Ku letakkan panggungku lalu kubentangkan kedua tanganku. Kakiku membujur dan suasana gelap memfasilitasi muhasabahku. Dinding langit luruh dan mataku berhasil menangkap bintang-gemiintang.
Tak ada tempat pelarian dan tak ada tempat persembunyian. Tak ada manusia sempurna, yang ada Tuhan menutupi aibnya.
Kulihat diriku kemarin dan sekarang. Lalu, ku mencoba merabai diriku di hari esok. Senyum mulai terarsir, dalam hati kecil berkata, "Tuhan sudah tahu tentang segalanya."
38/99 | 8 Sya'ban 1441 H
KAMU SEDANG MEMBACA
99 Hari Bersama Tuhan
No FicciónDari 99 nama yang baik, Tuhan telah menetapkan rasa kasih sayang sebagai sifat keutamaan-Nya. Tulisan ini mencoba menghubungkan peristiwa sehari-hari yang dialami penulis dengan 99 nama Tuhan secara berurutan, sejak tanggal 1 Rajab hingga berakhir...