BAB 1

830 37 2
                                    

Hentakan-hentakan kaki diiringi dengan deretan suara gesekan roda koper terngiang-ngiang di seluruh penjuru bandara Soekarno Hatta. Pukul 06.15

"hati-hati sayang mamah akan merindukanmu" ucap seorang wanita paruh baya. Tangannya mengelus-elus pundak anak semata wayangnya itu.

"Yasmine juga mah"

Keputasan untuk mengambil study di London merupakan keputasan yang berat untuk gadis belia ini. Di usia 17 tahun ia harus berada di negeri orang, hanya sendiri.

"Yasmine loe yakin mau ninggalin kita-kita? Kita bakal kangen banget sama loe" April, salah satu dari 3 sahabat terdekat Yasmine.

"gue nggak lama kok ninggalin kalian" Yasmine memeluk ketiga sahabatnya erat, pelukan hangat seorang sahabat. Haru menyisip disela-sela pelukan mereka.

Perlahan kaki Yasmine melangkah, namun pandangannya masih tertuju pada mamah, papah, dan sahabat-sahabatnya itu.

"hati-hati sayang" papah.

"dah Yasmine" ucap Riska dan Virna kompak sembari melambaikan tangannya.

.................

Dia tengah bersender di tempat duduknya. Menatap jendela, pesawat mulai terbang. Meninggalkan orang-orang yang di sayang memang berat, tapi bukankah di setiap keputusan selalu ada resiko.

Tangannya mulai meraba-raba tas ransel yang ia bawa, sengaja tidak ia taruh di bagasi. Niatnya untuk mengambil sebuah sweeter ia urungkan setelah mendapatkan benda kecil yang sudah mulai asing dipikirannya. Cincin dari rumput?

Rasa penasaran menggerakan semua memori masa lampaunya. Samar-samar kenangan itu kembali terputar.

'Yas cincinnya jadi nih. Cobadeh kamu pake'

'bagus kan? Fallen gitu'

"Fallen.. gimana ya dia sekarang?" matanya menatap tajam benda kecil tersebut, membalik-baliknya, lalu tersenyum simpul.

Dia mulai tersadar dari lamunannya. Kembali ke tujuan awal, mengambil sweater dan meletakan cincin tersebut di sela-sela kantong ranselnya.

Ia merekatkan sweater tersebut di tubuhnya. Memasang earphone lalu memejamkan matanya. Perlahan namun pasti ia mulai terlelap dalam sebuah mimpi.

***

Kakinya telah menginjak bandara Internasional Heathrow London Inggris. Dengan selamat. Kemampuannya berbahasa Inggris akan di persentasikan secara besar-besaran disini, pikirnya begitu melihat suasana ibu kota negeri yang sangat tersohor ini.

Yasmine menyeret kopernya menuju halaman luar bandara. Ia harus segera sampai di apartments dan menyiapkan segala sesuatu untuk kuliah pertamanya esok.

"tujuan anda nona?" tanya seorang supir taksi.

"landmark apartments" tangannya mengeratkan sweteer yang ia kenakan, cuaca benar-benar dingin.

Pikiran konyol kembali merasuk otaknya, pertanyaan bodoh dan tak perlu di jawab. 'disini supir taksi aja bisa bahasa Inggris??' cewe gila -_-

"okey"

Matanya masih terpaku melihat keindahan gedung-gedung yang terjajar rapi di kota ini.

"dari mana nona?" pertanyaan yang terlontar dari supir taksi tersebut membuyarkan lamunannya. Ia menatap sekilas wajah supir taksi tersebut melalu kaca spion yang terletak di bagian depan.

"ee saya? Saya dari Indonesia" jawabnya.

"Indo..."

"Indonesia"

"oh"

"ya"

Apakah kata Indonesia itu asing di sini? Entahlah.

............................................

Ia merebahkan tubuhnya di ranjang menatap langit-langit kamar apartments. Pola menyerupai huruf 's' dengan aksen warna ungu menjadi perpaduan yang indah dengan tembok apartments yang berwarna putih. Apartments ini dilengkapi 1dapur yang terletak tak jauh dari ruang tamu dan langsung berhubungan dengan pintu masuk. Dan 1 kamar tidur beserta kamar mandi di dalamnya. Cukup untuk Yasmine.

Tiga tahun tinggal di London hanya sendiri, tapi bukankah itu keputusannya dan resiko selalu ada. Sebentar lagi dia juga pasti akan mendapatkan teman, pikirnya.

Yasmine bangkit dari tempat tidur. Membuka koper besarnya, lalu menurnkan satu persatu barang yang ada di koper tersebut dan menempatkannya di tempat yang sesuai. 30 menit kemudian pekerjaan itu selesai. Ia menyeka keringat yang sedaritadi membasahi keningnya.

Kakinya melangkah keluar menuju balkon. Gedung-gedung dengan kilauan ratusan lampu terlihat berbinar dari lantai 8 apartments mewah ini. Indah.

Yasmine berbalik dan mengambil ponselnya yang berbunyi diatas ranjang.

via bbm~

Angga : ping

Angga : kamu dah sampe sayang? Maaf yaa aku nggak bisa nganter ke bandara, soalnya pertandingan futsal tadi itu bener-bener nggak bisa ditinggalin.

Yasmine : udah kok ngga. Okee nggak apa-apa kok. Mm bentar ya aku mau mandi dulu.

Angga : iya sayang.

Via bbm off.

Wajah cantik Yasmine ditambah dengan sikapnya yang ramah serta lemah lembut membuat banyak kaum Adam mengidolakannya. Dan mungkin Angga adalah cowok yang beruntung karna mampu menaklukan hati Yasmine dan mengikatnya dalam sebuah 'hubungan' selama 3 tahun belakangan ini. Tapi tulang rusuk tau mana pasangan yang tepat.

***

Hoamm

Gimana-gimana??

Gaje abis ya :D

Second MinuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang