ya dan jangan lupa tinggalin jejak kalian ya makasihhh

DirBellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang